✎ Past and present - Kaito Kuroba/Kaito Kid

920 68 5
                                    



Sejatinya kaito termasuk tipikal orang yang tidak mempermasalahkan adanya 'kebebasan', terlebih dalam menjalin suatu hubungan, ia Justru sangat senang jika orang itu bisa menyesuaikan keadaan bukan karena keterpaksaan.

Kebebasan disini bukan berarti melakukan Tindakan seenaknya, tetapi lebih leluasa mengutarakan apa yang mereka ingin lakukan tanpa bersembunyi dan menunjukkan sisi yang belum pernah di perlihatkan ke khalayak ramai.

Ayah dan ibunya bisa menjadi contoh terdekat bagi dirinya, mereka menanggapi dengan santai jika ada diantara mereka yang menunjukkan 'sisi sebenarnya' seperti halnya ayah yang menunjukkan sisi super jahilnya yang bahkan semasa pacaran tidak pernah ditunjukkan ke semua orang kecuali ibunya. Atau sebaliknya, ibu yang menunjukkan keahlian bela diri saat melihat ada pencuri yang mengganggu tetangga nya yang sedang mengandung, sama sekali tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dikarenakan ibunya memiliki imej anggun seperti wanita bangsawan.

Teringat adanya percakapan singkat antara dirinya dengan ayahnya di pekarangan depan rumah. Mereka duduk sambil bermain catur yang terletak di meja kecil.

"Aku iri dengan ayah yang mendapatkan pasangan seperti ibu" Celtuknya kecil tanpa kehilangan fokus bermainnya

Kuroba Toichi, selaku sang ayah menolehkan atensinya dari bidak catur ke arah anak remaja tanggung yang merupakan putra tunggalnya.

"Hmm? Apa yang kau maksud dengan keahlian ibu yang bisa tiba – tiba menendang pencuri dan juga menjadi permaisuri dalam satu waktu? Bukan hanya dirimu yang kaget melihat itu, bahkan ayah yang sudah mengenal dirinya sebelum menikah pun terkejut dengan sisi lain dari dirinya itu"

Kaito mendengar seksama setiap penuturan kata ayahnya yang bisa membagi fokus antara bermain catur dengan berbicara padanya.

"Lagi pula kau tenang saja kaito, aku yakin pasanganmu akan mendapatkan seperti ibumu atau mungkin... melebihi ekspetasimu... tidak ada yang tahu. Yak skakmat! Ayah menang lagi untuk ketiga kalinya. Kau payah kaito"

"Ah, curang! Aku kalah lagii"

"Terlalu cepat 10 tahun bagimu untuk mengalahkan ayah. Hahahaha!"

Mengingat momen Ketika itu membuat sedikit nostalgia bagi dirinya.

karena sosok itu sudah tidak ada lagi dalam jangkauannya saat ia meginjak umur 17 tahun.

Ayahnya dinyatakan hilang dan diputuskan meninggal dunia, jasadnya belum ditemukan hingga kini. Dan untuk pertama kalinya, ia melihat sisi terpuruk sang ibu kala itu. Ibunya tak hentinya mengurung diri di dalam kamar. Jujur saja kaito tidak mengerti bagaimana cara menghibur sang ibu kala itu.

Tidak ada yang bisa menjadi pengganti sang ayah, tapi setidaknya ia harus bisa menemani ibu seperti ayahnya lakukan.

Kaito terus mengajak ibu mengobrol, awalnya memang tidak ada tanggapan sama sekali, tetapi lambat laun ibu mulai merespon ucapan kaito. Terkadang ibu masih suka menangis tiba – tiba, untungnya kejadian itu saat kaito ada dirumah. Jika kaito tidak ada dirumah ibu akan dibawa ke rumah orang tuanya karena takut jika dibiarkan sendirian ibu akan melakukan hal yang tidak diinginkan.

Ibu menjadi sosok sangat pendiam, berbeda dari sebelum ayah pergi. Kaito memaklumi hal itu dan tidak pernah memaksa untuk Kembali ke sosok yang dulu.

Kehilangan memang bisa mengubah seseorang dalam sekejap mata.

Begitu juga kaito, ia tumbuh sebagai anak yang lebih bisa bertanggung jawab, yang dulunya terlihat kekanak – kanakan menjadi seorang yang lebih bisa menghargai sesuatu.

DETECTIVE CONAN x READER [Close Request]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang