22.

3.3K 231 8
                                    

"Happy aniversary, Sephia!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Happy aniversary, Sephia!"

"Cieee.."

Wajah Musa terlihat cerah hari itu, entah apakah ia kerasukan atau tidak.   Sephia hendak memunguti aura positif dari rekan kelasnya, karena semalaman pikirannya begitu buruk mengenai Musa.

"Aku punya hadiah buat kamu." Musa merangkul Sephia dengan enteng, lalu suara sorakan bergema kembali dari para siswa yang belum pergi ke kantin.

"Apaan tuh hadiahnya, buka dong," ledek Joly menyertai.

"Lo gak diajak!"

"Pelit Lo!"

"Kita harus bicara," gumam Sephia menatap Musa lekat.

"Ini kan lagi bicara."

"Berdua aja," koreksi Sephia.

"Iya deh yang lagi aniv, pengennya berdua-duaan," seru Joly diiringi sorakan dari teman lainnya.

Sephia tak menghiraukan berbagai sorakan, sindiran atau pujian. Segera ia menarik Musa ke area belakang  ruangan ganti yang berada di pinggir lapangan basket.

"Kemarin kita berantem hebat, kamu gak inget? Dan sekarang kamu dateng dengan riangnya seolah semua baik-baik saja setelah kamu fitnah aku selingkuh." Sephia mengomel tanpa jeda.

"Itukan kemarin."

"Ya justru karena baru kemarin, bisa-bisanya kamu udah lupain.."

"Tarik nafas dulu, sayang." Musa memeragakannya.

"Aku serius, Musa. Aku pikir kita udahan," jawab Sephia.

"Udahan? putus maksudnya?"

"Iya."

"Kita gak akan pernah putus, kita akan tunangan, menikah, punya anak, tua bersama hingga mati." Musa menegaskan.

"Kalo seandainya aku beneran selingkuh?"

Musa terlihat berkacak pinggang Seraya memikirkan pertanyaan itu, "apapun, Sephia. Apapun kesalahan kamu aku pasti maafin asalkan jangan selingkuh."

"Tapi kalo beneran kamu selingkuh, aku akan pastikan laki-laki itu meninggalkan kamu. Lalu kamu bersujud sama aku memohon agar aku menerima kamu lagi."

"Akan aku perlihatkan dahsyatnya hukum asap dan api." Musa menutup jawaban dengan peribahasa yang belum pernah Sephia dengar.

"Hukum asap dan api?"

"Iya, hukum sebab dan akibat. Sebab kamu selingkuh, kamu akan tahu akibatnya."

Jawaban Musa membuat dirinya merinding, mirip seperti sebuah pengancaman penggal jika ia bersalah. Sephia menelan ludahnya menandakan bahwa ia terintimidasi dengan jawaban itu, apalagi ketika melihat Musa tersenyum ketika menjawab.

Jika Saja Ku Tolak Cintanya BAGIAN ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang