Giliran istrinya

23.6K 1.4K 96
                                    

balik lagi kan?🙂

september full taehyung sekali, mabok ambyaaar guweeee

apalagi denger For Us melayang seperti biasa tp tetep ada kesan galaunya':

OH IYAAAAA ... sampe lupa, ucapin selamat buat rookie idol KIM YEONTAN yang akhirnya ga cuma debut photoshoot tp debut stage juga. GILAAAAAK IRI KAN LU?!👉👈

***

Ayyara menapaki satu persatu undakan tangga dengan begitu hati-hati. Antara takut terjadi hal buruk yang bisa berdampak pada janinnya atau juga takut untuk bertemu Nata dan lebih memilih mengulur waktu.

Ayyara sadar, dia salah.

Tapi ... Ayyara pikir, ini juga bukan sepenuhnya salah dirinya. Kan yang minta si bayi. Iya, kan?

Tapi lagi ... Ayyara juga gak mungkin salahin anaknya yang bahkan belum di kasih nyawa.

Jadi Ayyara cuma bisa pasrah deh kalo nanti seandainya Nata beneran marah.

Ayyara sebisa mungkin menahan nampannya dengan satu tangan. Posisi si nampan kini memenuhi tangan kiri Ayyara dari telapak tangan sampai siku. Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk membuka pintu.

Dan ... Zonk!

Nata tidak ada di kamar.

Ayyara mematung. Kemana kiranya suami merangkap bayi besarnya itu?

Ayyara tadi dengan jelas melihat Nata menaiki tangga. Ia kira Nata masuk kamar, tapi ternyata malah tidak ada. Perempuan berbadan dua itu membalikkan tubuhnya. Matanya menatap sekeliling lantai dua. Dan guliran matanya berhenti di satu pintu yang tidak tertutup rapat. Ayyara mengembuskan nafasnya dengan lega.

"I got you Mas Suami!" teriaknya dalam hati.

Kali ini Ayyara melangkah dengan riang menuju pintu yang bisa disebut adalah ranah pribadi seorang Adinata.

Ruang kerjanya.

Kaki berbalut flatshoes itu mendorong pelan pintu yang sedikit terbuka. Ayyara melongokan kepalanya sedikit untuk melihat situasi di dalam ruangan itu. Telinganya bisa dengan jelas menangkap suara jari yang bergerak cepat di atas keyboard. Itu artinya Nata sedang bekerja.

Ayyara menegakan tubuh, lalu dia berdehem sembari melanjutkan langkahnya dengan pasti. Seolah tidak terjadi apapun. Seolah ia tidak pernah gugup juga takut untuk bertemu Nata.

"Mas, makan dulu, yuk."

Suaranya mendayu dengan lembut. Ayyara menyimpan nampan berisi makanan yang belakangan ini menjadi makanan pokok Nata di atas meja yang ada disana, lengkap dengan sofa.

Melihat tidak ada reaksi, Ayyara memutuskan untuk menghampiri Nata yang sama sekali tidak bergeming. Entah memang tidak sadar karena terlalu fokus, atau memang sengaja tidak mendengar? Entahlah, lagi-lagi hanya Nata dan Tuhan yang tau.

Jika seperti ini, Ayyara yakin Nata benar-benar merajuk. Bahkan laki-laki itu sama sekali tidak menggubris keberadaan Ayyara. Biasanya akan ada kata 'Hm' sebagai tanggapan. Kali ini tidak. Tidak ada! Jangankan 'Hm', noleh juga enggak.

Mampus gak tuh?!

"Mas," panggil Ayyara untuk kesekian kali. Dia masih berusaha merebut atensi suaminya dari si berkas juga laptop. Tapi nihil.

Masih mencoba memanggil, Ayyara menggoyangkan lengan Nata yang masih sibuk menari-nari diatas keyboard. Wanita hamil itu cemberut lantas merengek. "Maaaas,"

Krik ... Krik ...

Tak kehabisan akal, kali ini Ayyara dengan berani menarik lengan Nata yang sedang mengetik. Melebarkan kakinya lalu duduk di pangkuan suaminya itu. Wajah memelas nya hanya dibalas wajah datar oleh Nata. Karena laki-laki itu hanya diam membiarkan perempuan itu melakukan apapun yang dia mau.

1000% GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang