4. Meledak

61 59 4
                                    


                        Happy Reading

Keesokan harinya di sekolah, Tara mendatangi kelas Neil,

"Kak Neillll!!" teriaknya dari ujung lorong lantai 2,

"Eh Tara, Tara adeknya Titan"

"Eh ngapain si Tara disini?"

"Wahh wangi banget"

"Rambutnya bagus"

Begitulah ucap penghuni lantai 2 saat melihat Tara lewat. Kepopuleran Tara yang menurun dari Titan, membuat semua mata tertuju padanya.

"Tara? Kamu ngapain kesini? Ada apa?" Tanya Neil yang celingak-celinguk terlihat panik. 

"Ehh Tara ganggu yaa? Cuma mau bilang nanti pulang sekolah Tara kerumah ya? Mau liat Bento, kangenn" ucapnya dengan wajah ceria.

"Oohh iya boleh kok, dateng aja" sahut Neil kaku.

 "Emm okeyy!!! Tara kebawah ya.., dah sayang!" balasnya yang tiba-tiba mengusap rambut Neil dan langsung berlari menuruni tangga.

Neil terdiam menelan ludah perlahan-lahan.

"Eh eh, itu kelas 11-A pacarnya?"

"jadi anak baru itu pacarnya?"

"Ganteng juga.."

"Tuhan ga adil kenapa orang cantik selalu sama orang ganteng!"

Melihat kelakuan Tara, anak-anak kelas 11 terus menelototi Neil dan menggosipinya.

"Gila! jantungku ga aman" Gumam Neil dalam hati.

 "Ndro! Gilak rasanya gue pingin ngilang dari sini" bisik Neil ke Sandro menutupi wajahnya.

"Wahh gila si lu bro, pake pelet merek apaan lu bisa buat Tara begitu?" ejeknya.

Neil langsung meninggalkan Sandro dan masuk ke kelas,
"Wahhh bener-bener lu ya, temen macem apaan lu!"

"Perasaanku di kerjain Tara kok ga kesel ya, malah seneng, ngerasa jadi deket sama dia" gumam Neil tersenyum kecil.

❄️❄️❄️

Sepulang sekolah Neil langsung buru-buru membersihkan rumah dan kamarnya, dia menyapu mengelapi meja sampai kilat.

"Permisi"

"Iya siapa ya??" jawab ibu Neil penasaran.

"Eh halo tante, saya Tara, yang tinggal dirumah seberang" sahut Tara yang terlihat anggun memakai sweater rajut dengan rok sepanjang bawah lututnya dan rambutnya yang di jepit setengah sambil menunjuk rumahnya.

"Ohhh iya-iya tau, ada perlu apa ya?" tanya Ibu Neil.

"Emm Kak Neil nya ada Tante?" sahut Tara dengan wajah manisnya.

Ibu Neil pun menuntunnya masuk,
"Ohh kamu udah temenan ya sama Neil, ada kok, silahkan masuk dulu yuk nak Tara"

Tara masuk ke rumah Neil dan duduk diruang tamu. Tidak lama, Ibu Neil datang duduk dihadapannya membawakan air minum untuk Tara,

"Kamu Tara anak perempuan yang sering kejar-kejaran sama kakak kamu yah?" tanya ibu Neil dengan senyum sumringah diwajahnya.

"Eh kok bisa tau tante?"

"Si Neil dari pertama kali kita pindah kesini ngeliatin kalian terus dari kamarnya"

Tara langsung tertawa mendengarnya,
"Oh ya? Hahaha"

Warm Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang