Naren sedang duduk di kantin fakultas matanya tak pernah luput memandang William yang sedang duduk berdua dengan perempuan tak jauh dari mejanya.
Beribu pertanyaan mengisi benak Naren.
"Siapa si cewek itu"
"Kemaren gue mau kenalin ke cewek gak selera besoknya berduaan sama cewe"
Naren memisuh-misuh dalam hati dengan wajah kesal. Entah kenapa dia tidak suka melihat William dengan cewek itu.
"Cantikan juga temennya James"
Naren melangkah menghampiri William dan duduk di sebelahnya. Perempuan di depan William terkejut sejenak dan melanjutkan pembicaraan. William hanya menoleh sebentar menatap Naren.
"Will kompor gue gimana?" Tanya Naren memotong pembicaraan cewek tersebut.
"Sudah diperbaiki" Ujar William singkat.
"Gimana kalau kita lanjut kerja projeknya di tempat lo Will?" Ujar perempuan tersebut
William mengangguk, sedangkan Naren merengut kesal karena William mencuekinya. Okay William memang sering mencuekinya tapi ini beda William mencuekinya karena seorang perempuan.
William dan perempuan itu pergi meninggalkan Naren yang duduk dengan hati kesal.
"NARENNNN" Dari kejauhan Sofia berlari melihat itu Naren langsung kabur dia muak melihat wajah Sofia.
"NAREEEN TUNGGUUU"
***
20:00
Naren sedang berada di apartemennya. Ia menempelkan telinganya di dinding apartemen berusaha menguping pembicaraan William dan teman perempuannya, tetapi nihil apartemen ini kedap suara.
Naren memutuskan untuk ke apartemen William entah kenapa dia sangat penasaran apa yang dilakukan mereka berdua sampai malam begini.
Tok tok tok
Cklek
William mengangkat alisnya sebelah.
Tanpa persetujuan Naren langsung menerobos masuk melewati ketiak William.
Matanya melirik ke arah perempuan yang ditemuinya di kantin fakultas tadi yang sedang sibuk dengan banyak buku yang tebal-tebal.
Naren berbaring di atas kasur mengamati William dan perempuan itu yang sedang mengerjakan sesuatu.
"Naren kecilin Hp lo" Ujar William karena Naren menscroll tiktok dengan volume full.
Tapi Naren hanya diam dia ingin membalas William yang sering mencuekinya dan pura-pura tuli.
"Nareen" Ujar William sekali lagi dengan lembut.
"Dia adik lo Will?" Tanya perempuan itu dan William hanya mengangguk.
Naren semakin menjadi-jadi dia memutar dj dengan sangat kencang.
"NAREN"
Bukan hanya Naren, teman William juga terkejut di tempatnya mendengar William membentak Naren.
Naren terpaku sebentar baru kali ini dia mendengar William meneriakinya. Dengan mata berkaca-kaca Naren keluar dari apartemen William dan kembali ke kamarnya.
"Bego kenapa gue mau nangis" Naren memukul-mukul kepalanya sendiri dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Coba dia pura-pura gak denger gak pernah gue teriakin, gue baru sekali udah diteriakin, William anjing" Naren berguling-guling di kasur karena kesal.
Dari balik selimut Naren mendengar seseorang memasukkan pin apartemennya dan membuka pintu. Naren terkejut dan mengintip di balik selimut.
Saat menyadari itu William dia langsung menutupi seluruh badannya kembali dengan selimut dan pura-pura tidur.
"Naren? Lo tidur?" William duduk di pinggir kasur Naren.
"Gue minta maaf ngebentak lo" William mengelus-elus kepala Naren yang tertupi selimut. Ekspresi Naren di dalam selimut tersenyum psikopat lalu Ia buru-buru mengganti ekspresinya.
William naik ke atas kasur dan tidur di sebelah Naren. Naren mengintip dari balik selimut. William tersenyum tipis melihat ekspresi Naren.
"Ngapain lo disini, sana sama pacar lo"
"I don't have girlfriend, lagipula lo sering numpang di apartemen gue"
"Heh gue gak numpang ya, lo yang selalu nawarin buat nginep, dan itu terakhir kali gue mau nginep di apartemen lo" Naren kesal dan menutup wajahnya dengan selimut kembali.
William menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Naren.
"Yaudah gue yang buat lo nginap di apartemen gue" Ujar William
Setelah itu hening.
Brek
Tiba-tiba Naren merasa badannya di angkat oleh seseorang. Yup William mengangkat badan Naren menuju kamarnya.
"Turunin gue" Naren berontak di dalam selimut karena William mengangkatnya dengan selimutnya.
Setelah berada di apartemen William, William membanting Naren di atas kasurnya. Naren langsung membuka selimutnya karena engap.
"Huh hah huh hah" Ujar Naren menghirup oksigen.
"Lo mau bunuh gue ha" Naren mengomel kembali tapi William hanya diam. Naren tidak melihat teman William mungkin sudah pulang.
"Minggir gue mau pulang" William menahan badan Naren dan menyuruhnya berbaring di kasur.
"Tidur"
"Tidur tidur lo suruh gue tidur mulu" Omel Naren.
William melepaskan pakaiannya dan tidur di sebelah Naren.
"Minggu gue mau tidur di apartemen gue, gue gak mau lagi nginep di kamar lo, gue gak mau lagi ngasih Indomie gue ke lo, gue..."
Cup
William membugkam mulut Naren dengan mulutnya. Naren terdiam sejenak lalu Ia tersadar.
"WAAAAAA Will lo ngambil first kiss gue, padahal udah gue jaga buat istri sholehah gue..."
Cup
William mencium Naren kembali yang membuat Naren terdiam kembali.
"Diem, sekali lagi lo ngomong gue bisa ngelakuin hal yang lebih"
Naren menelan ludahnya dia memutuskan untuk tidur sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
Tbc
05/06/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
Teen FictionNiatnya membuat seseorang jatuh cinta pada adiknya tapi berakhir dia yang jatuh cinta. William mahasiswa asal Amerika Harvard University yang terjebak dengan perasaannya sendiri. Awalnya Ia disuruh adiknya agar membuat Narendra mahasiswa asal Indone...