---
Renald Pov
Setelah sarapan kekasihku menemani david sarapan sebab dia telambat bangun dan menyusul. Sedangkan ayah kekasihku dan eyang pergi keluar entah membeli apa.
Lalu aku dan ibu dari kekasihku menuju teras depan guna menikmati kicauan burung di pagi hari.
"Nald, mami belum tanya kabar orangtuamu. Bagaimana kabar mereka?" tanyanya padaku dengan lembut.
"Alhamdulillah mereka sehat mih. Mereka ingin menyusul, tapi daddy sedang ada kerjaan yang tidak bisa ditinggalkan." jawabku dengan senyuman.
"Syukurlah, senang mendengarnya. Tidak apa lain waktu kita berkumpul lagi ya." jawabnya dengan senyum lembutnya yang tidak luntur.
Beberapa saat hening, aku pun bertanya perihal apa yang sebenarnya terjadi pada hari 'itu'. Namun, bukan jawaban yang kudapati melainkan pertanyaan.
"Sudah 2 tahun ya kamu bersama Sheila?" tanyanya padaku. "Benar mih, kami sudah 2 tahun ini bersama." jawabku padanya.
"Sekian banyak hal yang kamu tahu tentang Sheila, ada satu hal yang belum kamu ketahui nak." ujarnya seraya menatapku sendu. Aku hanya menatapnya tanpa menyela apa yang akan beliau katakan selanjutnya.
"Putri kami adalah anak yang spesial. Itu yang kami pikirkan tentangnya. Namun putri kami aneh. Itu yang dipikirkan orang lain tentangnya." ucapnya seraya menatap lurus. Aku mendengarkan dengan saksama dan memikirkan apa maksudnya itu.
"Sheila putri kami sejak kecil bisa melihat dan ber komunikasi dengan hal yang mungkin sebagian dari kita tidak mempercayainya." ucapnya. "Hal yang tidak bisa kita lihat." sambungnya membuatku terkejut.
"Mungkin kamu terkejut dan bertanya-tanya mengapa putriku tidak pernah memberitahumu. Janganlah marah padanya. Dia tidak ingin kamu khawatir dan dari semua itu, dia takut kamu meninggalkannya." ujarnya seraya kembali menatapku dengan sendu.
"Mih. Aku mencintai putri mami dengan jiwaku. Bukan marah. Lebih tepatnya aku sedih. Dia pasti mengalami kesulitan selama ini dan aku tak ada disisinya." ucapku pada ibu dari kekasihku ini.
---
---
Next---
YOU ARE READING
Gending Jawa
HorrorBoo 👻 "Seringkali merasa diperhatikan. Namun aku salah. Selama ini aku yang memperhatikan mereka dan mereka tersenyum sebab mengetahuinya." -S Cerita ini 'FIKSI' belaka. Mohon maaf apabila ada kesamaan tempat, nama atau situasi. Happy Reading ⏳