Prolog
🎵
(Melancholy Gamelan Feel)
RedafsSheila Pov
Jawa Tengah 1996
Ibuku seh wong jowo dan kami akan pergi ke kampung halamannya. Aku yang memang tidak pernah ikut dengannya kali ini aku ikut berkunjung kesana untuk pertama kalinya lagi di usiaku yang 17 tahun.
Ini bukan kali pertamaku sebetulnya, namun dulu usiaku masih sangat kecil saat ikut dengannya, jadi aku tidak ingat bagaimana keadaan disana.
Karna aku ingin menikmati perjalanan yang jarang sekali aku lakukan bersama keluargaku, aku pun meminta untuk pergi dan pulang dengan kendaraan pribadi agar jika ingin ke suatu tempat dapat ditempuh dengan mudah.
Saat itu kami pergi pukul 08.00 malam WIB. kami sangat menikmati perjalanan dengan berbincang ringan sampai ibuku bertanya "Gimana rasanya ikut opah dan omah?" Aku pun menjawab "Menyenangkan. Aku sangat suka. Tapi mereka terlalu menekanku untuk tidak keluar rumah sendirian." Ayahku pun ikut masuk dalam obrolan kami "Ya itu karna kamu ceroboh." Aku pun hanya mencebik tanpa menjawabnya.
*maksud dari pertanyaan ibu tentang opah omah itu orangtua dari ayah. Yang akan dikunjungi sekarang itu orangtua dari ibu. Aku memanggil mereka, eyang dan eyang uti.*
Di usiaku 8 - 12 tahun, aku ikut opah omah ku yaitu orangtua ayahku tinggal di Belanda.
Setelah itu ibu dan ayahku lah yang hanya berbincang, sedangkan aku dan adikku terdiam menikmati perjalanan kami.
Semuanya berjalan dengan lancar hingga kami tiba disana pukul 04.30 dini hari.
*karna dulu belum ada tol untuk mempersingkat perjalanan kami, jadi kami menghabiskan waktu hingga sembilan jam dalam perjalanan.*
---
---
Next---
YOU ARE READING
Gending Jawa
HorrorBoo 👻 "Seringkali merasa diperhatikan. Namun aku salah. Selama ini aku yang memperhatikan mereka dan mereka tersenyum sebab mengetahuinya." -S Cerita ini 'FIKSI' belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan tempat, nama atau situasi. Happy Reading ⏳