3

2K 142 3
                                    

Naren berjalan melewati lorong kampusnya, Ia punya kelas hari ini. Saat masuk ke dalam kelas sudah banyak mahasiswa-mahasisiwi yang duduk rapi di tempatnya. Tempat duduk kelasnya seperti tribun sepak bola yang menghadap papan tulis.

Seorang wanita tiba-tiba duduk di sebelah Naren. Seorang gadis berambut pirang bermata biru tengah duduk di sampingnya.

"Hi"

"H-hai" Ujar Naren canggung

Gadis itu menyodorkan tangannya
"I'm Sofia" 

Naren memandang tangan Sofia sebentar lalu menyalaminya.

"Naren"

"Wah Naren such a beatifull name"

"Thanks"

"Btw where are you from"

"Indonesia"

Gadis itu mengangguk. Dia cukup kesal karena Naren tidak menanyainya balik. Naren memang tidak pandai mencari topik dengan orang baru.

Naren melihat ke arah pintu disana ada James yang menyapanya. Naren menaikkan dagunya dan menyuruhnya duduk di sampingnya.

"Huh kirain gue telat" James meletakkan barang-barangnya.

"Ey Sofia? Kau kenal Naren" tanya James saat menyadari Sofia duduk di samping Naren.

"Barusan"

James membulatkan bibirnya
"Ooo"

"Terus kalian saling kenal?" Naren menoleh kanan kiri melihat Sofia dan James.

"Yup kami satu fakultas S1 di Columbia University"

Renald mengangguk paham.

Tak lama kemudian dosen yang mengajar masuk ke dalam kelas.

***

Naren baru saja selesai sholat dzuhur. Dia sholat di ruang kelas kosong yang biasa Ia pakai. Untungnya Naren selalu membawa sajadah travelnya di dalam tas.

Perut Naren keroncongan sekarang tadi pagi Ia hanya memakan sebuah roti. Dia memutar langkah menuju kantin.

Sesampainya di kantin. Naren mendengus kesal melihat menu-menu di kantin

Burger, Sandwich, Hot dog, French fries.

"Gak ada mie ayam apa" Bisik Naren dalam hati.

"Miss, burger satu sama cola satu"

"Okay"

Naren berjalan mencari tempat duduk yang kosong. Saat duduk, mata Naren menatap pria yang ditabraknya kemarin yang juga sedang menatapnya.

Bagai disengat listrik Naren langsung mengalihkan pandangan. Beberapa menit kemudian Naren kembali melirik pria itu, ternyata dia masih menatapnya dengan tatapan sama. Tajam tanpa ekspresi.

"Kenapa si tu orang, aneh banget apa masih marah gara-gara insiden kemarin?"

Naren menikmati burgernya dengan tenang sambil menscroll tiktok. Pikirannya masih melayang  kepada pria itu. Apa Naren harus minta maaf lagi?

Setelah menyelesaikan makannya. Naren beranjak menuju meja pria yang ditabraknya kemarin. Pria itu tidak sendiri ada 3 orang laki laki temannya yang juga duduk di meja yang sama.

Naren sudah berdiri di depan pria itu, teman-temannya menatap Naren bingung.

"Whats wrong?"

Naren menjulurkan tangannya ke pria itu.

"I'm so sorry atas kejadian kemarin, gue gak liat lo karena gue lagi liatin ruangan kosong buat sembahyang, kalau lo masih marah sama gue, mana baju lo yang kemarin biar gue cuciin" 

Pria itu hanya melihat Naren dari atas ke bawah

"You're so cute bro"  Ujar salah satu teman pria itu.

Pria itu langsung berbalik menatap temannya yang membuat temannya tersebut langsung terdiam

"Aww sorry"

Naren mendengus kesal "so what can I do for you, dan stop natap gue kek gitu"

"Fuck off" Ujar pria itu singkat dengan suara beratnya.

Seketika Naren menyesali keputusannya untuk meminta maaf kepada pria arogan dan tak punya hati itu. Lebih baik Ia tidak berurusan dengan pria itu lagi.

Naren memutuskan kembali ke kelas. Saat di lorong kampus tiba-tiba Sofia datang sambil merangkul tangannya. Naren cukup risih dengan hal itu.

"Lo free gak hari ini Naren? Mau jalan-jalan?" Tawar Sofia

"Ah gak gue capek mau istirahat aja di apartemen" Ujar Naren sambil melepaskan tangan Sofia.

"Oh gitu, kalau gue main ke apartemen lo boleh gak"

"Anjir nih cewek kenapa" Dalam hati Naren.

"Errrr" Naren menggaruk-garuk tengkuknya.

"WOY NAREN" James berlari menghampiri Naren.

"Gue cariin juga taunya disini sama Sofia" Ujar James ngos-ngosan

"Kenapa nyariin gue"

"Gapapa pen bareng aja"

Naren memutar bola matanya.

"Lo pulang naik apa ren" Tanya James

"Gue naik bus"

"Oh kalau gitu bareng gue aja yo, biar gue anterin" Tawar James

"Boleh"

"Gue ikut Janes" Ujar Sofia

"Gak ah ntar gue dimarahin abang lo" James bergidik ngeri

"Ckk nggak kok"

"Gak gak udah sana gue mau pulang, yok ren" James berjalan sambil merangkul Naren.

"JAMES IKUT iiiiiii" Sofia menghentak-hentakan kakinya kesal.

Tbc

22/05/2032









Serenity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang