13. stadion

343 25 1
                                    

Hari ini keluarga Ara dan Zaky berkumpul di stadion GBK, mereka kompak menonton laga uji coba piala dunia yang akan di gelar di indonesia mendatang. Mereka semua datang tanpa di ketahui oleh Zaky Dan Kaka.

Pertandingan malam ini cukup panas, di tengah pertandingan terjadi kericuhan yang dimulai oleh pemain lawan.

"Bang Frengkyyyy" teriak Ara melihat Frengky di pukul oleh salah satu pemin lawan.

"Bang hokky kenapa mukul juga udah pasti dapet kartu kalo gini, abang sama kak Zaky jangan sampe ikut juga ." Ara dengan cemas.

"Gak papa Ra mereka pasti enggan ikut mukul, percaya mereka ok." Ucap Gita menenangkan Ara yang terlihat sangan khawatir.

Setelah pertandingan selesai Ara dan kedua saudara Zaky di arahkan oleh salah satu official timnas yang sudah mengenal mereka untuk ke ruang ganti timnas.

"Ara, kalian di perbolehkan ke ruang ganti timnas malam ini."

"Emang boleh pak? Kami enggak papa kok nunggu di sini."

"Enggak papa, saya antar kalian."

Tanpa mereka sadari ada satu suporter perempuan yang melihat hal tersebut.

"Kak Gita, aku boleh enggak ikut ke ruang ganti timnas?" Tanya si suporter cewek

"Maaf tapi ini yang di perbolehkan cuman Ara aja." Ucap gita dengan sedikit ragu

"Ara gue boleh ikut kan?" Cewek itu terlihat sangat ingin ikut dan sedikit memaksa

"Maaf tapi ini yang memang di perbolehkan hanya keluarga pemain saja. Ara, Gita, dan Zahra ke ruang ganti timnas." Ucap official timnas. setelah mrngucapkan itu si official timnas tersebut langsung berjalan ke arah ruang ganti.

"Maaf, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa. Sesuai dengan apa yang di ucapkan official timnas tadi." Ucap ara dengan pelan, dan sedikit takut menyinggung si cewek.

"Ihhh gitu banget kan gue cuman mau ikut doang, belagu banget sih. Lo itu bukan siapa-siapa juga, biarin gue ikut." Ucap si cewek dengan suara yang cukup keras.

"Heh bisa enggak sih, enggak usah teriak gitu lo tuh enggak di perbolehin masuk maksa banget." Ucap Zahra sedikit kesal dengan si cewek.

"Gini yah gue cuman mau masuk doang masa enggak di bolehin sama dia." Si cewek menunjuk dan menatap sinis Ara.

"Bukan Gue anggak ngebolehin, tapi ini tadi yang ngomong official timnas." Ara kebingungan dengan adanya si cewek tersebut.

Cewek itu dengan kesal mendorong Ara yang posisinya berada di tangga hingga Ara terjatuh. Kakak Zaky langsung menolong Ara yang terjatuh.

"Woy jangan kasar gitu bisa enggak sih, kalo emang enggak di bolehin yah jangan maksa." Zahra yang terlanjur kesal memarahi si cewek. Setelah mendengarkan ucapan Zahra cewek itu langsung pergi.

"Udah ra, gue enggak papa kok."

"Beneran enggak papa?" Ucap Zahra dan Gita berbarengan, Ara mengangguk menanggapi ucapan Zahra dan Gita.

"Kita langsung ke ruang ganti aja."

------

Saat mereka sampai di ruang ganti para pemain langsung melihat kearah mereka, zaky terlihat sangat senang sekaligus shok dengan kedatangan Ara dan kedua saudaranya.

"Ayang kamu dateng ko enggak bilang-bilang? Kaka tau kamu dateng?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayang kamu dateng ko enggak bilang-bilang? Kaka tau kamu dateng?." Zaky melontarkan beberapa pertanyaan ke Ara.

"Satu-satu nanyanya, mau kasi surprise ke kamu sama Abang. Abang mana?"

"Disana ganti baju." Zaky tanpa sengaja memegang tangan Ara yang luka akibat jatuh tadi.

"Kamu luka Ra? bener-bener yah tuh orang, gila banget." Zaky kaget mendengar ucapan Zahra.

"Maksud lu apaan Zahra? Adek gua jatuh karna seseorang?" Ucap Kaka mendekat ke Ara yang sedang di bersihkan lukanya oleh para official timnas.

"Iya Ka tadi sebelum ke sini ada cewek gila yang mau ikut masuk tapi enggak di bolehin sama official kan, tapi dia ngotot mau ikut terus Ara ngomong lah kalo dia enggak boleh masuk cewek gila itu malah dorong Ara sampe jatuh." Zahra menjelaskan apa yang terjadi di tribun tadi.

"Gue boleh telfon Mamayang kan? Mereka kayaknya masih di tribun." Gita bertanya ke mereka dan para official menyetujuinya.

"Kak enggak usah, nanti Ayah Bunda khawatir."

"Ra Ayah Bunda harus tau entar ayah marah." Zaky memperingati Ara.

"Yaudah."

Semua orang melihat interaksi Ara dan Zaky terlihat serasi dengan candaan mereka yang sungguh membuat semua orang tertawa melihat tingkahnya. Dan tanpa semua orang tau ada satu orang yang merasa iri dengan interaksi kedua pasangan tersebut.

"Bang Frengky Bang Hokky gimana tuh pipi kalian? Masih sakit?" Hokky dan Frengky yang tadinya duduk bercanda berpaling kearah Ara

"Udah baikan Ra.."

"Biasa aja tuh, gua laki Ra jadi udah biasa gini." Ucap Hokky dengan percaya dirinya

"Iya bang percaya, Abang Kaka, Kak Zaky jangan sampe yah kalian ikut kayak gitu juga aku enggak suka yah." Zaky dan Kaka hanya bisa mengangguk menanggapi ucapan Ara.

Setelah beberapa saat keluarga Ara dan Zaky datang ke ruang ganti untuk melihat keadaan Ara, tanpa sepengetahuan keluarga Ara dan Zaky ada seseorang yang tiba-tiba ikut masuk bersama keluarga mereka ke ruang ganti.

"Sayang kamu enggak papa kan? mana yang luka? Kok bisa gini sayang?" Bunda Ara dan Mamah Zaky mendekat ke tempat Ara  duduk

"Tadi enggak sengaja bund, mah ini lukanya juga enggak parah-parah banget masih bisa main bola juga. Enggak usah khawatir adek kan kuat." Ara menggerakkan tangannya yang sudah di perban.

"Heh lo ngapain ikut kesini? Mau ganggu? Bang itu cewek yang dorong Ara di tangga sampe jatuh dan luka gitu." Zahra yang sadar sengan kedatangan cewek yang membuat Ara jatuh tadi.

"Udah Ra, dia mungkin mau ikut buat nyemangatin pemain."

"Kalo mau nyemangatin enggak usah sampe buat elo luka Ra." Untuk pertama kalinya Nico ngomong dengan nada yang sedikit kasar.

"Tadi gua enggak dorong kasar yah cuman nyenggol dikit eh taunya jatuh." Si cewek membela diri

"Omongan lu, jelas-jelas tadi lu dorong Ara keras banget sampe jatuh mana posisi Ara di tangga. gimana enggak luka coba?" Gita mulai terpancing emosi melihat cewek tersebut.

"Maling mana mau ngaku, kalo mau suport yah suport aja. Enggak usah buat adek gua luka." Ucap Kaka geram melihat cewek itu yang masih dengan wajah angkuhnya.

"Kalo jadi manusia tuh yang baik kalo enggak mau kena karma, elo suka kan sama pemain timnas? Kalo suka tuh dukung apapun keputusan mereka jangan nyakitin orang yang mereka sayang." Kini Zaky yang berbicara tadinya Zaky hanya ingin diam tetapi cewek tersebut enggak mau ngaku dan semakin memojokkan Ara.

------

Vote dong biar author semangat buat ceritanya 😝

Your My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang