Mata Luna membulat melihat benda itu. Entah kenapa menurut Luna itu terlihat sangat menakutkan. Namun bodoh nya, entah kenapa juga tatapan nya malah terpaku dan seolah terkunci terus memandang ke arah sana.
" Apa kamu menyukainya? " Bisik Felix di telinga Luna. Luna yang mendengar bisikan nakal Felix dan mengerti tujuan nya langsung tersadar dan menatap lekat wajah Felix.
" Lepas... Lepasin... Felix..." ucap Luna sambil berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman tangan Felix. Namun itu sangat sulit, karena Felix mencegkram tangannya kuat.
" Felix kamu- mmmppp...." belum selesai Luna berbicara Felix langsung membungkam mulut Luna dengan mulut nya. Felix melumat bibir Luna dengan lembut. Kelembutan itu membuat Luna tidak bisa menolaknya. Luna menikmati dan terhanyut dalam lumatan bibir Felix. Hingga terjadi lah kegiatan lumat melumat keduanya di bawah guyuran air shower. Luna pun sudah tidak meronta untuk melepaskan diri lagi. Secara perlahan Felix lepaskan cengkraman tangannya di tangan Luna. Felix meraih tengkuk dan pinggang Luna ia memperdalam ciumnya. Luna melingkarkan tangannya di pinggang Felix. Setelah beberapa lama mereka mengakhiri tautan bibir mereka, sejenak saling menetralkan nafas masing2 lalu saling bertatapan
" Kamu sangat seksi sayang." Ucap Felix.
" Dasar kamu Felix pria brengsek." Teriak Luna di depan wajah Felix. Lalu ia hendak mengambil handuknya untuk menutupi tubuh naked nya. Namun di cegah oleh Felix.
" Sudah jangan pakai lagi handuk itu. Itu sudah basah dan kotor."
" Lalu aku harus memakai apa?"
" Tidak usah memakai apapun. Biarkan aku melihat tubuh seksi mu ini sejenak." Ucap Felix bersmirk nakal sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Luna. Luna merasakan benda keras itu menusuk perutnya lagi.
" Felix jauhkan benda kerasmu itu dari tubuhku." Ucap Luna. Felix yang mendengar perkataan Luna terkekeh.
" Dia mengeras karena dirimu. Dia milikmu sekarang."
" Sudah lepaskan. Cepat lah kamu mandi."
" Baiklah. Ayo sabuni tubuhku. Kenapa? bukan kah kamu akan membantu ku mandi." Luna pasrah. Diapun menyabuni tubuh bagian atas Felix dan menyuruh Felix menyabuni tubuh bagian bawahnya. Felix pun melakukan nya lalu kembali mengguyur tubuh mereka dengan air shower.
" Sudah mandinya ayo cepat keluar." Ucap Luna sambil hendak pergi. Namun Felix menarik tangan Luna dan menarik tubuh mungil Luna kedalam pelukannya.
" Sebentar lagi." Ucap Felix.
" Felix aku sudah kedinginan dan ingin berpakaia- mmppph..." Protes Luna belum selesai namun Felix sudah meraup dan mencium bibirnya ganas. Luna memukul mukul dada Felix mencoba untuk melepaskan diri. Namun Felix malah semakin mempererat pelukannya dan memperdalam ciumannya. Setelah beberapa saat ciuman itu terhenti dan mereka saling bertukar pandangan. Ketika Luna hendak bicara, baru saja ia membuka mulut nya, Felix malah kembali mencium bibir nya lebih ganas. Luna tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia pasrah dan mencoba mengimbangi permainan lumatan Felix. Tangan Felix mulai nakal, ia mengelus dan meremas lembut bokong Luna. Tidak lama kemudian tangan itu merambat mengelus lembut lembah milik Luna. Luna terkejut dan hendak melepaskan diri namun entah mengapa dia sulit untuk menolak. Dia malah terdiam dan menikmati sentuhan Felix yang sangat lembut dan membuat tubuh nya malah menginginkan lebih. Ciuman Felix turun ke leher Luna dan meninggalkan jejak kepemilikan nya di sana. Luna menggigit bibirnya lalu menutupi mulutnya dengan telapak tangannya. Dia tidak ingin mengeluarkan suara2 yang menurutnya memalukan. Tidak menghentikan gesekan lembut jari2 Felix di lembah milik Luna, ciumnya pun semakin turun ke dua bukit kembar Luna. Dengan cepat Felix menjilat, mengulum dan menghisap salah satu puncak bukit itu. Membuat seluruh tubuh Luna meremang dan tidak bisa menahan suara desahnya lagi.
" Aaahhh... Felix.... Ssshhhh...." Desah Luna kenikmatan sambil meremas rambut Felix menyalurkan sensasi yang ia rasakan. Hingga Jlebbb... Luna merasakan Felix memasukkan satu jari nya kedalam lembah miliknya.
" Awhh... Felixshhh..." Luna merasakan agak sedikit sakit, panas, geli namun juga nikmat. Baru kali ini ada sesuatu yang memasuki lubang lembah miliknya. Setelah satu jarinya sedikit masuk kedalam lubang Luna, Felix pun menggerakkan jari nya itu keluar masuk dengan perlahan. Lama2 temponya semakin bertambah. Membuat Luna menggila dengan sensasi yang ia rasakan.
" Aaaaa..... Felixsh...ah-ah-ah... Aaaaahhhh..." Luna sudah tidak bisa menahan suaranya lagi. Ia menjerit2 merasakan hal yang luar biasa saat Felix mengeluar masukkan jari dengan cepat di dalam lubang lembahnya. Hingga tubuh Luna pun serasa mengejang dan merasa lemas. Segera Felix mengangkat tubuh Luna dan membawanya keluar dari kamar mandi lalu membaringkan tubuh Luna di atas ranjang. Felix segera mengungkung tubuh Luna yang masih lemas.
" Sayang, aku sudah tidak bisa menahan nya. Aku menginginkanmu." Ucap Felix dengan tatapan sayu berkabut gairah. Melihat wajah tampan kekasih nya Luna tidak bisa menolaknya karena jujur ia juga menginginkan hal lebih. Luna pun mengangguk mengiyakan keinginan Felix. Felix yang mendapat persetujuan dari Luna langsung melancarkan aksinya. Felix melumat dan menghisap bibir Luna brutal. Luna pun membalas nya tak kalah brutal. Keduanya benar-benar sudah di bakar gairah. Felix meremas kedua bukit Luna. Luna menarik tengkuk Felix, semakin memperdalam ciuman mereka. Ciuman Felix merabat, Felix mengecup dan menjilati leher dada lalu berhenti di puncak bukit milik Luna. Felix menyesapnya dan menggigitnya pelan, membuat Luna mendesah2 kenikmatan sambil meremas rambut Felix. Lalu ciuman Felix kembali turun ke perut rata Luna, turun turun hingga sampai di lubang lembah kenikmatan milik Luna yang indah dan menggairahkan. Felix menjilat dan menjulurkan lidahnya menusuk2 kedalam. Itu membuat Luna merasa malu namun juga semakin menginginkan lebih.
" Ahh... Ah Felix akuh sudah tidak tahanh..." Ucap Luna sambil meremas sprei. Felix yang mendengar perkataan Luna segera naik kembali mengungkung tubuh Luna.
" Baiklah sayang, aku akan melakukannya perlahan." Ucap Felix. Luna mengangguk. Felix pun menggesek-gesekkan puncak benda miliknya yang sudah sangat mengeras mencari celah untuk masuk. Setelah menemukan pintu masuk secara perlahan Felix menekan benda miliknya. Sedikit demi sedikit benda itu masuk. Baru saja masuk setengah dari kepala nya, Luna sudah merengek kesakitan.
" Ahh... Aww awwwhhhh sakitttt Felix... Saakiitt... Hikshiks..." Keluh Luna sambil merengek dan meneteskan air mata.
" Maaf ya sayang ini sakitnya hanya sebentar." Ucap Felix sambil terus menekan miliknya.
" Aah aw aw aw jangan. Tunggu tunggu dulu aku kesakitan...." Rengek Luna. Namun Felix malah semakin menekannya hingga masuk seluruh kepala benda milik Felix dan jlebbbb... Jleebb.... Dengan dua kali hentakan Felix memasukkan seluruh bagian benda miliknya itu. Keluar lah darah segar mengalir dari lubang lembah Luna. Felix mendiamkannya sejenak. Membiarkan Luna untuk sedikit relax. Luna meremas bahu Felix dan membulatkan matanya ketika merasakan benda milik Felix memenuhi miliknya.
" Aaahhh...... Masuk semua sayang. Ini nikmat sekali. Kamu sangat sempit dan kamu menjepit kuhh...." Ucap Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tuan Felix 21+
FanfictionCerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.