Katanya, dia bukan Senja

120 11 1
                                    

Sita, gadis kecil berusia 9 tahun itu menatap heran pemuda yang ada di hadapannya. "Kak Lia, dia siapa? Kakak kenal?"

Senja masih mematung, begitupun dengan Akasa yang masih terus melemparkan senyum manis.

Setelah Sita memegang tangannya, Senja baru tersadar. "Ha.. ah, ini, enggak.. Kak Lia nggak kenal. Ayo kota buruan ke ladang, udah di tungguin sama Pak Tarjo."

Mendengar Senja berbicara demikian, Akasa terteguh dan terheran. Senja tidak mengenalnya? Dan apa-apaan nama Lia itu?

"Ja.. kamu serius?"

Senja tidak memperdulikannya lagi, ia terus berjalan ke arah persawaan dengan menggengam tangan Senja pada Sita jauh lebih erat. Gadis berusia 9 tahun itu tentu sadar dengan gelagat aneh orang dewasa di sampingnya, tapi ia tidak tahu harus bagaimana.

Keduanya tetap berjalan tanpa menoleh lagi, meninggalkan Akasa yang menatap Senja dengan tatapan hampa. Ia yakin itu Senja, tapi Senja seperti tidak mengenalnya. Rambutnya memang panjang, seperti saat ia bertemu dengan Senja seminggu lalu. Walau dibalut dengan pakaian kampung itu, ia tidak mungkin salah mengenali Senjanya.

"Apa bukan Senja? Tapi dia noleh kok pas gue panggil tadi," gumam Akasa yang masih menatap heran ke arah Senja.

Baru saja ia ingin menyusul, tapi tepukan di bahunya menghentikan ia melangkah.

"Ngapain lo? Tiba-tiba lari, ada yang lo kenal?" tanya salah satu patner kerjanya, wanita dewasa bernama Zara.

Mereka berdua, dikirim kemari sesuai perintah yang waktu itu mereka terima. Datang ke kampung ini untuk meninjau langsung bahan-bahan yang hendak mereka kirim ke pabrik perusahaan mereka, awalnya Akasa kesal karna waktunya untuk mencari Senja malah terhambat, tapi sekarang ia malah akan berterima kasih.

"Kenapa, Sa? Ada yang lo kenal?" tanya Zara sekali lagi.

Akasa menggeleng. "Ah, enggak kak. Gue pikir tadi temen gue, taunya bukan."

Zara sedikit tidak percaya, tapi ia memilih mengabaikan. "Oohh yaudah deh, tapi kita harus buru-buru ikut kepala desanya, mau nunjukkin langsung ke kita yang perlu kita tinjau."

Akasa mengangguk dan mengikuti Zara yang sudah berjalan duluan. Sesekali ia menoleh ke arah belakang untuk memastikan bahwa itu benar-benar Senja, gadis itu bahkan sudah terlihat berlari di tengah-tengah sawah sembari tertawa.

"Gue yakin itu Senja, Senjanya gue."

***

L

ain dengan Akasa, lain pula dengan Senja. Gadis itu berusaha tidak menghiraukan, ia berusaha menjadi Amalia yang ceria. Berusaha dengan telaten meninggalkan sisi Senja yang lemah.

"Kak Lia, kakak tadi itu terlihat mengenali kakak. Dia teman kakak saat di kota yaa?" tanya Sita lagi pada pertanyaan pertama yang ia lontarkan.

Mereka sedang makan nasi kuning bekal tadi, dan Senja hampir tersedak. "Ah, yang tadi.. kan udah kakak bilang kalau kakak nggak kenal."

"Masaa? Tapi Kak Lia tadi seperti kaget saat orang itu panggil, yakin kak?"

Senja tertawa, gadis kecil di depannya terus saja berusaha menggodanya. "Yakin dongg, Kak Lia juga yakin kalau Sulaiman kemarin itu suka sama Sita."

"Hah? Darimana Kak Lia tau??"

Sita terlihat panik, ia bahkan sudah menatap Senja dengan sangat penasaran. Senja tertawa lagi melihat guratan gadis kecil di depannya. "Sejak kapan kamu jadi tahu suka-sukaan begini Sita? Ibu Bapak sudah tahu belum yaa?"

"Kakkk, bukan Sita yang suka pada Sulaiman, dia sendiri yang bilang itu pada Sita. Sita tidak berani," seru gadis itu setelah berteriak.

Senja terus menggoda Sita hingga mereka pulang dari sawah, dengan begitu ingatan Sita tentang Akasa tadi sedikit demi sedikit memudar. Senja tidak akan membuat Sita sampai mengenali wajah Akasa, bisa gawat kalau nanti Sita juga tahu kalau Akasa benar mengenalnya.

Tapi kenyataan bahwa Akasa sekarang ada di satu daerah dengannya membuat Senja tidak berhenti panik. Bahkan saat sudah kembali ke dalam gubuknya, Senja masih terus berpikir cara menghindari Akasa.

"Walaupun gue kangen, nemuin elo dengan segudang rindu itu bisa jadi bom bunuh diri buat gue, Sa."




























Kalau mau liat quotes tentang Senja sama Akasa, bisa main ke IG aku yaaa di @this.smiii hehehe😭

Senja Dan Langit [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang