10

2K 142 10
                                    

Tok tok tok

William mengetuk-ngetuk kamar Naren.

Cklek

"Apa" Ujar Naren.

William hanya diam dan memberikan bingkisan kepada Naren.

"Apa ini" Ujar Naren bingung

"Dari Sofia"

"Babi lagi?"

"Gak itu ayam"

"Yang nyembeleh ayamnya baca bismillah gak?"

William mengangguk walau dia tidak tahu apa yang dibicarakan Naren intinya dia yakin itu bisa dimakan Naren.

"Yaudah deh sini sini" Naren mengambil bingkisan tersebut dari tangan William

"Mau masuk dulu?" Tawar Naren.

William langsung masuk ke dalam kamar Naren dan melewatinya dengan santai.

Naren mengerucutkan bibirnya kesal

"Dih ga sopan" Padahal Naren cuma basa-basi.

William duduk di atas kasur sambil melihat-lihat kamar Naren.

"Gue mau makan dulu kebetulan belum makan hehe"

William mengangguk

"Lo mau? Kayanya banyak ini biar gue ambilin piring"

William menggelengkan kepalanya.

"Bagus gue cuma basa basi aja"

William tersenyum tipis melihat kelakuan Naren.

Naren langsung beranjak ke dapur mengambil piring tak lupa mengambil nasi di rice cooker.

Saat Naren membuka toples yang diberikan William, seketika bau wangi ayam goreng bercampur keju mozarella memenuhi indra penciumannya. Chicken parmigiana khas Amerika tersebut tampak lezat dan menggugah selera.

"Wih Enak nih" Naren mengambil sepotong dan menghampiri William. Ia duduk di samping William.

"Kenapa makan pakai tangan?" Tanya William tiba-tiba.

"Lah masa pakai kaki" Naren mengerutkan alisnya.

"Use spoon"

"Oh ckkk I'm Asian William gue udah cuci tangan kok"

William hanya diam menatap Naren walau dia masih merasa aneh melihat Naren makan pakai tangan.

Saat Naren menyuapkan ayamnya. Dia terkejut karena sangat enak. Bumbu ayam gorengnya sangat pas bercampur dengan keju Mozarella. William hanya diam mengamati perubahan ekspersi Naren yang menurutnya sangat lucu.

***

Di kampus

Naren sedang berada di dalam kelas bersama James. Dosen baru saja keluar 5 menit yang lalu.

"Ehehe lo gak marah kan ren kemarin gue tinggal?" Ujar James cengengesan.

"Lo beneran ngentot?" Tanya Naren.

James mengangguk sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Gimana rasanya" Tanya Naren penasaran

"Ya enak, eh wait jangan bilang lo gak pernah ngentot?" Ujar James tak percaya.

Naren menggelengkan kepalanya polos.

"No way umur lo berapa"

"23"

"Gue pertama kali ngentot umur 14 " Ujar James.

Gantian sekarang Naren yang terkejut.

"What the heck fourten?" Naren tak percaya sambil memikirkan apa yang dilakukannya saat berumur 14.

"Lo gamau coba?" Tanya James.

"Gak, sex before marriage dilarang di agama gue"

"Huh Thank God, I'm atheist" Ujar James.

"Lo ateis kenapa bilang terima kasih tuhan"

"Eh iya juga ya"

"Terus lo balik sama siapa kemarin? Gue tanyain Ethan dia cuma geleng-geleng kepala.

"Oh gue di jemput sama...."

"NAREN" Naren menoleh mendapati sosok perempuan siapa lagi kalau bukan Sofia.

Sofia langsung menggandeng tangan Naren.

"Iiiii Naren gue ngajakin ke party gak mau tapi sama James mau" Ujar Sofia manja.

"Hehehe sorry"

"Btw makasih ya makanannya kemarin" Ujar Naren

"Makanan apa?" Ujar Sofia bingung.

"Itu Chicken parmigiana enak banget lo beli dimana atau bikin sendiri"

"Gak, gue gak ada ngasihin lo makanan" Ujar Sofia bingung.

"Tapi kata William dari lo" Ujar Naren

Sofia terdiam sejenak
"A-ah i-iya gue yang nitipin sama bang willy enak gak?" Ujar Sofia terbata-bata. Naren memicingkan matanya curiga.

***
Flashback

William berjalan mengelilingi kota Boston. Sudah satu jam dia berjalan tapi tempat tujuannya belum Ia temukan. William mengecek Hpnya mencari informasi di internet.

Sampai ketika mata William tertuju kesebuah toko di ujung Jalan bertuliskan Groceries dan banyak tulisan arab. Tanpa pikir panjang William langsung masuk ke toko tersebut.

"Ada jual ayam mentah?" Tanya William

"Oh ada disana"

"Muslim can eat it?"

"You mean halal?"

William mengangguk walau dia tidak tahu.

"Of course, everything in this store Halal, muslim can eat it"

"Ah okay thank you"

William mengambil 2 ekor ayam dan juga daging. Setelah membayar kasir William pergi mencari bahan-bahan lainnya ke toko yang lebih besar dan lengkap.

William cukup kesusahan mencari produk yang berlogo Halal seperti yang diperlihatkan Naren kepadanya waktu itu. Namun, setelah mencari beberapa lama, akhirnya bahan-bahan yang diperlukannya sudah lengkap.

William kembali ke apartemennya. Sesampainya disana Ia langsung memakai celemek dan mengeksekusi masakannya dengan lihat. Ia membuat Chicken parmigiana dia harap Naren menyukainya.

Flashback off
***

Naren berjalan menuju kantin fakultas sendrian karena Sofia dan James sudah pulang duluan. Niat Naren untuk mencari William. Dia ingin bertanya mengenai masakan itu.

Di perjalanan Naren berpapasan dengan William yang sedang berjalan sendirian di lorong.

"Lo bohong kan masakan itu bukan dari Sofia" Sewot Naren.

William hanya diam.

"Jawab malah diem, lo beli dimana itu chicken parmigiana"

Bukannya menjawab William malah mendorong Naren hingga Ia terbentur dinding. William mengunci badan Naren hingga Ia tak bisa bergerak.

Wajah mereka berdua sangat dekat bahkan hidung keduanya hampir bersentuhan, Naren dapat merasakan napas William menyentuh wajahnya. Naren juga dapat melihat dengan jelas betapa indahnya mata hazel William dari jarak sedekat ini.

William mendekatkan wajahnya. Naren hanya bisa menutup matanya dan menahan nafas.

"Kalo mau lagi bilang" Ujar William berbisik dengan suara beratnya tepat di telinga Naren yang membuat Naren merinding sekujur tubuh.

William langsung melepaskan kungkungannya dan meninggalkan Naren.

"HAH" Naren langsung mengambil napas sebanyak-banyaknya. Entah berapa lama Ia menahan napas. Naren melihat punggung William yang semakin jauh dengan wajah memanas.

"Kenapa gue salting sama cowo anj arrggghhhh" Naren mengacak-acak rambutnya frustasi.






Tbc
27/05/2023
















Serenity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang