Bab 1

3.4K 286 32
                                    

Jihoon dengan fokus membaca berbagai persyaratan dan surat-surat peninggalan gurunya yaitu, Choi Hyunmin. Mungkin besok ia akan menjemput anak dari gurunya itu, Choi Hyunsuk.

Jihoon tak terlalu mengenali Hyunsuk karena gurunya jarang memberitahu ataupun menceritakan soal Hyunsuk ataupun keluarganya.  Yang Jihoon ketahui soal Hyunsuk yang akan ia asuh itu adalah jika pria itu identik dengan penampilan nyentrik yang sudah menjadi ciri khasnya selama 5 kali pertemuan sekilas dan juga hobinya yang suka foya-foya, sangat jauh berbeda dari gurunya.

Jihoon meneguk kopi yang ada di sebelah meja kerjanya. Ia adalah seorang CEO di sebuah perusahaan miliknya yaitu P&J entertainment. Perusahaan nya memang bukan yang terbaik di seantero negara itu. Namun perusahaan Jihoon pernah menang sebagai perusahaan dengan saham terbaik.

Jihoon tersadar dari kefokusan ketika Hyunsuk meneleponnya.

"Ya, ada apa?"

"Gw mau ketemu, lu bisa ga?"

"Sekarang?" Jihoon melirik jam tangannya. "Apa ada hal yang begitu penting?"

"Formal amat lo, beda 11 tahun doang, iya, gw mau kita ketemu di kafe depan kantor lo"

Jihoon tertegun dengan nada bicara Hyunsuk, 11 tahun itu tentu saja terlampau jauh. "Jangan di situ, aku bakal nyewa restoran lain"

"Halah, gw udah di sini gimana si"

"Ya kamu ngajak nya tiba-tiba, tunggu disana aku bakal turun"

"Iya om"

Deg

Jihoon masih muda, bisa-bisanya di panggil om. Jihoon bangun dari duduknya. Ia segera merapikan berkas-berkas yang ada di atas meja miliknya dan segera memakai jasnya.

"Aku ingin bertemu seseorang sebentar, tidak ada jadwal hari ini kan?" Tanya Jihoon pada sekretaris perusahaannya.

Asahi menggeleng

Jihoon segera turun menggunakan lift bersama beberapa karyawan. Banyak yang menyapanya di sepanjang jalan.

Jihoon mengambil mobilnya diparkiran dan segera mengeluarkan nya. Di jalanan di depan kantornya terlihat seorang pria dengan pakaian yang nyentrik berwarna    Melambai-lambaikan tangannya. Jihoon segera menuju kesana.

Tok tok

Hyunsuk iseng mengetuk kaca jendela. Jihoon mempersilahkan Hyunsuk untuk duduk. "Lama banget om"

Pliss lah entah kenapa Jihoon kesel dengernya, entah dia sengaja atau gimana entahlah. "Safety beltnya di pake"

"Males ah"Balas Hyunsuk tanpa menatap Jihoon, ia fokus pada ponselnya.

Jihoon menarik nafas pelan. Ini belum satu rumah nih baru mau makan bareng. "Choi Hyunsuk?"

"Apa sih? Jalan aja napa? Ribet amat" Dengan kesal Hyunsuk memakai safety beltnya. Padahal Jihoon mau bahas laen bukan nyuruh pake safety belt, tapi udahlah daripada makin ribet. Soalnya mereka pun belum deket-deket amat.

Jihoon segera menginjak pedal gas dan mobil mahal miliknya segera melaju ke tempat restoran yang barusan di pesan Jihoon.

"Jadi kamu mau bahas apa"

Sruup

Bunyi minuman yang di seruput Hyunsuk entah kenapa membuat Jihoon kesal mungkin karena pria itu tak segera menjawab.

"Ahhh" Hyunsuk mengelap mulutnya dengan tisu. Lalu mencari posisi nyaman di duduknya.

"Kamu mau ba-"

"Nah" Hyunsuk menyodorkan kertas kepada Jihoon. "Baca tuh"

Sweet Boy | Hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang