Bab 19

1.3K 103 9
                                    

I'm so sorry guys kalo gaya bahasa sekarang beda banget dari chapter awal-awal. Sekarang lebih banyak pake deskripsi formal daripada nonformal (soalnya author lebih nyaman).
Lagipula ini tahap-tahap mau tamat, jadi aku akan berusaha lebih sering update.

(Ini cerita udh ampir 2 tahun ga tamat²😭🙏)





























"Sorry banget tapi Jihoon ga ngizinin lo ninggalin rumah ini"

Jaehyuk berdiri di depan pintu utama menahan Hyunsuk agar tidak pergi. Hyunsuk yang sudah rapi dengan baju nyentriknya itu menatap Jaehyuk dengan tatapan kesal.

"Aku mau ke tempat latihan"

"Di rumah juga ada tempat latihan"

"ITU BEDA!" Bentak Hyunsuk tak terima. Enak saja menyamakan dojo tempatnya berlatih dengan tempat berlatih di rumah ini.

"Ga ada orang latihan pake baju nyentrik kaya begitu" Jaehyuk menyinggung pakaian yang Hyunsuk pakai.

Hyunsuk berdecak sebal. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan ponselnya. Lalu mengetik sesuatu dengan cepat. Jaehyuk melongok untuk melihat apa yang Hyunsuk lakukan.

Park Jihoon


Aku mau keluar


Setelah beberapa saat masih tak ada balasan dari Jihoon.

"Hahahaha ga di bales tuh" Ejek Jaehyuk.

"Diem lo!"

Tak menyerah begitu saja Hyunsuk kini mencoba menelpon Jihoon. Sedangkan Jihoon disana...

"Jadi untuk mengaplikasikannya kita butuh konsumen yang..."

Pintu ruangan rapat dibuka pelan. Pelaku yang mengusik rapat itu mendekati Jihoon sambil berbisik sesuatu.

Jihoon tampak terkejut lalu menghentikan rapat sebentar. Ia keluar untuk menjawab telepon dari seseorang yang memecahkan fokusnya itu.

"Aku lagi sibuk, mau bicara apa?"

"Aku mau keluar sebentar tapi Jaehyuk ga ngizinin aku keluar" terdengar helaan nafas pasrah dari mulut Hyunsuk.

"Ya, aku yang nyuruh dia untuk jaga kamu supaya ga kemana-mana" Jihoon melirik jamnya. Ia tak bisa membiarkan para tamu dan pekerjanya menunggu begitu lama.

"Kalau gitu aku tu-"

"Aku mohon, sebentar aja"

Jihoon mengusap rambutnya kasar. Ia benar-benar tidak ingin Hyunsuk pergi dari rumah. Namun membiarkan Hyunsuk terkurung pasti akan membuat anak itu tersiksa.

Jihoon menghela nafas panjang sebelum menetapkan pilihan. Ia benar-benar sibuk dan malah dihadapkan ke sesuatu yang membuang waktunya saja jika seperti ini.

"Biarin Jaehyuk ikut"

"Tapi-"

Tut...

Jihoon menutup telponnya dan kembali ke ruangan rapat. Bagaimana pun ia mencintai Hyunsuk, pekerjaan tetaplah yang utama baginya. Hal itulah yang membuatnya sesukses ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet Boy | Hoonsuk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang