Bersama Rosa

31.5K 2.1K 29
                                    

I'm comeback💙

***

Setelah pulang dari kantor Nata, Ayyara tidak langsung pulang, melainkan pergi bersama Rosa. Ibu dua anak itu mengajak Ayyara shopping. Ayyara menitipkan Ziel bersama Ayahnya, tidak menitip sih, kan sudah tugasnya.

Selagi Ayyara sibuk q-time Nata akan dengan senang hati mengurus Ziel. Nata memberikan waktu untuk Ayyara agar wanita itu bisa mengurus dirinya sendiri. Setiap seminggu sekali, Ayyara diberikan waktu untuk me-time yang dalam artian wanita itu hanya berleha-leha seharian di rumah ataupun q-time bersama teman-temannya. Tanpa ada gangguan dari Ziel maupun Nata.

Dan kebetulan hari ini Ayyara memilih menghabiskan waktu dengan Rosa.

Selesai perawatan kulit, wajah dan juga kuku kini tujuan selanjutnya Rosa dan Ayyara adalah belanja.

"Ya ampun, Jer, aku diluar baru tiga jam loh." Rosa mengapit handphonenya diantara telinga dan pundak, sedangkan tangannya sibuk memilah pakaian. "Udah ah, aku tutup. Kalo telpon lagi gak ada tidur di kamar!"

Mungkin hampir setiap lima belas menit sekali, Jerry akan menelpon Rosa, menanyakan kapan wanita itu selesai belanja. Dan Rosa selalu menjawab 'bentar lagi' .

Ayyara menggeleng, dia mengintip layar handphonenya yang bersih dari notifikasi. Menghela nafas, apa Ziel gak kangen Mama nya kayak Gio yang kangen Rosa gitu?

"Anak lo, titipin dimana, Ros?"

"Yang kecil di rumah mertua, yang gede sama bapaknya." jawab Rosa. "Itu bapak-bapak ketitipan satu aja udah rempong begitu, apalagi kalo gue titipin dua-duanya? Kayaknya gue udah balik dari tadi, Mbak."

Ayyara mendelik saat melihat tangan Rosa dengan santainya menarik-narik benda bertali. "Kesel ya boleh, Ros. Tapi bisa gak, jangan sambil tarik-tarik bh renda begitu?"

Rosa cengengesan, "orang mau gue beli. Barusan tuh, tes kekuatannya Mbak. Masih kuat atau enggak kalo ditarik-tarik."

"Ya kalo yang narik si Jerry mah, auto putus semua. " dengus Ayyara.

Rosa cuma ketawa, masukin beberapa barang yang memang mau dia beli. "Mbak, menurut lo gue harus beli sleepwear model gimana?" Rosa menunjukkan jajaran sleepwear berbagi warna dan model.

Ayyara lagi-lagi cuma bisa mendengus. Pantesan si Jerry ampir tiap malem mau ngemangsa, orang pakaian istrinya aja macam begini. "Gimana si Jerry gak minta jatah tiap malem, Ros. Pakean lo aja modelnya begitu semua."

"Ya masa gue harus tidur pake baju Damkar." Rosa mengambil satu sleepwear berwarna soft blue, talinya tipis sekali. Jamin deh, sekali tarik bakal langsung putus. "Lo mau yang gimana, Mbak?"

Ayyara menggeleng, "gak ada. Bukan selera gue ini mah." istri Nata itu menjewer satu sleepwear yang terdekat, memperhatikan modelnya lalu bergidik. "Duh, bisa-bisa masuk angin gue tidur pake baju begitu."

"Nyenengin suami, Mbak. Apa salahnya?" Rosa mengambil lima sleepwear sekaligus, menempelkan nya di tubuh Ayyara satu persatu. "Nah, ini yang merah cocok!"

"Halah tau lah! Gak mau gue disini terus, ketempat lain aja. " Ayyara mengibaskan tangannya, tak tertarik dengan segala sleepwear yang direkomendasikan Rosa.

"Loh, beneran gak mau beli apa-apa dari sini Mbak?" Rosa mengambil sleepwear yang ukurannya sering dia pakai dengan asal, lalu menyusul Ayyara. Berhubung tubuhnya dan Ayyara tidak jauh beda— mungkin hanya tinggi badannya saja, tapi itu bukan masalah. Rosa berencana memberikan satu sleepwear ini untuk Ibunya si Ziel itu.

1000% GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang