12. Kejar-kejaran 21+

112K 593 1
                                    

Kedua mata Luna berbinar mendengar perkataan Felix.

" Benarkah? " Tanya Luna sumbringah.

" Tentu saja. " Ucap Felix. Luna pun memilih sebuah cake coklat dengan taburan cokelat parut diatasnya dan dihiasi coklat serut disekelilingnya. Lalu membawa sebuah minuman. Setelah kekasih nya membawa yang diinginkan nya, Felix menggendong tubuh Luna menuju halaman belakang. Lalu duduk di sebuah kursi santai dengan posisi Luna yang berada di atas pangkuannya. Saat kedatangan bosnya semua yang sedang ada di sana menunduk dan menyapa bos mereka lalu kembali ke kegiatan mereka masing2. Ternyata kesepuluh orang kepercayaan Felix sedari tadi membuntuti bosnya itu. mereka bersembunyi di balik dinding, penasaran dengan yang dilakukan oleh bos mereka yang baru pertama kali memiliki seorang kekasih.

Luna mencicipi cake coklat pilihan nya.

" Eemmmh enak..." Ucap Luna kegirangan.

" Sayang apa kamu ingin mencobanya?" Tanya Luna penuh cinta sambil menyodorkan sesendok cake. Tapi Felix malah membelokkan sendok itu lalu memasukkan cake disendok itu kedalam mulut Luna. Lalu tiba-tiba Felix meraup mulut Luna yang penuh dengan cake, melumat bibir Luna sambil mengalihkan cake yang ada di dalam mulut Luna kedalam mulutnya. Semua penjaga yang ada di sana menunduk, tidak berani melihat kegiatan bosnya. Sedang kan kesepuluh orang kepercayaan Felix melongo melihat tingkah bosnya itu. Luna membulatkan matanya terkejut dengan tindakan Felix. Luna memukul pelan dada Felix.

" Felix, kamu-" ucap Luna belum selesai.

" Emmmm benar2 sangat enak." ucap Felix sambil menjilat bibir Luna yang belepotan dipenuhi coklat. Lalu meremas bokong Luna yang duduk di atas pangkuan nya.

" Menunggu waktu makan malam bagaimana kalau kita bercinta terlebih dahulu." Ucap Felix dengan suara yang keras. Luna kaget.

" Felix kamu pria mesum. Apa kamu tidak malu, suara mu terlalu keras. Mereka bisa mendengar mu." Ucap Luna sambil memukul dada Felix.

" Biarkan mereka semua mendengar nya. Itu bagus. Bagaimana sayang?" Ucap Felix sambil tersenyum buas dan menaik turun kan kedua alisnya. Felix yang memiliki insting yang tajam, tahu bahwa sedari tadi orang2 kepercayaannya sedang mengintip kegiatannya. Felix sengaja membesarkan suara nya.

" Tidak, aku tidak mau." Jawab Luna sambil memalingkan wajahnya ke sembarang arah.

" Kenapa? Bukankah kamu sangat menyukai Hujaman nikmat ku sampai2 kamu berteriak2 keenakan?" Ucap Felix dengan suara yang sangat keras. Semua yang ada di sana menelan Saliva nya kasar mendengar perkataan Felix yang vulgar. Luna benar2 malu dengan kelakuan kekasihnya itu.

" Felix..." Ucap Luna dengan nada marah. Melihat wajah kekasihnya yang hendak marah, segera Felix mendusel2kan kepalanya di belahan dada Luna yang terhalang baju.

" Ayo lah sayang... Aku menginginkan nya...." Ucap Felix merengek2 seperti anak kecil didada Luna.

" Felix berhenti..." Teriak Luna.

" Asal kita melakukannya." Ucap Felix yang masih menggerak gerakkan kepala nya di belahan dada Luna.

" Kalau tidak aku akan memaksamu melakukan nya disini sekarang juga." Ucap Felix kembali sambil menatap wajah Luna.

" Felix kamu gila.... Dasar pria mesum pemaksa...." Teriak Luna. Semua orang membulatkan matanya, baru kali ini ada yang berani meneriaki bos mereka. Luna menyimpan cake di atas meja. Lalu berdiri dan berlari kabur terbirit-birit kedalam meninggalkan Felix. Felix yang melihat itu tersenyum gemas menurut nya kekasihnya benar2 lucu. Banyak wanita yang ingin berada di bawah Kungkungan nya, tapi kekasihnya itu malah kabur.

" Baiklah sayang, apakah kamu ingin bermain kejar-kejaran terlebih dahulu. Bersiap lah, aku akan menangkap mu." Ucap Felix berteriak lalu bangkit dan mengejar Luna. Luna berlari namun Felix begitu cepat mengejar nya.

" Felix kamu jangan mengejar ku." Teriak Luna, entah kenapa ia merasa takut tapi juga ingin tertawa. Melihat ada seorang bodyguard yang bertubuh besar Luna bersembunyi di balik tubuh pria itu. Pria

" Kelinci nakal." Ucap Felix sambil hendak menangkap tubuh Luna yang berada di balik tubuh pria itu. Luna berlari memutari tubuh pria itu. Sedangkan pria itu hanya mematung. Bingung harus bagaimana. Semua orang yang melihat itu melongo. Baru kali ini mereka melihat tingkah Felix kejam berubah menjadi kekanak-kanakan. Saat menginginkan kepuasan, tidak ada wanita yang berani menolak nya. Semua nya patuh bahkan menyodorkan diri kepada Felix. Sedangkan sekarang, bosnya itu main kejar-kejaran dengan seorang gadis muda sambil tersenyum dan tertawa. Hal yang memang tidak pernah terjadi sebelumnya.

" Tangkap aku wloee...," Ucap Luna sambil menjulurkan lidahnya. Lalu pergi berlari ke arah lain.

" Awas saja. Aku tidak akan memberi mu ampun." Ucap Felix sambil tersenyum penuh arti.

Luna lelah, ia terdiam dan menyetabilkan nafas nya, Luna menyerah. Kini Felix dan Luna sudah berhadapan hanya terhalang sofa di tengah2 mereka. Melihat Luna yang kelelahan segera Felix menuangkan air ke dalam gelas lalu memberikan nya kepada Luna. Luna pun meminumnya.

" Seharusnya kamu tidak usah membuang2 tenaga dengan berlarian. Simpan tenaga itu untuk diranjang." Ucap Felix sambil merapihkan rambut Luna.

" Baiklah aku menyerah. Ayo kita melakukannya." Ucap Luna.

" Benarkah kamu setuju? " Tanya Felix gembira. Luna hanya mengangguk. Felix bersorak kemenangan lalu mengangkat tubuh Luna membawanya kedalam lift lalu mencium dan melumat bibir Luna. Luna membalas lumatan bibir kekasih nya itu, dia mengalungkan tangannya di leher Felix dan mengelus lembut tengkuk Felix. Sampai lah di lantai paling atas, Felix segera pergi menuju ke ruangan khusus miliknya lalu menuju sebuah kamar yang terdapat di dalam ruangan tersebut.

Sesampainya di sana, Felix langsung membaringkan tubuh Luna di atas ranjang. Segera ia buka seluruh pakaian yang melekat di tubuh Luna. Luna hanya pasrah dengan segala yang dilakukan Felix. Setelah Luna benar2 naked, Felix membuka semua pakaiannya. Luna menggigit jarinya melihat pemandangan di depannya. Tubuh kekar Felix yang sangat seksi. Ketika Felix membuka bagian bawahnya, terpampang lah benda panjang besar berdiri mengacung. Benda itu yang masuk kedalam dirinya, Luna merasa tidak menyangka tapi juga excited ingin merasakan lagi Benda itu berada di dalam dirinya. Setelah naked, segera Felix menerkam bibir Luna, Feli melumatnya begitu rakus. Luna tak kalah bringas, dia juga membalas lumatan Felix dengan ganas. Ditengah2 ciuman mereka, Felix membelai lembah kenikmatan milik Luna yang sudah basah. Dia membenamkan satu jari nya kedalam lembah milik Luna. Masih terasa sempit. Luna menjepit jari miliknya didalam sana. Felix mengeluar masukkan jari nya. Membuat Luna melenguh2 tertahan di tengah ciuman mereka. Felix mempercepat tempo jarinya, membuat ciuman mereka terlepas dan Luna langsung meneriakkan nama kekasihnya itu sambil mendesah.

" Aahh... Fel-lixshhh...."

Segera Felix melahap bukit kenyal Luna tanpa menghentikan pergerakan jarinya di lubang kenikmatan milik Luna. Luna mencengkram rambut Felix, tubuhnya meliuk2 merasakan sensasi dari ulah Felix.

Pesona Tuan Felix 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang