3. Bento dan Bunga Terompet

63 59 11
                                    

Happy Reading

Disekolah, Neil sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berbicara kepada Tara.

Di jam istirahat, dia melihat Tara tetapi sedang bersama teman-temannya. Sampai sudah seminggu berlalu, di rumah, dia terlihat sangat suntuk, mengetahui rumah Tara yang sangat sunyi, dia merasa tidak ada hiburan seperti biasanya.

"Hmmm bosen bangettt, apa aku kerumah nya aja ya langsung...?" Neil yang sedang rebahan di kamarnya.

Dia pun bangkit dari tempat tidurnya, langsung memakai hoodienya dan berjalan keluar rumah,
"Mah! Neil keluar bentar ya, mau ajak Bento jalan-jalan keliling komplek" ucapnya.

Ibu Neil pun menoleh, "Okee jangan kesorean baliknya.., ntar lupa mandi kamu, ga bagus mandi malem-malem"

"Iya iya mama bawel" sahut Neil berjalan keluar rumah.

Diluar, Neil hanya memandangi gerbang rumah Tara dan Titan, sampai-sampai dia tidak sadar kucingnya menghilang.

Tiba-tiba gerbangnya terbuka...,

Kriettt

"Ehh tunggu kuncir akuuuu" jerit Tara yang tiba-tiba membuka gerbang pintu rumahnya dan mengejar kucing yang membawa pergi ikat rambutnya.

"Bentoo nisss! sini!" panggil Neil kepada kucingnya.

Bento pun datang menghampiri Neil dengan ikat rambut yang ia gigit,
"ini punya kamuu?" tanya Neil menjulurkan kuncir rambut Tara.

Tara tampak kebingungan,
"Iya kak, loh kok kakak bisa disni?" sahutnya.

"Tadinya aku iseng ajak jalan-jalan Bento, eh ga taunya tiba-tiba dia ngilang, masuk dari sela-sela pager rumah kamu mungkin"

Tara mendekat dan mengelus-elus Bento yang ada digendongan Neil,
"Oh jadi namanya Bento, imut bangett kucingnya" balasnya.

"Rumah kak Neil di dalam komplek ini juga berarti ya? soalnya selain penghuni kan gabole sembarangan masuk, tapi Tara kok ga pernah liat ya?"

"Kebetulan aku baru pindah bulan kemarin, itu rumah aku" sahut Neil menunjukan rumahnya yang tepat di seberang rumah Tara.

Tara seketika mangap,
"Haaaaaaaaaaah! cius? Wahhhh syok berat" kagetnya.

Neil garuk-garuk kepala,
"Hahaha kebetulan ya" sahutnya.

Mereka berjalan menuju taman komplek. Neil pun menceritakan kalau dia murid pindahan, dia juga berusaha meminta maaf,

"Tar, aku mau minta maaf soal maksa kamu dateng ke club seni kemaren, kamu boleh berhenti kok, aku ga akan maksa-maksa kamu lagi, dan ini karya kamu" ucapnya memberikan gambaran Tara kemarin.

Mendengar itu Tara menghela nafas, "Hmmmh kak, ga perlu minta maaf, aku yang salah, toh karena aku lupa ga bawak pr mtk, jadi sebagai pengalihan, aku ikut club seni" sahut Tara yang terus memandangi gambaranya.

Mendengar itu Tara menghela nafas, "Hmmmh kak, ga perlu minta maaf, aku yang salah, toh karena aku lupa ga bawak pr mtk, jadi sebagai pengalihan, aku ikut club seni" sahut Tara yang terus memandangi gambaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warm Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang