Tok tok tok
Ini ketiga kalinya William mengetuk pintu apartemen Naren, tapi tak ada jawaban. Ya Naren memang sedang ngambek dengan William semenjak kejadian 3 hari yang lalu.
Cklek
Pintu terbuka saat William ingin mengetuk pintu kembali.
"Apa" Ketus Naren Ia juga melihat William aneh karena sedang memakai jaket dan membawa ransel besar di punggungnya.
"Mau ikut kemping?"
Naren mengerutkan alisnya
"Gak" Dan membanting pintu, tetapi sempat di tahan William.William mendorong paksa pimtu dan masuk ke kamar Naren.
"Heh ga sopan lo"
William hanya diam menatap Naren dan salfok ke bagian bawah karena Naren hanya memakai bokser ketat.
"Mata lo" Naren melempar bantal
"Pakai baju cepat sebelum gue berubah pikiran"
Naren menelan ludahnya.
"Gue gak mau ikut kok lo maksa"
William hanya melirik dengan tatapan intimidasi yang anti penolakan
"Gak emang lo pikir gue takut sama lo" Ujar Naren keukeh
William berdiri dari tempatnya.
"I-iya iya" Naren langsung kabur ganti baju.
***
"Kita mau kemana si" Omel Naren yang sedang duduk di atas sepeda motor William.
Sudah satu jam mereka berkendara tapi belum sampai dan ini sudah jauh dari perkotaan. Dari tadi William ditanya jawabannya hanya "hmmm" "Bentar lagi"
"Woy Wil lo bisu, kita mau kemana si"
William tetap diam
"Ckkk gue lompat nih" Ancam Naren.
"Lompat aja" William menambah kecepatan sepeda motornya. Naren langsung memegang tas William ketakutan.
"William pelan-pelan gue takut"
William terkekeh dibalik helmnya dan menurunkan kecepatan motornya seperti semula.
Tak lama kemudian mereka sampai di hutan pinus yang letaknya di dataran tinggi. Dari sini mereka bisa melihat pemandangan kota Boston.
William memarkirkan sepeda motornya di bawah pohon.
"Kita kemping disini?" Tanya Naren.
William mengangguk
Naren memandang William kesal karena sangat malas untuk berbicara. Namun, kekesalannya berubah menjadi takjub saat melihat pemandangan di sekitarnya.
Naren langsung mengeluarkan handphonenya dan memotret pemandangan di sekitarnya. Sementara itu William sedang membangun tenda untuk mereka berdua.
"Kita kemping cuma berdua?" Tanya Naren
"Hmm"
"Ntar malam nanti gelap cuma kita berdua?"
"Iyaa gue bawa lampu kok, tapi lebih enak kalau gelap" Ujar William sambil tersenyum miring menatap Naren.
"Awas lo kalau macam-macam"
William terkekeh
"Cari kayu kering sana buat api unggun nanti malam disini banyak beruang" Bohong William
"B-beruang?" Ujar Naren melotot
William mengedikkan bahunya
Naren langsung mencari kayu kering di sekitar tenda dan mengumpulkannya menjadi satu
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
Teen FictionNiatnya membuat seseorang jatuh cinta pada adiknya tapi berakhir dia yang jatuh cinta. William mahasiswa asal Amerika Harvard University yang terjebak dengan perasaannya sendiri. Awalnya Ia disuruh adiknya agar membuat Narendra mahasiswa asal Indone...