21. family

194 12 2
                                    

"hai gua balik duluan yah, udah di tungguin sama Abang di bawah" Ara berdiri di tengah-tengah Lidya dan Helsya.
"Kaka nganterin Lo? Bukannya besok dia ada kegiatan yah?"
"Abang enggak cuman nganter aja tapi Abang juga bakal dirumah dulu."
"Kok gitu?" Ika menimpali pernyataan Ara
"Gini pertandingan kemaren itu kan Abang main, terus Abang cedera tapi enggak separah itu. Abang cuman butuh istirahat aja katanya selama beberapa hari." Mereka menganggukkan kepalanya Menanggapi ucapan Ara
"Yahudah kita turun sekarang, ntar kena omel Abang lagi nunggunya kelamaan." Ara memeluk ketiga sahabat nya itu. Setelah berpelukan mereka berjalan menuruni tangga menuju parkiran yang sudah terdapat jemputan masing-masing.
"See you girls."

"Abang ayok, adek udah siap." Ucapku menduduki kursi penumpang di sebelah Abang Kaka. Abang menyewa satu mobil travel buat kita berdua saja, katanya sih buat kenyamanan kita juga. Aku yang dibayarin Abang cuman bisa menganggukkan kepala lumayan lah gratis hehehe.

"Udah enggak ada yang kelupaan kan?" Aku menjawab dengan menganggukkan kepalaku.

*Skip*

Setelah perjalanan panjang sekitar 4 sampai 6 jam perjalanan akhirnya kami sampai di tempat dimana kami di besarkan, rasanya berbeda setelah beberapa bulan jauh dari rumah demi cita-cita.

Kami di sambut meriah oleh keluarga kami yang ada di Blitar, setelah acara Salim dan sapa menyapa dengan keluarga aku dan Abang masuk ke kamar masing-masing untuk mengistirahatkan tubuh. Lumayan melelahkan juga perjalanan kali ini, pokoknya selama di Blitar aku harus memanfaatkan waktu ku bersama keluar sebelum mengunjungi keluarga pacar aku. Aku udh ijin ke ayah bunda katanya sih 'boleh aja yang penting aku bisa jaga diri dan enggak nyusahin keluarga kak Zaky dan tentunya kak Zaky juga.'

Huh udah malam aja nih, rencananya kami akan makan malam bersama di salah satu tempat makan kesukaan aku di yang ada disini.

"Adek kamu kok lama banget ini ayah sama bunda udah siap loh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adek kamu kok lama banget ini ayah sama bunda udah siap loh."

"Iya Abang ini juga udah selesai" kataku berjalan kearah mereka

"Lama banget dandannya disana enggak ada yang lirik juga."
"Ayahhh Abang tuh." Aku merengek ke ayah habis di jailin Abang emang yah klo dirumah jahilnya minta ampun, perasaan kalo lagi di lapangan atau di kamera wartawan berwibawa banget.

"Udah Abang jangan jahilin adek nya terus kasian tuh udah cantik malah cemberut gitu." Bunda mulai melerai kami

"Iya bund, maafin Abang yah bercanda tadi." Abang merangkul ku dan menuntunku ke mobil di ikuti ayah dan bunda.

Sesampainya kami di tempat makan aku memesan banyak makanan untuk kami berempat, setelah memesan kami bercanda bersama menunggu pesanan kami di antarkan.
"Dek kamu kapan berangkat ke tempat Zaky?"

"Sesuai rencana awal bunda,Lima hari lagi sekalian Abang balik ke solo aku nya berangkat juga."

"Kamu baik-baik yah disana inget pesen bunda jangan,...."

"Jangan nakal, jangan nyusahin Zaky, jangan nyusahin keluarga Zaky kan bund." Abang memotong ucapan bunda.

"Kamu ini main motong ucapan bunda hemm." Kata ayah sembari menjewer telinga Abang.

"Awww ampun ayah Abang bercanda ihhh." Abang masih berusaha memisahkan telinganya dari jeweran Ayah, dan ayah langsung melepas jewerannya.

"Iya bund adek inget kok, bang ayah bunda kita foto bareng yuk sebelum makanannya dateng." Mereka menuruti permintaanku.

Setelah berfoto-foto makanan kami pun sudah selesai dihidangkan di hadapan kami, seperti biasa kami makan dengan keheningan Karena ayah enggak suka kalau kita makan sembari berbicara katanya enggak sopan.

------

Kumpul keluarga seperti ini sudah sangat jarang kami lakukan selama aku dan Abang memulai karir kami di dunia sepakbola. Jika di fikir lagi ternyata aku memang di takdir kan berada di keluarga yang berkecimpung di dunia sepakbola. Ayah dan Abang aku sama-sama pemain sepakbola, Sekarang aku berpacaran dengan salah satu kapten timnas Indonesia U-16 dan dia berada di Timnas U-20, Zaky keluarganya pun berkecimpung di dunia sepakbola juga ayah Zaky juga mantan pemain sepakbola, sepupu Zaky Asnawi mangkualam sang kapten Timnas Indonesia senior dan ayah Asnawi pun mantan pemain sepakbola sekaligus pemilik salah satu SSB di lingkungan Zaky dan salah satu legenda pesepakbola asal disana pun ternyata paman dari Zaky. Ternyata kehidupan ku tidak begitu jauh dari sepakbola.

Flashback on

Malam kemenangan AFF U-16 2022 adalah malam yang sangat menegangkan bagi keluarga ku dan seluruh pecinta sepakbola di seluruh Indonesia. Bagaimana Timnas Indonesia kesulitan membobol gawang lawan tetapi sampai menit tambahan di babak pertama bang kafiatur berhasil memecahkan kebuntuan. Setelah Peluit babak kedua di bunyikan ketegangan kembali dirasakan Alhamdulillahnya para pemain timnas Indonesia tetap menjaga fokus mereka sampai menit terakhir plus perpanjangan waktu. Di perpanjang waktu pun ketegangan kembali dengan berbaliknya keadaan dimana Vietnam menyerang gawang timnas Indonesia bertubi-tubi, tetapi Defense pemain Indonesia sangat solid dan rapat dimana saat aku melihat kak Zaky mempertontonkan skill nya.

Flashback end

Dan malam itu akupun merasakan getaran berbeda saat melihat kak Zaky dari jauh saat dia menatap kearah Tribun penonton senyumnya yang terus mengembang dengan rambutnya yang basah karena keringat, huh sangat tampan. Rasanya tidak sabar untuk segera bertemu kembali setelah sekian lama. PACAR AKU, AKU DATANG SAYANG......
Aku pun menutup mata ku

Sorry baru update mood author baru balik hehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sorry baru update mood author baru balik hehehehe

JANGAN LUPA VOTE
LOVE YOU GUYS 😚


Your My WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang