Sampai 1 tahun berlalu,
Mereka sekarang menginjak tahun ke tiga perkuliahan, hari ini Titan dan Acung menjadi kating MOS masa orientasi,
"Si Tara ga masuk ke sini Tan?" tanya Acung.
Titan memakai almamater nya dan merapihkan rambutnya yang sudah gondrong itu, "Ga mau dia Cung, dia daftar di universitas B, satu kampus sama Rubik jurusan seni terapan" sahutnya.
Acung memberikan ikat rambut Titan, "Ohh, gue kira jadi dokter jugak, jadi yang nerusin perusahaan bokap lo ga ada Tan?" tanya Acung.
Titan menoleh, "Enggak, bokap ga mau lah anak-anaknya jadi mafia. Gue juga trauma sama yang gituan, ntar sahamnya mau di jual rencananya, masih ada usaha yg laen kok yg di handle bokap" sahutnya.
"Oo gitu, ribet jugak ya jadi orang kaya, eh lu ga mau pangkas? Sidang meja hijau ga boleh tuh gondrong" tanya Acung.
"Nanti aja kalo udah deket hari H Cung"
"Serah lu deh, tapi nambah ganteng lu gitu, terpesona gue"
"Cih! Jijik bat gue! Sono-sono lu jauh-jauh"
"Hahaha bercanda gue, eh Ester udah berangkat deh keknya ke Amrik, ayang gue ga ngabarin dari pagi soalnya"
"Eh dah pada baris tuh maba buruan Cung!" sahut Titan menghiraukan perkataan Acung berlari menuju barisan maba.
"Dasar! Es batu dua-duanya" gumam Acung geleng-geleng kepala.
Setiap kating menghandle 1 kelompok barisan,
"Tan lu mau handle prodi apa?" tanya Morgan.
"Yang mana aja gue, sisanya aja pun ga ngapa!" sahut Titan.
"Gila kating spek sugar dady!"
"Ganteng banget"
"Pengen liat pas dia lepas kuncir rambut deh"
"Siapa sih namanya"
"Pen stalk akun sosmed nya, penasaran!"
ucap para anak maba yang terpesona dengan Titan,"Tan! lu handle barisan itu, oke?" Pintah Morgan.
Titan mengganggukan kepalanya, "Halo semua, perkenalkan nama Kakak Titan Adhara Andromeda, panggil aja Kak Titan, yang ga Bawak pernak pernik silahkan maju kedepan! Satu! Dua! Tiga!" ketus Titan sangat judes.
Ada banyak maba yang maju kedepan, mereka tidak membawa kalung pete dan ada yang hanya membawa topi tani saja,
"Disuruh bawak dua pernak-pernik aja susah! Gimana mau jadi mahasiswa! Yang tugasnya bejibun! Yang ga bawak push up 20 kali!" tegasnya.
"Satu, dua, tiga..., Empat,...lima..enam" anak Maba yang mulai melakukan push up.
"Kak! Huh..huh... Sorry aku telat!" ucap Maba perempuan yang tiba-tiba menghampiri Titan yang tengah mengomel.
Titan menoleh, menatap nya sangat intens,
"Ester?" gumamnya.
Ester menatap Titan sangat lama,
"Kak Titan" gumam Ester.
Titan memalingkan wajahnya,
"Udah ga disiplin! Pontang panting! Ga ada persiapan! Kamu push up 30 kali!" celetuk Titan.Ester mengeraskan rahangnya,
"Baik Kak!" sahutnya langsung memulai push up nya tepat di hadapan Titan.Melihat itu, Nana menghampiri Titan, "Sayang, jangan banyak-banyak, dia perempuan loh! Toh dia bawak semua perlengkapan, cuma telat doang kok, dulu kamu telat cuma 20 kali push up, masa dia 30 sih, jangan gitu ya" bisik Nana pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Warm Ice [END]
RomanceKisah tentang manusia kulkas yang berjuang membuang rasa traumanya. Berusaha keluar dari kegelapan dan keterpurukan hidupnya. Melibatkan cinta, keluarga, pertemanan dan rasa dendam. Akankah dia dapat menemukan kembali cahaya dihidupnya? Mau tahu kel...