23. bohong

695 130 5
                                    

Gyuvin senang sekali karena ia bisa ke rumah Yujin setelah sekian lama ia tidak mengunjungi. Tidak ada alasan apa-apa ia ingin pergi ke sana, hanya kangen saja. Dasar bucin.

"OM JIWOONG, MAIN YUKK." Teriak Gyuvin sambil mengetuk pintu.

Sudah lima kali Gyuvin menyebut nama jiwoong, bukan nama Yujin. Pdhl tujuan ia datang ke mari 'kan Yujin bukan jiwoong.

Pintu terbuka, bukan jiwoong maupun Yujin yang membukakan tapi sepupunya. Bisa-bisanya Matthew pergi ke sini tidak mengajak Gyuvin, ia sebal melihat wajah Matthew yang terpampang di depannya.

"Perasaan tadi gue manggil nya om jiwoong, napa yang keluar lo?" Tanya Gyuvin sinis.

"Serah gue lah, lagian ngapain lo manggil-manggil suami gue, hah?"
Tak kalah sinis dengan Gyuvin, Matthew juga membalas ucapan Gyuvin dengan wajah julid nya.

"Suami-suami, nikah aja belom."

"Mendingan lo balik aja deh." Usir Matthew.

Bukan Gyuvin namanya kalau nyerah gitu aja. Walaupun di usir ia tetap berusaha untuk masuk ke dalam rumah itu.

"Ada siapa tu, dek?" Tanya jiwoong yang berada di belakang Matthew.

Sontak Matthew menoleh ke belakang membuat Gyuvin langsung masuk saat sang lawan sedang lemah. Sungguh cara yang bijak.

"Sialan lo, pin." Umpat Matthew mendapatkan tatapan tajam dari jiwoong.

"Mulutnya." Tegur jiwoong.

"Maaf, ni monyet satu main masuk-masuk aja." Kesal Matthew.

"Serah gue lah."

"Mas, liat nih." Adu Matthew menunjuk Gyuvin.

"Kalian ini berantem terus, capek saya liatnya."

"Dia dulu." Ucap Gyuvin menunjuk Matthew.

"Enak aja, lo tadi yang berisik, mana manggil laki gue pula."

Setelah itu terjadilah adu bacot antara dua sepupu yang tidak mau mengalah hanya karena hal kecil yang sepele. Jiwoong hanya menonton saja, ia malas memisahkan mereka.

"Ada apa sih? Berisik banget." Ucap seseorang yang baru keluar dari kamar dengan rambut yang berantakan sambil mengucek matanya.

Matthew dan Gyuvin langsung menghentikan perdebatan mereka, Dan menoleh ke arah Yujin.

Matthew menghampiri Yujin lalu merapikan rambut Yujin yang berantakan itu.

"Gimana tidurnya? Nyenyak gak?" Tanya Matthew dan di balas anggukan oleh Yujin.

"Sama Yujin aja sok manis, giliran gue yang bangun telat langsung di siram air seember." Batin Gyuvin.

Gyuvin menatap Matthew dan Yujin dengan tatapan sinis. Ia jadi menyesal pergi ke sini.

"Jadi, apa tujuan kamu datang kemari?" Tanya jiwoong.

"Disuruh Abi. Katanya si Mamat di suruh balik bantuin Abi beresin taman belakang." Jelas Gyuvin berbohong. Aslinya mah si abi gk nyuruh Gyuvin, itu hanya akal-akalan nya saja.

"Boong ya lo?" Curiga Matthew.

"Mau percaya atau enggak ya terserah."  Kata Gyuvin.

"Dek, mendingan kamu pulang bantuin Abi." Perintah jiwoong.

Matthew cemberut, ia merasa di usir oleh jiwoong.

"Kan adek baru aja datang ke sini." Ucap Matthew dengan bibir yang masih manyun.

Jiwoong yang gemas itu mengunyel-unyel pipi Matthew.

"Besok kan bisa main ke sini lagi."

"Kasihan abi, udah tua." Sambung jiwoong.

Alay | Kim Gyuvin & Han Yujin -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang