Seorang pria tampak sedang bersantai di kamarnya sambil membaca sebuah buku.
Braaakkk
Pintu kamar terbuka
"Bang gue kayaknya lagi jatuh cinta sama seseorang" Ujar Sofia dengan menggebu-gebu, tetapi sosok pria itu tidak menghiraukan dan tetap fokus dengan bukunya.
"Ckk bang Willi kali ini gak bakal salah orang lagi dah, dia orangnya tampan, baik, dan juga religius"
Pria itu menutup bukunya lalu mendengus. Di balik sikapnya yang cuek, jauh dalam hatinya dia sangat menyayangi adiknya.
William tidak mau adiknya jatuh hati kepada pria yang salah lagi. Selama ini pria yang mendekati Sofia hanya ingin memanfaatkan uang Sofia. Maka dari itu, William cukup selektif jika adiknya sedang jatuh cinta dengan orang lain.
"Bang bantuin Sofia ya, sofia satu fakultas kok, namanya Naren"
William hanya diam.
"Bang ihh kok diem"
Wiliiam mengangguk
"Makasih abangku yang paling ganteng sedunia" Sofia menciun pipi William dan berjalan keluar kamar kegirangan.
***
Di kampus Naren sedang berada di perpustakaan mencari referensi untuk tugas papernya. Suasana di perpustakaan sangat hening dan nyaman. Naren betah berjam-jam kalau berada disini.
Dari kejauhan William dan Sofia mengamati Naren.
"Nah itu tuh bang ganteng kan orangnya" Ujar Sofia menunjuk Naren.
William hanya diam menatap Naren, ternyata orang yang menabraknya hingga bajunya kotor adalah pria yang membuat adiknya jatuh cinta.
William beranjak pergi meninggalkan Sofia, sedangkan Sofia datang menghampiri Naren.
"Hi Naren"
"Hai" Naren mendongak melihat Sofia
"Huh cewek ini lagi" Batinnya
"Lo lagi ngapain?" Tanya Sofia
"Ya ngapain lagi kalau di perpus"
"Ckk" Sofia cemberut
"Eh Naren hari ini temen gue ada yang ultah, lo mau ikut party gak?"
"Gak, aku gak suka party" Tolak Naren.
"Loh kenapa? Party itu seru tau, joget joget sambil dugem"
"Aku muslim, muslim gak ngelakuin hal itu" Naren bangkit dari tempat duduknya dan berlalu pergi.
"Mau kemana ren tunggu gue iiii" Sofia menghentakkan kakinya kesal ditinggal Naren.
Naren bergidik ngeri dia heran kenapa Sofia selalu menganggunya. Di perjalanan menuju kelas Naren berpapasan dengan James.
"Eh James dari mana"
"Nganter pacar gue"
"Oooo"
"Lo mau ke kelas?" Tanya James
Naren mengangguk
"Yaudah bareng" James merangkul Naren akrab menuju kelas.
"Lo kenapa? cemberut gitu"
"Sofia kenapa ya akhir-akhir ini suka ngikutin gue, bukannya kegeeran ya tapi gue risih aja gitu"
"Sofia suka lo kali"
Naren hanya diam dia tidak punya waktu untuk urusan percintaan. Dia hanya ingin fokus dengan pendidikannya dan lulus tepat waktu.
***
Jam 4 sore Naren baru selesai dengan urusan kampusnya. Naren buru-buru menuju toilet Ia menahan kencingnya sejak dosen masuk sampai Ia selesai.
"Ahhhh" Naren mendesah lega saat Ia menunaikan hajatnya di urinoir. Tiba-tiba seorang pria berdiri di sampingnya dan ikut kencing.
Naren melirik melalui ujung bola matanya menyadari itu pria yang dihindarinya, dia langsung berpaling berusaha menutup aset negaranya.
Setelah selesai Naren mencuci tangannya di wastafel. Tanpa terduga sebuah tenaga besar menariknya dan mendorongnya hingga Naren terbentur di tembok. Pria itu menahan kedua tangan Naren dan mengunci kakinya.
Naren speechless wajah pria itu sangat dekat dengan wajahnya.
"Awas lo kalau lo cuma mainin adek gue" Ujar pria itu dengan penuh penekanan dan intimidasi jangan lupakan tatapannya yang sangat tajam.
Naren mengerutkan keningnya.
"Adek lo siapa, lepas anjir" Naren berontak tapi tenaganya kalah besar dengan pria tersebut.
"Sofia"
"Dih siapa yang suka adek lo, yang ada adek lo ngikutin gue mulu, bilang ke adek lo berhenti ganggu gue"
William melepaskan Naren. Naren bersungut-sungut karena kesal. Adik dan kakak sama saja menyebalkan batinnya. Ekpresi William masih sama, Naren bertanya-tanya apakah Wiliiam tidak punya ekspresi lain atau apakah dia tidak capek memasang ekspresi sok cool nya itu
William menatap punggung Naren yang semakin menjauh
Naren memutuskan untuk pulang ke apartemennya menaiki bus padahal apartemennya cukup dengan kampus.
Tbc
23/05/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity
Teen FictionNiatnya membuat seseorang jatuh cinta pada adiknya tapi berakhir dia yang jatuh cinta. William mahasiswa asal Amerika Harvard University yang terjebak dengan perasaannya sendiri. Awalnya Ia disuruh adiknya agar membuat Narendra mahasiswa asal Indone...