---
Kamar itu tampak luas dan terdapat cermin rias besar beserta kursi nya dan ada 2 sofa kecil dan satu meja yang berada diantara sofa tersebut, juga terdapat jendela besar yang langsung menghadap halaman samping rumah.
Semuanya terbuat dari kayu yang terukir sangat khas dan kental dengan budaya Jawa. Sejujurnya aku sangat tidak terbiasa dengan benda benda yang terlalu besar seperti itu, tetapi aku merasa nyaman.
Setelah itu aku pun memberi kabar kepada kekasihku bahwa kami sudah tiba dengan selamat.
Tak lama kemudian ia meneleponku. "Bagaimana? Tidak buruk bukan disana?" Katanya setelah beberapa saat.
Aku pun menjawab "Ya aku nyaman dan menyenangkan disini."
Katanya lagi "Bagus. Lain kali kamu harus ikut ke kampungku." Aku pun kembali menjawab dengan sedikit cibiran "Kampung? Apa London terlihat seperti perkampungan bagimu?"
Dia pun terkekeh dan bertanya mengenai adikku dan aku memberitahunya bahwa ia sedang bermain, juga beberapa pertanyaan mengenai keluargaku. Setelahnya kami pun memutuskan sambungan.
Sesaat setelah itu, aku pun memutuskan untuk merapikan pakaianku beserta adikku untuk ku taruh di lemari pakaian yang terdapat di dalam kamar itu.
Ya semuanya terlihat seperti ukiran indah dan menarik. Tak ada hal aneh selain aku melihat anak kecil itu lagi, sedang duduk memperhatikan adikku yang sedang bermain.
Namun aku tidak ambil pusing karna dimana pun kita akan selalu berdampingan dengan mereka yang gaib seperti itu. Asalkan kami tidak mengganggu mereka pun sebaliknya.
---
---
Next---
YOU ARE READING
Gending Jawa
HorrorBoo 👻 "Seringkali merasa diperhatikan. Namun aku salah. Selama ini aku yang memperhatikan mereka dan mereka tersenyum sebab mengetahuinya." -S Cerita ini 'FIKSI' belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan tempat, nama atau situasi. Happy Reading ⏳