Krryuuukkkkk....
Tiba2 perut Luna berbunyi sirine lapar tanda ingin segera diisi. Luna menundukkan kepalanya malu.
" Sayang kamu lapar?" Tanya Felix sambil terkekeh kecil. Luna tidak menjawab ia sungguh merasa malu.
" Sudah lah jangan malu seperti itu. Baiklah ayo kita sarapan." Ucap Felix sambil menggendong tubuh mungil Luna beranjak dari ranjang dan pergi keluar kamar menuju dapur. Luna yang merasa tubuhnya terangkat terkejut hingga dengan refleks ia mengalungkan tangannya ke leher Felix.
" Aku bisa berjalan sendiri. "Ucap Luna sambil menatap wajah tampan pria yang kini telah menjadi kekasih nya itu.
" Sudah lah aku ingin menggendong mu. Lagian tubuh mu ini ringan sekali. Mulai sekarang kamu harus banyak makan." Ucap Felix. Luna hanya diam tidak menjawab apapun.
Sesampainya di dapur, Felix langsung mendudukkan tubuh Luna di kursi dan dia segera sibuk dengan peralatan masak.
" Sebaiknya kamu duduk di sini biar aku yang memasak."
" Apa kamu bisa memasak?" Tanya Luna.
" Kamu meragukan kemampuan ku?" Tanya Felix sambil berkacak pinggang sebelah dan tangan yang sebelahnya dipakai untuk mengangkat teplon bersih dengan menampilkan ekspresi sebal. Luna yang melihat ekspresi Felix segera berdiri lalu berjalan ke arah Felix dan memeluk pinggang Felix manja.
" Ohh... Tidak. Tidak sama sekali. Bukan seperti itu sayang.... Aku hanya tidak menyangka, selain tampan kamu juga ternyata hebat. Aku tidak menyangka aku bisa memiliki kekasih sesempurna kamu." Ucap Luna nyengir. Felix yang mendengar perkataan Luna tersenyum bangga.
" Benarkah? Apa kamu bahagia bisa memiliki kekasih seperti ku?" Ucap Felix sambil menatap wajah lucu Luna yang juga sedang menatap wajah nya.
" Ya tentu saja."
" Baiklah kalau begitu jangan pernah berhenti menjadi kekasih ku dan harus bersama ku selamanya."
" Tentu saja aku tidak akan menolak."
" Benarkah? Kamu harus berjanji untuk itu."
" Baiklah tuan Felix kekasih ku yang paling tampan dan paling hebat. Aku berjanji akan terus menjadi kekasih mu dan akan terus bersamamu selamanya." Ucap Luna. Mendengar ucapan Luna, Felix mengembangkan senyum bahagia nya dan langsung mengecup singkat bibir merah alami Luna.
" Baiklah. Aku akan mulai memasak." Felix pun segera memulai kegiatan memasak nya. Luna hanya melihat apa yang sedang di lakukan kekasih nya itu.
" Felix kamu benar2 tampan dalam keadaan apapun." Ucap Luna sambil menatap wajah tampan Felix.
" Kamu terus memuji Wajahku."
" Ya, karena itu yang aku lihat. Kamu benar2 seperti tidak nyata. Apa sekarang aku sedang bermimpi? Apa semua yang terjadi ini hanya mimpi?" Ucap Luna sambil mencubit2 pipinya sendiri. Namun terasa sakit. Berarti ini bukan mimpi. Felix hanya tersenyum melihat tingkah Luna.
Tidak lama kemudian Felix pun sudah selesai menyajikan 2 buah omelette dan nasi goreng dilengkapi rumput laut kering dan saus sambal.
" Wuaawww... Keren. Sepertinya enak. Aku benar2 lapar." Ucap Luna takjub.
" Yasudah ayo kita makan." Ajak Felix. Luna mengangguk girang. Mereka pun sarapan bersama.
" Wuahhh ini benar benar enak luar biasa." Ucap Luna. Felix hanya memperhatikan setiap tingkah Luna yang lucu dimatanya. Entah kenapa Felix merasa terpesona melihat setiap sikap dan ekspresi Luna. Felix merasa bahwa ia benar2 tergila2 terhadap gadis cantik nan mungil itu.
Setelah selesai sarapan Luna pergi mandi sedangkan Felix menelpon Alex.
" Halo bos."
" Bawakan satu set pakaian perempuan lengkap bersama dengan dalamannya ke apartemen ku sekarang." Perintah Felix. Alex yang mendengar perintah dari bosnya itu tidak bisa menjawab apa2. Alex merasa bingung dan shock. Dia berpikir apakah telinga nya tidak salah dengar. Rasanya ada hal janggal dengan perkataan bos nya itu.
" Aku beri kau waktu 15 menit paling telat 20 menit harus sudah sampai di sini." Ucap Felix lagi. Alex membulatkan matanya semakin shock. Memang bosnya ini benar2 suka memerintah mendadak dan masalah nya waktu yang diberikan nya selalu singkat. Memangnya gampang mencari pakaian untuk perempuan dengan dalamannya pula. Meskipun ia adalah sosok stylish dan ahli dalam urusan fashion, masalah nya dia tidak tahu berapa ukuran pakaian yang di inginkan bosnya itu.
" Apa kau mengerti?" Tanpa Felix tegas.
" Tunggu bos, apa aku tidak salah dengar?"
"Sudah lah jangan bertele-tele dan membuat ku kesal."
" E e Baik bos. Tapi berapa ukuran nya bos?"
" Ukuran? Pokoknya tubuhnya mungil seperti ukuran gadis SMA. Jangan terlalu besar. Dia tidak gendut. Dan ingat jangan telat."
" Ba baik bos." Ucap Alex. Felix pun segera menutup telponnya tanpa mengatakan apapun lagi. Alex yang sedang santai menikmati pagi dengan segelas kopi di halaman belakang markas segera memanggil Sam dan Rey yang sedang sarapan.
" Sam.... Rey... Cepat cepat ayo kita pergi." Ucap Alex terburu buru. Sam dan Rey yang mendengar teriakan Alex segera bersiap dan menghampiri Alex berfikir ada penyerangan atau hal darurat.
" Ada apa?" Tanya Sam. Sambil mengikuti langkah Alex menuju ke arah mobil dan mereka bertiga pun masuk ke dalam nya lalu Alex segera menancap gas brutal. Baru lah ia menjelaskan.
" Ini benar2 hal mendesak. Bos hanya memberi kita waktu 15 menit paling telat 20 menit."
" Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Rey.
" Bos ingin kita mengantarkan pakaian lengkap dengan dalamannya untuk perempuan yang ukuran nya seperti anak SMA ke apartemen nya sekarang. Kita harus bergegas." Ucap Alex. Rey dan Sam yang mendengar perkataan Alex malah tertawa terbahak merasa lucu.
" Apa kau mengigau?" Tanya Rey.
" Bercanda macam apa ini benar2 lucu." Ucap Sam.
Tiba2 ada sebuah pesan masuk ke dalam handphone Alex. Ternyata dari bosnya. Alex menyuruh Sam yang duduk di samping nya untuk membukanya karena ia sedang fokus dengan kemudinya. Sam membacanya dengan lantang dan keras.
" JANGAN TELAT WALAU SATU DETIK PUN." isi pesannya. Mereka membulatkan matanya.
" Apa kataku. Pokoknya Kita harus bergegas." Ucap Alex. Sam dan Rey tidak bisa berkata apa-apa lagi. Mereka berdua juga malah ikut merasa ketar ketir. Sialnya lagi apartemen bosnya itu jarak nya lumayan jauh.
" Itu ada toko pakaian. Ayo cepet kita beli di sana saja." Ucap Sam.
" Benar. Ayo cepat." Ucap Alex. Mereka bertiga segera berpencar. Alex mencari dalaman, Sam mencari atasan dan Rey mencari bawaahan. Mereka pikir akan mudah, namun itu benar2 membingungkan. Mana ukuran yang tepat dan model yang cocok kira2nya. Daripada pusing mereka segera memanggil masing2 satu orang SPG dan menanyakan kira2 ukuran dan model yang cocok untuk ukuran gadis SMA yang langsing seperti apa. Tidak ingin lama dan bertele-tele segera mereka ambil rekomendasi dari spg toko itu lalu segera membayarnya dan berkumpul kembali di dalam mobil. Mereka sudah tidak memperdulikan lagi tatapan orang di sekitar nya.
" Ayo cepat waktu kita berapa lama yang tersisa?" Tanya Rey.
" 9 menit." Jawab Alex sambil segera melajukan mobil brutal.
" Sial." Ucap Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tuan Felix 21+
FanfictionCerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.