Extra chapter-- little story of them

16.3K 597 35
                                    

haaaai ketemu lagi kita, kali ini di extra chapter terakhir dari cerita ini whehehe

chapter ini pasti ngegantung, tapi yaudahlah aku sudah bertekad kalo extra chapter di wattpad cukup sampai disini, setuju?

HARUS!

extra chapter ini aku persembahkan buat kalian yg udh menduga2 soal zayyan sama ziel 🤣 emak bapaknya nggak dulu yaa nanti ada waktunya khusus 👻🙏

ah satu lagi, aku mau ngasih kepastian kalo aku memutuskan duileeh gayanya, maksudnya aku mau rehat dulu, biar gaada yg nunggu nunggu apdet jd aku bilang aja, maap yaa🤧

mau hibernasi, ngga dengg mau ke pegunungan dulu, ngeriview tempat kerja suami, hayukk ucapin selamat untuk suamiku yg ntar tgl 8 udh gabung di pasukan Naga Ganda✨ doain sehat terus ya lakik gue disana biar cepet kelar doi wamilnya 🤣🤣

baca deskripsi korpsnya ngeri ngeri sedep guweee

dahlah, enjoy guys🎉🔥

-_-

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi Ziel masih bergeming ditepi ranjang nya. Penampilannya sudah rapi. Setelah menemani Mamanya menyiram bunga, Ziel bergegas membersihkan diri. Dia berniat pergi ke rumah Jemma.

Tapi, dia ragu.

Saat hatinya sudah mantap ingin menemui sang kekasih, bertepatan dengan itu ada pesan masuk dari teman kecilnya.

Sebenarnya dari kemarin Ziel sudah diteror oleh Gio dan Haru untuk pergi hangout bersama. Boy's time katanya. Tapi Ziel tolak dengan alasan sedang malas. Lalu tadi ketika mereka berdua memaksa nya lagi, Ziel dengan cepat mengemukakan alasan terpentingnya tak bisa ikut.

Yaitu untuk bertemu dan menemani Jemma yang tengah sakit.

Lalu, meminta maaf karena kemarin dia tak bisa menjemput gadis itu.

Tapi sekarang hatinya goyah ketika mendengar pesan suara dari Chika, perempuan berambut cokelat yang dulu menemaninya selama di Basel. Kini perempuan itu resmi menetap di Indonesia setelah menghabiskan waktu kanak-kanak di Basel dan zaman SMP serta SMA di Jepang, negara Ayahnya.

Chick 🐣
El gue lagi pengen chicken katsu, jalan jalan yuk!

Jemput gak pake lama ya!

Suaranya mendayu.

Ziel menyambar jaket yang tergeletak di atas ranjang dan bergegas pergi setelah mengirim balasan pada Chika.

Ziel
On the way

Jemma, bisa ia temui setelah menemani Chika.

-_-

Setelah mengisi perut, Chika meminta ditemani belanja. Disinilah Ziel sekarang, di sebuah store berisikan alas kaki khusus wanita. Heels, flat shoes dan sneaker berderet rapi. Sudah satu jam lebih, tapi gadis dengan cardigan berwarna sage itu masih belum menemukan barang yang cocok.

Chika memang memiliki waktu berbelanja dan memilih barang yang sangat lama, berbeda dengan Jemma yang tak pernah neko-neko. Jika pergi belanja, Jemma hanya akan mengambil barang yang memang sudah ia incar dari awal pergi. Setiap kali mereka pergi keluar, jika Ziel mengatakan ingin mengajak Jemma makan malam, maka perempuan itu hanya akan makan malam. Meskipun melewati berbagai macam store, Jemma tak akan mampir atau sekedar berhenti sejenak untuk melihat-lihat. Jika saja Ziel tidak berinisiatif sendiri menarik tangan gadis itu.

1000% GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang