Chapter 29

44 4 0
                                    

---

Kenu Pov

Aku berpapasan dengan adik sepupuku dan kekasihnya yang akan pergi saat aku akan ke rumah eyang.

"Sebetulnya tidak ada yang salah. Kekasih adik sepupuku itu pria yang baik dan sopan.  Namun, kenapa aku merasa tidak suka kehadirannya disini." aku bicara sendiri seraya melangkah menghampiri eyang yang berada di halaman belakang rumah.

Aku bertemu dengan paman dan bibi juga di ruang tamu. "Ken.. Kamu baru datang? Tadi Sheila, Renald dan David pergi keluar." Sapa bibiku yang juga ibunya Sheila dan David adik sepupuku.

"Enggih bi. Tadi aku sek ketemu mereka di depan gerbang." jawabku padanya. Bibiku tersenyum menanggapi. "Mau bantu eyang ngapain sih ken, paman dari tadi pusing liatin eyang bolak balik." kata pamanku membuat kami tertawa.

"Iki paman, eyang minta ayunan yang ada di dekat kolam renang dipindah ke halaman belakang dan kolam ikannya juga mau diperkecil saja katanya." jelasku padanya. Pamanku ber oh ria dan menganggukkan kepalanya sebagai respon.

Setelah pamit pada paman dan bibi, aku segera menghampiri eyang.

"Eyang. Maaf yo, tadi ken ada urusan dahulu jadi telat kesininya." ucapku meminta maaf pada eyang yang sudah menungguku. "Eehh yowes rapopo ken. Mau langsung tutup kolam ikannya apa bagaimana?" tanyanya padaku.

"Wes langsung tutup aja eyang. Biar ken sama pak karto yang menutupnya." ujarku pada eyang. Lalu eyang duduk di kursi kayu yang tak jauh dari kami dan memperhatikan kami yang mulai menutup kolam ikan.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa eyang tidak memanggil tukang untuk mengerjakannya. Bukan tidak mampu melainkan tidak ingin.

Sebab ada banyak hal yang tidak boleh dilakukan disini, dikhawatirkan jika orang lain yang mengerjakannya akan menyepelekan. Lagipula aku dan pak karto lebih memahami persoalan yang dipantang disini.

---

---

Next---

Gending JawaWhere stories live. Discover now