Chapter 13

270 6 0
                                    

---

Sampai akhirnya eyang menyuruh salah satu pemuda yang berada di sana untuk mendampingi tarianku untuk mengalihkan perhatianku.

Aku tidak tahu apa yang terjadi saat menari bersamanya. Hanya saja seperti sesuatu menyentuh kepala belakangku lalu aku terduduk lemas dan mengeluarkan keringat dingin setelahnya.

Aku melihat ibuku setengah berlari dan memberikanku air hangat yang sebelumnya sudah dibacakan oleh eyang.

Setelah itu aku menatap pemuda yang berada di hadapanku terlihat khawatir. Karna aku merasa pusing, akhirnya aku diantar oleh ibuku ke kamar dan setelah itu aku terlelap.

Menjelang sore hari aku pun terbangun dan mendapati sosok pemuda yang tadi pagi bersama ibuku sedang berbincang.

Pemuda itu melihat ke arahku yang sudah bangun langsung mengambil langkah mendekat diikuti oleh ibuku.

Aku pun menatapnya bingung. Ibuku yang menyadari itu tersenyum dan berkata "Ini sepupumu sayang. Anaknya om kerta namanya kenu." Kami pun berkenalan. Memalukan tidak mengenal saudara sendiri pikirku.

Setelah ibuku keluar untuk melihat adikku, mas kenu membuka percakapan lebih dulu. "Apa sudah merasa lebih baik?" Katanya.

Tentu saja sebelumnya sudah ku minta untuk menggunakan bahasa yang dapat ku mengerti. Aku tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. "Kamu kelas berapa sekarang?" Tanya nya lagi. "Kelas 2 SMA mas." Jawabku. Lalu dia mengangguk.

---

---

Next---

Gending JawaWhere stories live. Discover now