Felix yang baru keluar dari kamar melihat tatapan ketiga anak buahnya itu kepada Luna merasa geram.
" Apa yang kalian lihat? Dia milikku." Ucap Felix sambil merangkul tubuh mungil Luna.
" Bos apakah sekarang kau menjadi mafia penculik gadis remaja?" Tanya Sam kelepasan. Luna yang mendengar perkataan Sam sontak membulatkan matanya. Mafia? Apakah kekasih nya itu seorang mafia? Fikir Luna. Yang Luna tahu dunia mafia adalah dunia yang berbahaya. Seperti dalam cerita2 yang dulu pernah dia baca, dunia mafia terkenal kejam dan menyeramkan.
" Kurang ajar kau. Dia calon nyonya bos kalian." Ucap Felix kesal.
" Maaf bos." Ucap Sam.
Tiba2 Luna menarik tangan Felix membawa Felix kembali ke dalam kamar. Ketiga anak buah Felix hanya saling menatap bingung. Sesampainya di dalam kamar.
" Felix, kamu seorang mafia?" Tanya Luna.
" Apa kamu akan membenciku setelah mengetahui pekerjaan ku? Apa kamu akan meninggalkanku setelah ini?" Tanya Felix sambil berjalan dan duduk di atas ranjang.
" Meskipun kau membenciku dan ingin meninggalkan ku, aku tidak akan pernah mengijinkan nya. Kau sudah berjanji tidak akan pernah pergi dari ku. Aku akan tetap menahan mu untuk tetap berada di sisi ku." Ucap Felix kembali. Mendengar perkataan kekasihnya, Luna berjalan menghampiri Felix lalu duduk di atas pangkuan Felix sambil menatap wajah tampan kekasih nya itu. Luna memegangi kedua pipi Felix. Felix pun melingkarkan kedua tangannya di pinggang Luna.
" Felix, sebenarnya aku tidak mempermasalahkan hal itu. Aku hanya khawatir dengan keselamatan mu. Sekarang kamu kekasih ku. Aku tidak ingin kamu terluka. Bukankah dunia mafia terkenal sangat berbahaya. Aku hanya tidak ingin sampai terjadi sesuatu kepadamu dan kau meninggalkanku begitu saja." Ucap Luna lembut.
" Apa kamu sedang meragukan kekuatan kekasih mu ini? Aku bukan orang yang mudah terluka. Aku tidak akan pernah meninggalkan mu, apapun yang terjadi."
" Tidak bisa kah kamu memilih jalan normal, hidup seperti biasa? Kenapa harus menjadi seorang mafia?"
" Sebenarnya aku juga memiliki perusahaan bisnis biasa. Namun menjadi seorang mafia adalah dunia ku. Itu turun temurun dari keluarga ku. Aku hanya meneruskan jejak ayah dan kakekku." Ucap Felix. Luna hanya terdiam tidak bisa berkata apa-apa.
" Sekarang kamu adalah calon nyonya bos. Kamu adalah pasangan ku. Bagaimana pun aku sudah menarik mu kedalam dunia ku. Aku berharap kamu bisa menerima ku. Jujur aku akui, aku memiliki banyak musuh dan itu memang tidak bisa diremehkan begitu saja. Maafkan aku jika suatu saat mungkin kamu juga akan berada di titik sulit dan berbahaya hidup bersama ku. Tapi percayalah aku akan selalu melindungi mu. Dan yakin lah, semuanya akan baik-baik saja."
" Aku tidak perduli dengan itu semua. Aku juga siap dengan segala konsekwensinya. Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Bisa kah kamu berjanji tidak akan pernah mengkhianati kepercayaan dan perasaan ku. Aku tahu dan sadar diri bahwa aku hanya seorang gadis rendah bukan dari kalangan atas. Justru dengan itu aku memiliki banyak kecemasan. Takut suatu hari aku merasa kecewa terhadap mu."
" Aku sudah memilihmu. Yang aku pedulikan hanya kamu. Sisanya soal latarbelakang dan kehidupan mu yang sederhana aku tidak mempermasalahkan. Aku hanya menginginkan mu tetap berada di samping ku. Aku akan berusaha agar tidak melukai hati jiwa dan raga mu. Apa kamu mempercayai ku?" Tanya Felix tulus. Luna menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan. Mereka pun berpelukan. Setelah merasa tenang mereka kembali keluar dari kamar. Ternyata ketiga anak buahnya itu masih ada disini seperti posisi sebelumnya.
" Kenapa kalian masih ada disini?" Tanya Felix dingin.
" Bo bos. Itu pria yang kita tangkap, bos belum memberi nya pelajaran." Ucap Rey. Felix duduk di sofa dengan Luna yang ikut duduk di samping nya. Luna hanya memperhatikan tanpa mengerti Maksud dari perbincangan mereka.
" Bukankah kau sudah ku suruh untuk menyelidiki keluarga dan kerabatnya?" Ucap Felix dingin. Luna melihat sisi berbeda dari diri Felix. Terlihat sedikit menakutkan namun terkesan berwibawa. Padahal saat bersamanya Felix selalu jahil dan pemaksa.
"Iya bos. Kami sudah menemukan semua data mengenai pria itu. Benar, dia hanya seorang pembunuh bayaran biasa." Ucap Alex.
" Menyenangkan. Sepertinya ada seorang pengecut yang menyuruhnya bertindak sendirian. Cukup pemberani." Ucap Felix. Luna yang mendengar kata-kata pembunuh hanya mengerutkan keningnya, merasa ngeri tapi mulai sekarang ia harus terbiasa dengan hal2 yang ekstrem seperti itu. Karena sekarang dia adalah kekasih dari seorang mafia.
" Sepertinya dia di ancam dan di sogoki bayaran mahal. Karena dia sudah lama menghilang dari dunia gelap. Ada kabar istrinya sedang hamil tua dan akan segera melahirkan. Mungkin dia membutuhkan uang untuk biaya persalinan istrinya." Ucap Sam. Luna merasa penasaran dan entah kenapa dia begitu tertarik. Sepertinya cukup seru dan menegangkan menjadi kekasih seorang mafia, fikir Luna.
" Baiklah aku akan segera ke markas. Sekarang aku harus mengantar kekasih ku berbelanja terlebih dahulu." Ucap Felix sambil mengelus lembut kepala Luna. Luna hanya tersenyum kikuk bingung harus berekspresi seperti apa. Sedangkan ketiga anak buah Felix hanya melongo melihat tingkah bosnya yang terlihat sedang kasmaran. Yang mereka tahu bosnya memang seorang pemain wanita tapi sedari dulu bosnya itu tidak pernah menginginkan hubungan khusus. Sedangkan sekarang tiba2 ada seorang gadis muda di apartemen bosnya itu yang di akui sebagai kekasih oleh bosnya. Sungguh mencengangkan.
" Bagaimana keadaan Cassandra sekarang?" Tanya Felix. Mendengar nama seseorang perempuan keluar dari mulut kekasih nya, Luna mengerutkan keningnya curiga. Siapa Cassandra?
" Dia baik2 saja, hanya perlu beristirahat. Secara fisik, meskipun dia seorang wanita tapi dia kuat karena telah terlatih seperti kita para pria." Ucap Rey.
" Baiklah bagus kalau begitu. Kalian pulang lah ke markas. Nanti aku akan menyusul setelah selesai." Ucap Felix.
" Baik bos." Ucap ketiga nya serentak. Lalu mereka pun menunduk tanda berpamitan kepada Luna dan pergi meninggalkan Felix dan Luna. Lalu Felix juga mengajak Luna untuk segera berangkat. Mereka pun keluar dengan saling bergandengan lalu masuk ke dalam mobil.
Diperjalanan
" Aku tidak mengerti dengan maksud pembicaraan kalian tadi. Tapi siapa itu Cassandra?" Tanya Luna.
" Wajar kalau kamu tidak mengerti. Jangan terlalu dipikirkan, itu terlalu rumit. Cassandra, dia juga salah satu anak buah ku."
" Kau juga mempekerjakan seorang wanita?"
" Sebenernya ceritanya terlalu panjang. Ada ribuan pria yang bergabung di dunia gelap ku. Tapi hanya ada 5 orang wanita. Dan awalnya aku tidak menerima anggota wanita. Tapi mereka sendiri yang datang dan memohon kepada ku untuk ikut bergabung."
" Apa mereka cantik2? Itu alasan mu menerima mereka untuk bergabung? Apa kau menyukai salah satu dari mereka? "
" Aku tidak memilih alasan seperti itu. Aku hanya menyukai mu."
" Felix, apa kau seorang pemain wanita?" Mendengar pertanyaan Luna, Felix bungkam tidak bisa berkata apa-apa.
" Kenapa kamu diam? Aku ingin jawaban jujur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tuan Felix 21+
FanfictionCerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.