✎Loss - Matsuda Jinpei

366 34 2
                                    



Matsuda Jinpei x Readers



Kini ia termenung memandang ke arah luar jendela, terlihat sang fajar perlahan menampakkan eksistensinya pada semua makhluk yang ada. Keindahan kala ia bangun dari singgasananya mampu menarik semua khalayak namun hal ini tidak berlaku bagi seorang pemuda yang tengah termenung seorang diri.

Raut mukanya tidak memancarkan aura kebahagiaan, seakan ditarik dari wajah rupawannya, matanya tak lagi bersinar tidak ada lagi cahaya kehidupan di kedua manik tersebut, badannya terlihat tak terawat seakan ada kejadian yang merenggut semua dari dirinya.

Merenggut kehidupannya, merenggut belahan jiwanya.

Dunianya baru terasa hampa Ketika mengalami yang Namanya kehilangan, benar kata orang. Seseorang akan sangat berharga dikala dirinya telah menghilang untuk selamanya, seseorang akan dianggap ada jika ia berada di dekatnya.

Ia tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya, pekerjaannya sebagai anggota pasukan khusus nyatanya tidak bisa menguatkan dirinya akan kehilangan seseorang. Padahal nyatanya, pekerjaannya telah menuntut dirinya untuk kuat menyaksikan Adanya kehilangan yang mendalam di balik tugasnya menyelamatkan nyawa manusia.

Sudah banyak nyawa yang direnggut dalam pandangan matanya, sudah banyak pula air mata jatuh dari orang – orang yang telah ditinggalkan. Kenyataannya berakhir tragis, dirinya sendiri tidak mampu mengatasi yang Namanya kehilangan.

Pemuda ini adalah Matsuda jinpei, salah seorang dari kepolisian yang bertugas di pasukan khusus bidang penjinakan bom. Keahliannya tidak diragukan lagi, jasanya, kelihaiannya dan kecekatannya patut diberikan pujian tinggi. Meski pun memiliki sifat nyentrik dan juga tidak terlalu suka dengan Kerjasama yang merepotkan, hal ini tidak membuat polisi lainnya tidak mempercayai dirinya. Justru mereka berpikir, itulah seorang Matsuda jika ada yang lain berarti sosok itu bukanlah Matsuda.

Seperti hari ini suasana kantor mendadak mendung, tidak ada interaksi heboh antar sesama anggota mereka mendadak diam dan mengerjakan tugas tanpa suara. Hanya ada suara ketikan dari keyboard pada masing – masing meja dan juga suara televisi yang memantau keadaan kota hari ini.

Sejak hari dimana Matsuda kehilangan arah hidupnya seakan tak ada lagi yang menarik, ditambah teman – temannya yang sudah berbeda divisi dengannya menambah kecamuk yang ada di dalam kepalanya. Hingga pada akhirnya ia memilih untuk menjauhkan diri, memilih keluar ruangan untuk sekedar menyadarkan bahwa ia masih bisa melihat sekitaran.

"Oi senpai!"

Ah, dia kenal suara dan panggilan khas ini Wataru date, "Ohayou, Taishou"

Pria yang disapa balik itu awalnya terkejut namun berusaha memaklumi dan berjalan dengan Langkah cepat menuju kesana.

"Mau makan? Atau sekedar minum kopi Bersama? Yang lainnya sedang berada di pendopo taman biasa"

Tidak ada jawaban, tetapi Wataru memilih menarik pemuda itu dan benar dugaannya, tidak ada penolakan apapun. Sesampainya di tempat, ketiga teman lainnya memberikan space untuk kedua orang itu dan mulai membahas mengenai keseharian mereka. Maklum, mereka sudah terpecah tidak seperti dulu.

"Kau masih teringat padanya ya, Matsuda?" Matsuda melirik sebentar ke arah Hagiwara yang tengah menatapnya sendu dengan senyuman kecilnya.

Pemuda itu mengangguk kecil seraya menyembunyikan seluruh wajahnya di lekukan kakinya yang bersilang, semua menatap iba dan bersimpati dengan Matsuda. semua orang setuju, yang sedang ada saat ini adalah Matsuda dalam versi yang teramat terpuruk.

DETECTIVE CONAN x READER [Close Request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang