17

1.5K 86 22
                                    

William sedang berbaring di kamarnya di rumah mamanya sambil membaca buku. Setelah 2 hari yang lalu dia kemping bersama Naren Ia memutuskan untuk menginap dirumah mamanya.

Akhir akhir ini dia selalu menghabiskan waktunya bersama Naren. Memikirkan Naren membuatnya tersenyum.

BRAKKKK

"BANG WILLIII" teriak Sofia

"hmmm"

"Gimana Naren" tanya Sofia bersemangat

William menutup bukunya dan menatap wajah adik kesayangannya yang penuh harap. Ia tak tega untuk mengatakan kalau Naren tidak menyukainya. alhasil dia cuma mengatakan

"Aman"

"Bang Willi bilangin ke Naren supaya ngajak aku dinner yaaa plsss" Ujar Sofia memelas

William hanya tersenyum getir dan mengangguk

"YEYYYY Bang Willi selalu bisa diandelin" Sofia langsung mencium  pipi William




*


Naren sedang berada di kamar William dengan William yang mengelus rambutnya tetapi matanya fokus ke Hp, sedangkan Naren hanya diam menatap langit-langit kamar. Pikirannya melayang.

Sudah beberapa lama Naren dan William dekat. Akan tetapi tidak ada kejelasan antara hubungan mereka berdua. Walaupun William sudah pernah confess, tetapi Naren tidak pernah menjawab perasaan William secara verbal dia terus denial dengan perasaannya.

Tidak sekarang, Naren sudah menaruh perasaanya terhadap William. Dia nyaman bersama William, dia cemburu kalau melihat William dengan yang lain. Mungkin ini waktu yang tepat untuk Naren membalas cinta William.

"Will" Naren membuka suara

"Hmmm"

"Kita ini apa?"

William mematikan Hpnya dan menatap Naren sambil mengangkat alisnya.

"Maksudmu?"

"I mean our relationship? kita ini apa?"

"friends?" Jawab William

Raut wajah Naren berubah kecewa dan William menyadari hal itu. Sejak awal memang Naren tidak seharusnya berharap lebih kepada William. Mungkin William hanya penasaran dengannya atau tujuannya masih sama untuk Sofia.

"Ah okay" ujar Naren.

Setelah itu hening.

10 menit kemudian Naren beranjak dari kasur William

"Mau kemana?" tanya William

"Pulang"

William hanya mengangguk. perasaannya campur aduk. Ia tak tega melihat Naren seperti itu. Di sisi lain dia ingin yang terbaik untuk adiknya.

Sesampainya di kamar Naren langsung berguling-guling di atas kasur.

"William anjing, lo bilang lo suka gue lo cinta gue kenapa tiba tiba nganggap gur cuma teman?"

"ARGHHHHHH"

drrrtt drttt

Notifikasi whatsapp Naren berbunyi. Naren buru-buru mengambil Hp nya berharap itu dari William. dan benar saja Itu dari William tetapi isi pesannya yang membuat Naren muak.

"Ren lo bisa ajakin Sofia dinner gak?"

Ekspresi Naren seolah-olah berkata "Seriously?" jadi selama ini kedekatan mereka itu palsu? William memang cuma ingin mendekatkan Sofia dengannya. Tak terasa air mata Naren turun.

"Ok" jawab Naren singkat

"Thanks" William langsung membalas

*

Keesokan harinya Naren menghindari William. Ia tak membalas pesan dari William sedikitpun.

Saat ini Naren sedang berada di katin kampus. Ia sedang duduk bersama James, Ethan, dkk. Dari kejauhan mata William terus mengawasi Naren.

"Sebenarnya lo ada hubungan apa sih sama kakanya Sofia kalian pacaran?" tanya James tiba-tiba

Naren menggelengkan kepalanya
"We're just friends, William cuma mau ngejodohin gue sama Sofia that's it"

"Berarti gue masih punya kesempatan dong?" Ujar Ethan tersenyum. Naren hanya memutar bola matanya.



*

Waktunya pulang kampus. Naren mengabaikan puluhan pesan dari William yang mengajaknya untuk pulang bareng memakai mobilnya karena saat ini sudah hujan deras. Naren lebih memilih menunggu bus di halte sampai tiba-tiba sebuah mobil asing berhenti di depannya.

Ethan keluar berlari mengahmpiri Naren

"Ayo gue anterin pulang" ujar Ethan menarik tangan Naren

Belum sampai Naren menolak Ia sudah berada di dalam mobil Ethan.

"Lo tinggal dimana" tanya Ethan

"Apartemen x"

"Berarti lo satu apartemen sama William?"

Naren mengerutkan alisnya
"Kok lo tau William tinggal disitu"

"Sofia pernah cerita"

Setelah menyetir beberapa lama akhirnya Ethan dan Naren sampai di depan apartemen.

"Mau mampir dulu?" tanya Naren

"Gas , nginep pun gapapa" ujar Ethan sumringah

"Ih anjing gue cuma basa basi"

Muka Ethan tampak kecewa, melihat itu Naren memutar bola matanya.

"Iya iya awas lu macam-macam"

"Thanks baby" Ethan mencium pipi Naren sekilas lalu keluar mobil. sedangkan Naren terpaku.

Di dalam lift Naren terus mengomeli Ethan.

"Awas lo kalo sekali lagi nyium gue"

"Tapi kita kan udah pernah ciuman waktu party, tinggal ngentot aja yang belum?

"Ethan gue suruh pulang lo ya"

"Hehehe iya iya"

Sesampainya di kamar Naren menawarkan Ethan untuk makan. Oke Naren sudah capek untuk basa basi. Naren seperti biasa memasak Indomie karena cuma itu yang dia tau.

Ethan membuka bajunya yang agak lembap karena terkena hujan hingga Ia telanjang dada.

"This is so good" ujar Ethan terus menyeruput mienya.

"Gue tinggal mandi dulu ya" ujar Naren

"Ikut" Naren langsung menjambak rambut Ethan hingga acak-acakan

"Cabul lo"

Saat asik menikmati mienya tiba-tiba bel apartemen Naren berbunyi sambil diketok-ketok

Ethan beranjak dari tempatnya untuk membuka pintu.

cklek

Keduanya sama-sama terkejut. Ethan menelan ludahnya. Sedangkan William terkejut melihat keberadaan Ethan di kamar Naren sambil telanjang dada dan rambuk acak-acakan





Tbc
19/03/2024










Serenity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang