#18

1 0 0
                                    

Dan yah, pagi hari ini lima sekawan sudah berada di halaman rumah Fasya yang sebelumnya sudah diatur menjadi titik kumpul, lebih tepatnya Gavin yang memaksa.

Untunglah mereka datang tepat waktu, bahkan Galang yang menjadi duta ngaret itu kini datang paling awal dan terlihat disini pria itu yang paling bersemangat.

"Gimana udah semua kan? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Gavin yang bersiap menutup bagasi mobil,

Galang membenarkan kacamata yang sedikit melorot dari hidung mancungnya,
"Udah kok Pin beres semua,"

"Mau minggat mas? Bawa tasnya sampe dua, liat noh cewe-cewe aja cuma bawa satu,"

"Brisik. Gavin aja diem kenapa lo bacot?" Sarkas Galang mendengar penuturan Yogi,

Cleo meringis mendengar interaksi bujang yang berada dihadapannya, ingin protes namun dirinya dan Fasya juga kadang seperti mereka.

"Dih sewot,"

"Ck udah, ribut terus kapan berangkatnya. Sya, lo depan ya sama gua,"

Galang memajukan bibirnya beberapa senti mendengar penuturan Gavin, "Yahh, padahal tadi niatnya gua pengen duduk di depan"

"O-ouh yaudah lo aja Lang, gue belakang sama Cleo" tutur Fasya, sontak saja membuat Galang kembali berenergi, lain hal nya dengan Gavin yang langsung menatap sinis sahabatnya. Bisa-bisa nya Galang menggagalkan rencana nya untuk lebih dekat dengan wanitanya.

Selama perjalanan mereka diwarnai oleh canda, tawa, obrolan ringan, karaoke, dan bergosip pun mereka lakukan. Siapa lagi kalau bukan Galang yang menjadi duta gosip tersebut,
"Eh guys kalian tau gak sih, sebenernya tuh dosen fakultas sebelah yang botak tu loh yang kayak pak lopard, sebenernya dia punya simpenan tau"

"Ih kata siapa lo Lang, ati-ati kalo ngomong. Emang lo ada buktinya?" Tanya Cleo sedikit memajukan kepalanya, yang realitanya gadis itu penasaran.

"Umm gak ada sih, cuma waktu itu gua liat di cafe dia lagi duduk bareng sama cewek, mana masih muda"

"Ih ngeri ya sekarang lagi jaman yang namanya selingkuh, gue jadi takut and kurang percaya sama cowo," ucap Fasya prihatin,

"Tenang aja Sya, gua orangnya setia kok"

Galang mengangkat sebelah bibirnya merasa keberatan atas pernyataan yang Gavin lontarkan,
"Setia apa setia? Kemarin Mbak-mbak nasi uduk depan rumah gue aja lo godain,"

Fasya dan Cleo menahan tawanya yang siap meledak, berbeda dengan Yogi yang sudah tertawa menggelegar sembari memegang perutnya,

"I-itu mah terpaksa, kemarin kan duit kita kurang,"

"Tapi lo nya doyan kan sama mbak inem?"

"Gak. Tenang aja Sya, Galang boong kok,"
Fasya hanya berdeham dan tersenyum menatap ke luar jendela,

"Jangan fitnah Lang, cewe itu anaknya dodol. Gua kenal soalnya sama dia"

"HAH? lo serius Gi?" Tanya Galamg begitu semangat yang dijawab anggukan oleh Yogi,

"Makanya kalo ngomong ati-ati, bisa-bisa lo dilaporin atas dasar pencemaran nama baik, mau lo dipenjara?"

"Astaghfirullah ya gak mau lah. Masih muda, belom nikah sama Irene juga, belom lagi ngurusin Cleo yang ngejar-ngejar gua mulu"

"Najis"

Yogi tersenyum menggigit bibir bawahnya, melihat wanita disebelahnya yang dengan santai nya bermain handphone setelah men skak mat Galang, fyuh akhirnya balas dendam nya pada Galang terbalaskan lewat Cleo.

MalaiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang