Sesampainya di Bandara,
"Hati-hati Mas Titan, Mas Acung! Baik-baik disana ya, ntar kalo udah selesai studinya, aku bisa manggil kalian Pak Dokter" ucap Tara memeluk kedua Brader itu.
"Iya, iya, Heh! Bocil, inget janji mu ya!" bisik Titan.
"Iya! Ntar ku kabarin deh perkembangan Ester, kukirim potonya setiap hari, dasar ngerepotin!" ketus Tara.
"Ayang Acung hati-hati ya, nanti kita vc an ok!" ucap Rubik mengelus bahu Acung.
Acung tersenyum dan memeluk Rubik, "Ntar setiap libur semester aku pulang ayang Ecek, tunggu aku ya ayang" sahutnya.
Titan menjulingkan matanya melihat Acung dan Rubik yang sangat mesra,
"Cih! Jadi iri gue! Estremos, sukses lo ya buat gue stress!" Gumamnya.Titan dan Acung berpamitan dengan Bu Thea dan Pak Adhara, tidak lama kemudian mereka berdua pun terbang menuju Jogja.
Di Jogja Acung dan Titan tinggal dirumah budenya Acung,
"Cieelah jadi juga kita Tan nguli bareng!" ucap Acung kegirangan."Iya Cung, gue ga sabar mau pulang" sahut Titan merebahkan badannya ke kasur.
"Yaelah Tan! Baru nyampe kita..., dah kangen Ester lu?"
"Gimana ga kangen Cung! 4 bulan dia ngehindar dari gue!"
"Cih! Udah lo yang berbuat! Lo yang gamon!" sahut Acung melemparkan bantal ke arah Titan.
Bruk
"Suek lu!"
❄️❄️❄️
Tiba di hari masa orientasi Titan dan Acung. Mereka buru-buru datang menaiki motornya Pak Slamet, Pakde Acung. Motor tua keluaran tahun 1999 yang masih sekuat baja, di kendarai oleh Titan sengebut mungkin.
"Gara-gara elu ni Cung! Kalo telat gawat kita nih dihukum!"
"Sorry, sorry sak boker gue! Ga tahan tadi!"
Sesampai disana mereka buru-buru memakai pernak pernik yang disuruh kating mereka, topi pak tani dan kalung pete sambil berlari mengambil barisan. Titan dan Acung datang terlambat, semua maba yang sudah berbaris rapih memperhatikan mereka yang lagi berlari pontang-panting.
"Ganteng, ganteng banget,"
"Yang satu item manis, yang satu perfect spek sugar dady!"
"Gila keker badannya"
"Mereka dari fakultas apa, jurusan apa ya? Semoga kita nanti sekelas cmiww"
Ucap para anak maba melihat pesona Acung dan Titan.
"Heh! Yang terlambat! Buruan kemari!"
"Push up 20 kali, siap itu langsung baris sesuai jurusan dan fakultas! Ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm Ice [END]
RomanceKisah tentang manusia kulkas yang berjuang membuang rasa traumanya. Berusaha keluar dari kegelapan dan keterpurukan hidupnya. Melibatkan cinta, keluarga, pertemanan dan rasa dendam. Akankah dia dapat menemukan kembali cahaya dihidupnya? Mau tahu kel...