Bab 16

1.6K 115 3
                                    

Warn 18++

"Lagian setelah ini lo" batin Hyunsuk. Meski ia sangat ingin mengatakan hal itu langsung, namun pastinya tidak baik.

"Gue salah?"

Hati Hyunsuk sakit mendengarnya. Kata yang di ucapkan tanpa rasa bersalah itu membuat Hyunsuk merasa semakin menyimpan dendam kepadanya.

"Gue minta maaf kalau ada salah."

Hyunsuk ingat bahwa ayahnya pernah berkata,

"Ga semuanya bisa selesai hanya dengan dengan minta maaf. Bayangin aja pelaku pelecehan seksual mengakui kesalahannya cuma dengan permintaan maaf"

Hyunsuk mengerutkan keningnya. "Hah? Ga ngerti"

"Ck, misalnya motor kamu di tabrak sampai lecet, atau bahkan sampe hancur, kamu mau cuma nerima permintaan maaf dari pelakunya?"

Wajah Hyunsuk terlihat marah. "Ga bisa lah, bakal aku tonjok sampe babak belur kalo sempat ada orang yang kaya gitu"

"Jadi Hyunsuk, memaafkan seseorang juga ada batasnya."

Hati Hyunsuk sakit, namun Hyunsuk mencoba untuk tetap tenang. Dia pasti bisa menghadapi masalah ini, seperti ia menghadapi masalah-masalah sebelumnya.

"Lupain aja."

"Lo ga maafin gue?" Cerocos Jihoon. Wajahnya tampak memaksa.

Hyunsuk mengerutkan keningnya, ia sebal. "Memaafkan seseorang juga ada batasnya."

"Itu artinya aku salah?"

Hyunsuk tak menjawab. Ia benar-benar benci ini. Benci dengan segala relationship antara ia dan Jihoon.

"Hyunsuk, aku udah nyelesain semua masalah yang kamu buat, aku berusaha keras untuk bikin kamu jadi anak yang baik, mau nyekolahin kamu di sekolah bergengsi. Kamu nolak itu semua, kamu ngulangin lagi, kamu ga berubah, kenapa?"

"Gue balik dulu" pamit Hyunsuk dengan suara yang cukup berat dan tertekan.

Jihoon mengerti, Hyunsuk pasti juga butuh waktu. Alhasil ia melihat Hyunsuk kembali begitu saja.

Hyunsuk benar-benar berusaha untuk tetap tenang sambil terus menggerakkan kaki agar sampai di kamarnya. Hyunsuk berpikir setelah membunuh Hyunjin ia mungkin akan mati atau bunuh diri karena tidak punya tujuan hidup lagi, namun sebelum itu ada satu orang lagi yang ternyata harus ia bereskan.

Hyunsuk masuk ke kamarnya dengan senyuman gusar, pelayan yang melihatnya merasa takut, apalagi Hyunsuk belum mengganti bajunya yang penuh darah. Setelah masuk Hyunsuk langsung mengunci pintu kamarnya, tidak langsung mandi, namun menuju ke meja belajarnya. Ia membuka sebuah buku catatan lalu menuliskan sesuatu di salah satu lembar buku.

"Tunggu aja, aku juga bakal ngebuat kamu ngerasain hal yang sama kayak Hyunjin"

























Sedetik kemudian Hyunsuk tersadar, ia belum punya rencana. Kalau di pikir-pikir membunuh Jihoon akan lebih mudah, apalagi mereka satu rumah.

Hyunsuk menyunggingkan senyuman licik di wajahnya. "Apa gue goda aja dia? Nanti tinggal di bunuh hihihi"

Hyunsuk terkikik geli saat memikirkan rencananya. Pertama membuat Jihoon kenikmatan lalu membuatnya kesakitan. Tapi Hyunsuk kembali bungkam, ia bingung harus melakukan apa ketika ketahuan.

"Ah iya ya, gue tinggal bunuh diri aja"

Namun rencana lain pun muncul. Hyunsuk berpikir untuk menaruh racun di makanan Jihoon. Berbagai rencana jahat sudah tercetak jelas di kepala Hyunsuk, tinggal melaksanakannya saja.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah pintu.

"Saya bawa makanan untuk di makan" Ucap seseorang dari balik pintu.

Hyunsuk berjalan mendekat ke arah pintu lalu membukanya. Sang pelayan memberikan sebuah nampan makanan yang berisi beberapa piring lauk. Hyunsuk tak akan menolak karena ia sedang lapar.

Ini sudah begitu larut, bahkan beberapa jam lagi akan segera pagi. Bukanlah hal yang mengherankan disana jika malam tidak semuanya tidur. Contohnya Hyunsuk.

Setelah mengambil makanan, Hyunsuk kembali memikirkan rencana lalu menghabiskan waktu bermain game sambil makan. Hyunsuk tak tahu bahwa rencana Jihoon sudah duluan di mulai.

"Anjir panas banget gue mau mandi dulu" Hyunsuk membiarkan monitor terus hidup sedangkan dirinya sudah ke kamar mandi. Supaya banyak tagihan listrik Jihoon.

Di sisi lain..

"Sorry, but I need you tonight"

























"FUCK YOU JIHOON!" Teriak Hyunsuk dari dalam kamar mandi. Ia yang sedang berendam di dalam bak mandi menghentak-hentakkan air dengan penuh kekesalan.

Hyunsuk baru sadar saat merasakan tubuhnya tidak kunjung dingin dan nyaman bahkan setelah mandi air dingin di tengah malam.

"Sejak kapan? Pasti pas gue makan, anjing emang" sergah Hyunsuk.

Beberapa menit kemudian Hyunsuk benar-benar sudah tidak tahan lagi. Hyunsuk keluar dari kamar mandi, memastikan seluruh pintu terkunci. Ia tak akan memberikan tubuhnya kepada Jihoon meskipun tubuhnya memintanya.

"Do you think I'm stupid, huh?" Hyunsuk mengeluarkan d*ldo dari dalam lacinya. Ia menghempaskan handuknya sembarangan lalu duduk di atas ranjang.

Hyunsuk mencoba bersabar atas kelakuan Jihoon. "Baiklah karena gue baik, gue bakal kasih nih buat lo tonton sebelum lo mati" sanggah Hyunsuk dengan suara yang lumayan kecil. Takut Jihoon tahu bahwa ia ingin membunuhnya.

Jihoon tersenyum bahagia saat melihat Hyunsuk sekarang bertelanjang lewat cctv, meski ia sangat ingin melihat langsung tapi tentu saja Hyunsuk tidak mengizinkannya.

Jihoon terkekeh saat melihat Hyunsuk dengan sensual membuat gerakan yang dapat merangsang tubuhnya. Jihoon memutar kursi putar yang ia duduki. Tangannya bergerak membuka tali pinggang yang mengekang tubuhnya. Netranya fokus ke arah cctv, menatap setiap langkah yang di lakukan si mungil dari sana.

Hyunsuk memajukan dadanya, ia mengelus putingnya dengan sensual, Hyunsuk merasakan gatal yang teramat pada holenya setiap kali ia membuat gerakan sensual di tubuhnya sendiri. Mungkin akan lebih baik jika ada bantuan, tapi rasa gengsi Hyunsuk begitu besar untuk itu.

Setelah itu Hyunsuk mengangkang, ia membuka selangkangannya lebar-lebar. Si kecilnya sudah minta untuk di sentuh sejak tadi.

Disana Jihoon mulai memanjakan adik kecilnya dengan membuat gerakan naik turun dengan lembut. Sesekali ia meludah untuk membuat tangannya mudah di gerakkan. Jika boleh jujur ini live cam porno terbaik dalam hidupnya.

Rasa ingin menyentuh Hyunsuk saat ini📈📈📈

Jihoon terkekeh kecil berkali-kali. Matanya fokus meneliti setiap lekuk dan gerakan Hyunsuk. Jika boleh jujur piksel kamera cctv nya jelek sekali. Hal itu membuat Jihoon kesal, namun bukan berarti harus melewatkan keindahan yang sedang ada di depan matanya.

Ah, haruskah dia mengungkapkan perasaannya pada Hyunsuk?




























Tbc









Hehe seperti biasa wleowleo nya ada part 2😁

Sweet Boy | Hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang