Dengan menggunakan bis selama 5 jam perjalanan, Luna pun tiba di ibu kota. Pertama kali menginjakkan kaki di ibu kota, benar2 membuat Luna yang notabenenya anak kampung langsung terpukau. Ketika ia turun dari bis, sekelilingnya benar2 banyak gedun2 tinggi. Ia berkeliling dan mencari tempat kos2an kecil yang murah untuk sementara ia tinggal. namun tiba-tiba perutnya terasa lapar. Luna pun mencari warung nasi. Ia melihat sekeliling, banyak sekali restoran mewah yang pastinya mahal. Ingin tahu bagaimana rasanya makan di restoran mewah namun ia pikir pasti harganya akan menghabiskan banyak uang bekalnya yang tidak seberapa itu. Dia pun terus berjalan dan mencari warung nasi biasa yang pasti harganya agak lebih terjangkau dari pada di restoran. Setelah sekian lama berjalan, akhirnya Luna menemukan warteg. Iapun segera memesan makanan dan makan dengan lahap.
" Mau kemana neng? Kok bawa tas besar?" Tanya si ibu penjaga warteg.
" Oh ini Bu, aku dari kampung, baru dateng ke kota. Sekarang aku lagi cari kosan murah buat aku tinggal." Jawab Luna.
" Oh kalau kosan mh sih masih agak jauh dari daerah sini. Daerah sini banyak nya apartemen sama hotel2."
" Kalo mau cari daerah yang banyak kosannya ke sebelah mana ya Bu?"
"Dari sini Eneng masuk aja ke dalem terus. Entar banyak. Enengnya bawa motor gak?"
" Enggak Bu. Jalan kaki aja."
" Kalo jalan kaki lumayan jauh."
" Yaudah gak papa Bu, makasih infonya."
" Iya, hati2 neng. "
" Iya Bu. Saya pamit permisi." Setelah membayar Luna pun melanjutkan perjalanan nya.
Setelah lama berjalan, hari sudah mulai gelap. Luna melihat ada WC umum. Dia pun hendak bersih2 dan mengganti pakaian sambil beristirahat sejenak. Tas besarnya ia simpan di luar, lalu ia masuk ke dalam dengan membawa tas kecilnya yang berisi dompet, surat2 penting dan baju ganti. Setelah mandi dan berganti pakaian menjadi menggunakan dres selutut dengan lengan pendek sangat cocok dengan tubuh Luna, alangkah kagetnya Luna, melihat tas besar nya sudah tidak ada. Sebenarnya isinya hanya pakaian. Namun, kalau tidak ada itu bagaimana nanti dia tidak memiliki baju ganti. Ia pun mencari ke sekeliling tempat dan ke setiap penjuru namun tetap tidak ada. Beruntung tas yang berisi uang dia bawa ke dalam. Melihat hari semakin gelap, Luna pun melanjutkan perjalanan nya dan mengikhlaskan pakaian nya. Kini ia hanya memiliki satu baju yang di kenakan nya saja. Hari semakin gelap entah sudah pukul berapa ini Tidak lama kemudian Luna pun sampai di pemukiman rumah2 biasa bukan gedung2 tinggi lagi. Tiba2 datang dua orang pria bertubuh tinggi menghampiri Luna. Mereka terlihat seperti orang mabuk.
" Hey gadis kecil. Kamu cantik sekali." Ucap salah satu pria.
" Kayanya asik nih. Boleh lah kita main sama gadis ini. Masih perawan juga keknya." Ucap pria yang satunya lagi. Luna yang mendengar itu merasa ketakutan.
" Jangan. Jangan sentuh." Ucap Luna. Namun pria yang satu malah memegang kedua tangan Luna dari arah belakang, lalu di angkat ke atas hingga tampak lah dada Luna yang berisi semakin terlihat menonjol kedepan. Luna semakin ketakutan.
" Jangan... Tolong lepasin saya. Saya mohon. Tolong lepasin." Ucapnya sambil meronta2.
" Stttt... Nikmati saja sayang." Ucap pria yang berada di depan Luna. Srekkkkkkk.... Dalam satu kali tarik pria itu menyobek baju Luna. Tampaklah dua gundukan Luna yang padat berisi tertutup bra berwarna hitam. Dengan segera pria itu menarik bra Luna kencang hingga putus lalu membuangnya ke sembarang arah. Menyembullah seluruh isinya dengan puncaknya yang berwarna pink kecoklatan. Luna tidak bisa apa2, ia hanya menangis sambil berteriak2 meminta tolong. Kedua pria itu tertawa. Lalu pria yang di depan Luna meremas2 kedua bukitnya kuat.
" Tollooongg,..... Jangan hikshiks .... Toloooongggg hikshiks...."
Felix pov
Felix baru selesai mandi dan hendak berganti pakaian. Tiba2 dering telepon nya berbunyi. Penasaran dengan yang menghubunginya Felix pergi ke arah ponselnya yang berada di atas ranjang. Ia melihat nama salah satu bawahnya Rey. Iapun segera mengangkatnya.
" Hallo?"
" Bos pria itu di temukan di pemukiman warga BM. Dia menyewa salah satu kamar kosan disana.
" Segera kirimkan titik lokasinya kita berangkat ke sana sekarang. Hubungi Sam dan Alex. Kepung dia namun jangan sampai mati."
" Baik bos."
Bergegas Felix pun berganti pakaian dan langsung pergi ke titik yang dikirimkan oleh Rey. Setibanya di lokasi, Felix melihat pria yang menjadi incaran nya sedang di kepung oleh para bawahan nya. Pria itu hendak kabur dan berlari ke arah lain. Ternyata Felix tiba dari arah itu. Pria itu kaget melihat Felix berada di depannya. Tanpa aba2, Felix langsung mendaratkan pukulan di wajah pria itu lalu menendangnya hingga tersungkur.
" Bawa dia ke markas." Ucap Felix singkat. Para anak buahnya pun pergi dengan menyeret pria tadi.
" Ikat dia jangan sampai kabur." Ucap Felix kepada Rey.
" Baik bos." Ucap Rey sambil menundukkan kepalanya lalu pergi menyusul yang lainnya.
Felix pun segera pergi dari tempat itu. Ini sudah larut malam ia sudah lelah hari ini dan akan beristirahat. Namun ketika ia hendak membuka pintu mobilnya, sayup2 ia mendengar suara teriakan perempuan yang menangis meminta tolong. Felix pun mengurungkan niatnya lalu mencari sumber suara itu berasal. Setelah menelusuri, ia melihat seorang gadis dalam keadaan telanjang dada dengan dua orang pria yang satu memegangi tangan gadis itu dan yang satunya sedang meremas buah dadanya. Tanpa aba2 Felix segera memukul pria yang sedang mmegangi tangan gadis itu hingga cekatannya lepas. Aktivitas pria yang satunya lagi pun terhenti.
" Heh siapa Lo? Berani-beraninya Lo ganggu kesenangan kita." Ucap pria yang terhenti aktivitasnya karena melihat temannya tersungkur. Tanpa berkata apapun Felix langsung menghajar pria itu. Luna hanya menangis dan menutupi kedua dadanya dengan kedua tangannya.
Teman pria itu yang tadi tersungkur bangkit lagi dan ikut menghajar Felix. Hingga terjadi lah baku hantam satu lawan dua. Namun itu bukanlah hal yang sulit bagi Felix. Dalam waktu singkat dia mampu mengalahkan keduanya hingga tumbang dan tidak berani lagi melawan. Kedua pria itu pun kabur, lari terbirit-birit.
Setelah melihat kedua pria itu lari, Felix segera membuka Jasnya lalu mengeluarkan benda yang ada di dalam jasnya, seperti pistol dan pisau. Lalu memberikan jasnya kepada gadis yang menangis dalam keadaan telanjang dada itu. Ditutupnya badan gadis itu dengan jas besarnya.Ia melihat pakaian gadis itu sudah sobek tidak berbentuk.
" Pakailah. Tak seharusnya gadis kecil seperti mu berkeliaran di luar malam2 begini. Segera lah pulang ke rumah mu." Ucap Felix hendak pergi. Namun segera Luna meraih tangan pria yang sudah menolongnya itu
" Tolong jangan tinggalkan saya sendirian tuan. Saya takut ada orang jahat lagi." Ucap Luna sendu.
" Baiklah aku akan mengantarkan mu. Dimana rumah mu?" Tanya Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tuan Felix 21+
FanficCerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.