Brukk
suara pecahan piring berhamburan."Kan udah gua bilang piring yang ini jangan diletak disini! Pecah semua kan?"
"Jelas-jelas lu tadi yang nyuruh gua ngeletak di meja ini Bang" Balas Neil tampak marah.
"Elu nyalahin gua? Lu kerjanya ga becus! Sekarang lu ganti rugi ni piring! Bangsat!" menarik kerah baju Neil dengan kecang.
"Apa? Gua? Gua cuma ngikutin perintah lu bangsat!" emosi Neil semakin tersulut.
Plakk!
Pukulan keras mendarat dipipi Neil.Plak!
Pukul Neil membalas,"Jangan sementang lu senior disini lu jadi seenaknya ya sama gue, playing victim lu!""Bangsat!"
Suasana dapur restoran tampak memanas dan tegang. Seluruh koki di dapur melihat Neil dan rekan kerjanya sesama cook helper adu mulut saling menyalahkan dan adu jotos.
Bruk!
"Ahhhhhrghhhh" Teriak Neil yang jatuh tersungkur, tangannya mengenai beling pecahan piring, darah segar mengalir di lantai. Seketika seluruh orang di dapur panik menghentikan darah yang terus keluar dari tangannya.
"Lagi jam kerja malah ngerusuh! Kalian berdua saya pecat!!" ucap manajer restoran.
Mendengar itu, Neil langsung bergegas pergi dari sana dengan wajah babak belur dan luka sobek di tangannya.
"Gini ternyata kerasnya dunia kerja, manusia lebih jahat dari setan!" Gumamnya.
"Hooooi!"
Seketika Neil pun menoleh, "Bang Titan?"
"Buruan naik!" Pinta Titan yang duduk di kemudi mobil mewahnya.
"Tapi motor gue Bang"
"Gampang, orang gue nanti yang bawak pulang kerumah lo, cepetan!"
Titan membawa Neil kerumah sakit untuk di obati. Tampak Neil yang merintih kesakitan dan terus memperhatikan Titan yang terus-terusan memotretnya.
"Lu ngapain sih Bang?" Tanyanya heran.
"Harusnya lu makasih dulu sama gue"
"Makasih ya Bang, Tapi gue ngutang dulu ya soal biaya pengobatanya"
"Ga usah, gue ikhlas. Ni poto udah gue kirim ke Tara, pasti dia bangga sama gue hehehe" Balas Titan yang masih sibuk dengan ponselnya.
"Walaupun luarnya dingin, ternyata Bang Titan sama aja ya seperti Tara, hatinya hangat" gumamnya.
Diperjalanan pulang, mereka berdua diam membisu, tidak keluar sepatah kata pun dari mulut Neil dan Titan. Neil terus memperhatikan Titan yang sedang menyetir mobil. Dia tampak terkagum-kagum melihat pesona Titan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm Ice [END]
RomanceKisah tentang manusia kulkas yang berjuang membuang rasa traumanya. Berusaha keluar dari kegelapan dan keterpurukan hidupnya. Melibatkan cinta, keluarga, pertemanan dan rasa dendam. Akankah dia dapat menemukan kembali cahaya dihidupnya? Mau tahu kel...