Οκτώ

1.1K 91 4
                                    

• Don't forget to vote for this book.
Happy reading...

···

"Mahiro"

"Iya, Tuan?"

Sial, Mahiro menggerutu dalam batin sesaat menatap wajah angkuh dari Tuan nya, Yoshi.

"Berapa kali sudah ku beritahu padamu agar mengawasi bocah itu dengan benar. Dan kini kau berhasil membuat dia lolos dari sini, Mahiro?"

Benar, setelah satu hari lalu bocah bernama Junghwan di setubuhi habis habisan oleh beberapa pria belang tak bertanggung jawab. Malam harinya, ketua organisasi Kanemoto di buat kewalahan saat Junghwan berhasil di bawa kabur oleh salah satu suruhan yang sang Tuan ketahui jika suruhan tersebut ialah dari sosok mafioso Park.

Saat itu ia tengah melakukan bisnis di luar kota hingga menitipkan Junghwan yang masih dengan keadaan belum sadarkan diri kepada Mahiro yang saat itu tengah sibuk mengurus berkas miliknya yang harus diperiksa kembali. Namun faktanya, Mahiro sendiri tak mengetahui jika ada beberapa penyusup yang menyamar sebagai kawahan Kanemoto.

Setelah Tuannya mendengar kabar tersebut, Mahiro maupun seluruh kawahan lain kerap mendapat hukuman berupa garis sayat dari benda tajam tepat di bahu milik masing masing.





"Bagaimana keadaannya?"

"Keadaannya cukup mengenaskan. Setelah saya periksa, sekujur tubuhnya di penuhi oleh ruam kebiruan tak luput dari bite mark disetiap bagian intim entah bagian lekuk tubuh anak itu. Dan... Saya melihat jika bagian intim dari anak itu mengalami robekan kecil, tetapi tenang saja, sudah saya lakukan yang terbaik buat pasien."

Mendengar penjelasan dari dokter pribadinya, sosok yang tak lain ialah sang mafioso Park terdiam sejenak dan entah apa yang tengah ia pikirkan. Bahkan hingga tak sadar jika dokter tersebut telah menghilang dari pandangannya.

Sejak bocah itu kembali dari jeratan sosok bermarga Kanemoto, Junghwan belum juga sadarkan diri. Lagi, dokter menyatakan jika itu hal yang lumrah setelah bocah itu mengalami hal yang tak lazim hingga membuat dirinya syok dan berakhir tak sadarkan diri hingga sampai saat ini. Selanjutnya, tak ada hal serius lainnya yang dialami bocah malang itu.



"Perketat penjagaan di setiap sudut mansion."

Seluruh para kawahan mengangguk patuh dan segera kembali berkerja.

"Maaf Master, saya pikir lebih baik jika Junghwan diberi penjagaan lebih. Maksudku, karena dia masih dengan keadaan yang cukup memprihatinkan, ada baiknya jika Junghwan terus di awasi. Mungkin karena hal ini tak dilakukan, bisa saja ada penyusup yang membawa Junghwan pergi kembali."

Terdiam sejenak mendengar penuturan dari salah satu tangan kanannya, Haruto.

"Pikirkan hal lain, lagi pula dia hanyalah bocah yang ku bayar untuk menjadi partner sex ku."

Setelahnya, sang mafioso meninggalkan Haruto yang mendecak pelan akibat ucapannya tak disetujui olehnya.

"Sudah ku katakan agar kau tak dengan berani berkata demikian padanya. Lihat, bahkan Master tak menyetujui dengan apa yang kau ucapkan, Haruto."

Asahi datang dari luar sembari mengatakan hal tersebut pada Haruto yang berdecak pelan.

"Ck, terserah kau saja. Saya sangat yakin jika suatu saat nanti... Master akan menyukai bocah malang itu."



Justin, sosok yang tak lain mafioso Park, kini tengah berada di kamar miliknya. Ia terbaring disana, matanya terpejam namun tak tertidur.

Bukankah ia merasa senang setelah Junghwan kembali padanya? Namun kali ini, Justin terdiam entah apa yang ia pikirkan.

Apeilí Gia Sex | WoohwanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang