panggilnya Cey atau Sell aja yaa, jangan author-author, ngerasa gmna gituuu😶
.
.
.Siap memperebutkan tahta calon Mommy? Let's go sepiiiiiiiii~
***
Hari ini hari dimana persidangan di gelar.
Dan hari ini juga genap sepuluh hari, Haru tinggal di rumah Nata dan Ayyara. Anak itu jadi banyak diamnya. Dan Ziel jadi banyak bicaranya demi merebut atensi dan menghibur Haru. Gio juga ikut-ikutan setelah di beritahu Jerry kalau temannya itu tengah bersedih.
Hari ini pun kedua bocah itu di titipkan bersama Rosa yang tidak mungkin ikut ke persidangan.
Tidak ada meditasi dan segala macamnya. Sebab Juna men-talak telak istri— ralat, calon mantan istrinya.
Ya, Juna dengan mantap dan sangat yakin perihal keputusannya untuk menceraikan Laura.
Ya memang kalian pikir siape hah?!
Tanpa peduli bahwa perempuan itu tengah mengandung. Lagi pun, tidak ada larangan suami tidak boleh menggugat istrinya meskipun dalam keadaan hamil. Perceraian itu sah-sah saja.
Toh, anak kedua yang perempuan itu kandung bukan anak Juna.
Cih, mengingat banyaknya uang yang telah Juna keluarkan untuk bayi itu mendadak membuat Juna kesal sendiri. Jika uang itu hanya untuk Laura, dia tak masalah karena saat itu Laura masih istrinya. Tapi anak itu? Tetap bukan anaknya.
Tok! Tok! Tok!
Hakim telah ketuk palu. Itu artinya—
"Gilaseeeh, temen gue udah jadi duda aja!"
Juna melirik sinis pada Jerry yang berkata cukup keras tanpa tau malu. Jerry itu— menyebalkan. Pantas saja Nata ingin memakan manusia itu hidup-hidup.
Juna bangkit dan langsung memeluk tubuh Abang sepupunya. Sama-sama anak tunggal membuat keduanya dekat layaknya saudara kandung. "Bang, gue udah jadi duda ganteng. Gimana dong?"
Aneh.
Bang? Sudah lama sekali Juna tidak memanggil Nata seperti itu. Katanya karena dia yang lebih dulu menikah ketimbang Nata. Kualat kan, sekarang dia juga cerai duluan. Syukurin gak sih?— batin bapak Adinata.
Nata menepuk keras tengkuk Juna. Membuat laki-laki itu meringis. "Nanti Jerry cariin."
"Tul tuh betul!" sahut Jerry yang mendengar namanya disebut-sebut. "Gue cariin calon yang lebih mantep, lebih cantik, lebih kane dan yang paling penting lebih sexy dari pada yang onoh. Percaya dah ama gue!"
"Gue bantuin juga, Jun!" Ayyara ikut menyahut dengan semangat. Dia ada dikubu Jerry. Dia juga sama, ingin mencarikan calon baru untuk Juna. Sebenarnya bukan untuk Juna sih, lebih ke untuk Haru. Anak itu, masih membutuhkan sosok Ibu.
Sebenarnya Ayyara sih mau. Mau mengurus Haru maksudnya. Tapi mau bagaimanapun, Juna juga pasti butuh sosok istri. Yakali dia harus jadi istri baru Juna?
Bisa aja sih, kan Nata gak cinta hehe
"Udah ngomongin bini baru aja." dengus Juna. "Gue baru cere loh ini. Mana kasus nya perselingkuhan pula. Kalian gak mikirin kalo gue trauma?"
"Halah!" Ayyara dan Jerry menjawab serempak. "Playboy cap gayung kayak lo trauma? Sungai Nil gue kuras." tukas Jerry.
"Lagian tujuan gue nyariin lo istri baru itu buat Haru. Dia masih butuh sosok ibu." Ayyara menambahkan.
Juna mengangguk saja namun tiba-tiba mata duda satu anak itu berbinar. "Lo aja yang jadi ibunya Haru terus nikah deh sama gue, mbak."
"Juna." itu suara Ibu Juna yang memperingati anaknya yang selalu saja menggoda Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000% GENGSI
ChickLit[TAMAT] Bersama Adinata, Ayyara menyadari satu hal. Bahwasannya, menjalani hubungan tanpa cinta bukanlah sebuah masalah besar. Saling percaya dan komunikasi menjadi pondasi utama meskipun dibumbui segudang gengsi. Karena itu pula, Ayyara tak pernah...