✈️CHAPTER 14 : MEMBUKA HATI

7.1K 484 40
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Jangan lupa sholawat temen temen

{Allahumma sholli ala Muhammad, Wa ala ali Muhammad}

❗SEBAIK BAIK BACAAN ADALAH AL-QUR'AN

📍Jangan lupa tinggalin jejak kalian dengan vote dan komen di setiap paragraf ya, gratis kok📍

Btw, sebelum lanjut nih! Kok makin sunyi ya🤔 Ayo dong jangan jadi silent reader, padahal vote dan komen itu gratis loh😟 Vote dan komen adalah bentuk apresiasi kalian untuk author, supaya author nya juga semangat buat update 😔

-------

Aroma kopi yang harum bercampur dengan aroma kue manis memenuhi ruangan kafe yang ramai itu. Seorang gadis dengan blazer hitam dan rok pensil duduk di sofa empuk dekat jendela, matanya tertuju pada Zayna yang baru saja datang. Gadis bermata coklat itu yang biasanya tampil terbuka dengan dress selutut atau bahkan rok mini sepaha, kini berbalut abaya hitam longgar dan hijab bergo yang panjang.

"Ya ampun, Nana! Sumpah deh, gue beneran pangling banget sama penampilan lo sekarang, Na," ucap Fatim, gadis yang sudah sejak sepuluh menit lalu menunggu Zayna di caffe. Tatapan matanya tak lepas dari Zayna.

Zayna tersenyum, meletakkan tasnya di kursi di hadapan Fatim. "Kenapa emangnya sih, Tim? Aneh?" tanyanya, dengan suaranya lembut. Ya, sangat berbeda dengan kepribadian Zayna sebelumnya yang berisik dan grasak grusuk.

Fatim menggeleng. "Ya gak apa apa juga sih sebenernya. Beda aja gitu dari Zayna yang selama ini gue kenal."

Sejenak, suasana hening. Fatim masih terpaku menatap Zayna, mencoba memahami perubahan besar yang terjadi pada sahabatnya.  Zayna, yang biasanya terlihat seksi dan selalu ingin tampil modis, kini memancarkan aura tenang dan damai dengan gaya berpakaian barunya.

"Ada apa sih, Na? Kok tiba-tiba berubah?" tanya Fatim, rasa penasaran menggerogoti hatinya.

Zayna menarik napas dalam-dalam. "Ceritanya panjang, Tim. Ntar aku ceritain ya, kita pesen kopi dulu yuk."

"Aku? Gak lo gue lagi?" Tanya Fatim yang menyadari perubahan gaya bahasa Zayna.

"Kalau hijrah katanya gak boleh setengah setengah, jadi bukan cuma pakaian aja yang di perbaiki, perkataan dan gaya bahasa juga harus diperbaiki lebih sopan. Ya walaupun agak ngerasa beda sih, tapi not bad lah. Perlahan pasti biasa," jawab Zayna santai.

Terlepas dari suasana hangat di kafe tempat Zayna dan Fatim asyik berbincang, seorang pria menatap layar handphone-nya. Di sana, terpampang foto dirinya bersama seorang gadis yang tertawa lepas di hadapannya.  Keduanya tampak bahagia dengan tawa itu.

"Kamu selalu cantik setiap kali ketawa lepas kayak gini, Na," gumamnya.

Namun tiba tiba seorang wanita yang memakai snelli dokter dengan nametag dr. Nara, ikut duduk di samping pria itu. "Kangen, kan?"

Seketika keduanya beradu pandang. "Mau sampai kapan menyiksa diri kamu sendiri kayak gini, Kai? Sampai orang yang kamu cintai benar benar pergi dari hidup kamu dan kamu benar benar kehilangan nya?"

CAPTAIN TO JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang