" itu dulu." Jawab Felix.
" Hmmmhhh...... Aku sudah menebak nya." Ucap Luna sambil menghembuskan nafasnya kasar.
" Aku sudah memiliki mu. Aku tidak akan pernah seperti itu lagi."
" Ya awas saja kalau kamu berani2, aku tidak ingin hidup bersama mu."
" Sebenarnya kamu adalah kekasih pertama ku." Ucap Felix dengan nada lirih. Luna tidak merespon apapun, entah kenapa perasaan nya tiba-tiba malas. Dia cukup merasa sakit hati mendengar pengakuan kekasihnya bahwa dia benar-benar seorang pemain wanita.
" Apa kamu juga hanya akan mempermainkan ku?" Tanya Luna tiba2 setelah beberapa lama terdiam.
" Tidak. Aku bersungguh-sungguh terhadap mu. Maafkan aku. Mulai sekarang hanya kamu suatu satunya wanita ku." Ucap Felix memohon.
" Baiklah aku mempercayaimu. Bagaimana pun itu hanya masa lalu mu. Aku harap kamu benar2 memegang kata2 mu itu."
" Ya, tentu saja." Ucap Felix sambil menciumi tangan Luna. Luna pun menghembuskan nafasnya dalam. Mencoba menerima setiap sisi hidup Felix yang tidak pernah ia sangka akan bertemu dengannya setelah berada di kota.
Hingga merekapun sampai di sebuah mall. Felix langsung membawa Luna kesebuah toko pakaian. Luna pun memilih beberapa pakaian. Felix menyuruh Luna untuk memilih dan mengambil semua yang dia mau. Tapi Luna hanya menginginkan beberapa saja. Setelah selesai segera mereka menuju tempat pembayaran.
" Baik, totalnya 4.956,35 $ (73 juta 859 ribu rupiah) tuan." Ucap mba kasir. Felix pun memberikan sebuah kartu berwarna hitam kepada kasir tersebut. Luna yang mendengar nominal yang disebutkan kasir, membulatkan matanya kaget. Ia lupa melihat harganya. Masa membeli 5 pasang pakaian santai, dua pasang pakaian formal, sebuah tas kecil sederhana dan satu sepatu saja semahal itu. Perasaan dari tadi dia memilih yang terkesan biasa2 saja bukan yang terlihat mewah. Setelah selesai kasir pun mengembalikan kartu hitam tadi kepada Felix. Lalu Felix pun segera menggandeng tangan Luna dan membawa Luna keluar dengan menenteng beberapa paper bag.
" Sayang apa masih ada yang kamu inginkan?" Tanya Felix. Luna menggelengkan kepalanya lemas.
" Apa kamu sudah selesai berbelanja?" Tanya Felix ketika sampai di depan mobil. Luna hanya mengangguk. Lalu mereka pun masuk kedalam mobil. Luna hanya terdiam mematung.
Di perjalanan
" Kenapa sayang kamu terlihat sedang melamun." Tanya Felix.
" Felix kenapa barang2 itu mahal sekali? Sampai menghabiskan banyak uang? Maafkan aku tadi aku lupa tidak melihat harganya terlebih dahulu." Ucap Luna merasa bersalah.
" Dari tadi kamu memikirkan hal itu. Hahaha itu tidak seberapa. Justru baru kali ini aku berbelanja dengan nominal yang sangat sedikit. "
" Apa? Sedikit? Itu banyak."
" Sudahlah sayang. Aku cukup banyak uang. Kamu ingin membeli mall tadi pun aku bisa membelikannya untuk mu. Atau kamu ingin memiliki 3 mall 5 mall 9 mall? Aku akan membelikannya." Ucap Felix.
" Apa uangmu sebanyak itu?" Tanya Luna yang belum mengetahui seberapa banyak kekayaan Felix.
" Kenapa kamu selalu meragukan ku?" Tanya Felix.
" Aku, aku hanya tidak percaya bisa memiliki seorang kekasih yang begitu kaya." Ucap Luna jujur.
" Seiring berjalannya waktu kamu akan mengetahui segala kepemilikan ku."
" Tapi aku tidak memiliki apapun. Pekerjaan pun aku belum punya."
" Untuk apa kamu mencari kerja? Kekasih mu ini cukup kaya raya untuk mewujudkan segala yang kamu inginkan. Dan semua milik ku juga menjadi milik mu."
" Tidak. Milikmu ya milikmu. Aku tidak memiliki apapun. Aku bukan seorang gadis pemeras harta orang lain."
" Kamu tidak memeras harta ku. Aku yang bersedia memberikan nya kepada mu. Ini, ini juga, ini semua untuk mu." Ucap Felix sambil memberikan 3 kartu yang berbeda warna kepada Luna.
" Ini untuk apa? Aku tidak menginginkan nya."
" Jangan menolak nya. Itu menjadi milik mu sekarang. Kamu bebas menggunakannya sesuka mu."
" Aku tidak-"
" Luna. Jika kamu menolak nya aku marah padamu." Ucap Felix dengan nada serius. Luna yang mendengar perkataan Felix, seketika langsung tidak bisa menolak. Kekasih nya itu memang seorang pemaksa.
" Baiklah aku menerima nya." Ucap Luna sambil memasukkan ketiga kartu itu kedalam tas barunya. Felix hanya mengangguk sambil tersenyum puas.
" Felix tadi kamu bilang kepada anak buah mu akan segera ke markas?" Tanya Luna tiba2.
" Iya, ada suatu hal yang harus aku urus."
" Kalau begitu aku ikut." Ucap Luna begitu bersemangat.
"Untuk apa? Disana bukan tempat bermain." Ucap Felix.
" Ckk... Kenapa? Tidak boleh? Aku hanya ingin mengetahui markas seorang mafia itu seperti apa."
" Apa kamu benar2 ingin kesana?"
" Yaa tentu saja. Ayolah sayang ya... Please... " Ucap Luna merengek manja sambil menggenggam satu tangan Felix. Mendengar permohonan kekasih nya Felix hanya bisa pasrah, karena walau bagaimanapun Luna juga harus mengetahui segala tentang dirinya.
" Baiklah kita ke sana sekarang." Ucap Felix sambil mengecup tangan Luna. Luna kegirangan dan merasa sangat excited.
" Yeeeeeaaaaaayyyyyy aku sangat bersemangat... Terimakasih." Ucap Luna. Felix yang melihat tingkah Luna hanya tersenyum gemas. Sebahagia itu kah kekasih mungilnya itu hanya sekedar diijinkan ikut ke markas nya. Fikirnya.
Sesampainya di markas utama
Kedatangan Felix sudah di sambut dengan jajaran para pria penjaga bertubuh tinggi kekar yang berpakaian serba hitam di halaman sebuah gedung besar. Felix pun keluar dari mobil lalu membukakan pintu untuk Luna. Mereka pun berjalan bergandengan melewati para pria penjaga itu yang tunduk hormat sambil menyapa bos mereka.
" Selamat datang Bos." Ucap mereka semua serempak. Felix tidak menjawab dia pergi memasuki gedung markasnya sambil terus menggandeng tangan Luna. Luna melirikkan matanya kesana kemari, merasa terpukau ternyata begini markas kekasihnya itu. Fikir Luna. Di pintu masuk sudah ada 5 orang pria kepercayaan Felix dan 5 orang wanita yang satunya bahunya menggunakan perban penyangga. Mereka semua menunduk hormat menyambut kedatangan bos mereka yang terlihat membawa seorang gadis muda.
" Selamat datang Bos." Sambut mereka serempak. Felix hanya menggunakan kepalanya. Luna menggenggam tangan Felix erat. Entah kenapa ia tiba-tiba merasa gugup dan grogi. Felix menyadari bahwa Luna sepertinya agak gemetar.
" Perkenalkan, dia Luna kekasihku. " Ucap Felix memperkenalkan Luna kepada orang2 kepercayaan nya. Semuanya tercengang mendengar perkataan bosnya yang memperkenalkan seorang gadis muda sebagai kekasihnya secara tiba2. Ini kali pertama mereka mendengar bosnya memiliki kekasih. Namun mereka juga terpukau dengan kecantikan Luna. Pantas saja bosnya memilih Luna sebagai kekasihnya. Meskipun bertubuh mungil tapi dia cantik dan lekuk tubuhnya terlihat s3xy. Berbeda dengan Rey Alex dan Sam. mereka merasa kaget karena tidak menyangka bahwa bosnya akan membawa kekasihnya ke markas. Mereka pikir bosnya akan ke sini sendirian.
" Sudah kalian tidak perlu tercengang seperti itu. Sekarang kekasih ku ini juga adalah bos kalian." Ucap Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tuan Felix 21+
FanficCerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.