What's wrong with Nata?

30.4K 2K 95
                                    

anggap aja syukuran mas thv join Cartier family 💃♥️

ramein kuy~

***
Ayyara meletakkan ponselnya setelah membalas pesan dari Bastian yang mengabarinya perihal resepsionis baru.

Ayyara senang bukan kepalang. Akhirnya si cunguk picik itu di pecat juga.

Dia masih memikirkan Haru sebenarnya. Dia percaya Juna bisa mengurus anaknya sendiri. Tapi bagaimanapun, mereka tetap butuh orang untuk mengurus keduanya. Ayyara menjentikkan jari, kembali meraih ponsel pintarnya dan mengirim pesan kepada Bastian.

Bastian HRD

|Cari 2 kandidat terbaik menurut kamu
|Yang satu lg harus punya keahlian
khusus mengurus rumah dan anak kecil
|Kirim CV nya secepat mungkin

|Siap bu
|Mohon di tunggu

Senyum Ayyara melebar. Dia tidak bercanda tentang ingin mencari ibu baru untuk Haru. Dia sudah bertekad. Mencarikan yang terbaik. Bukan hanya untuk Haru. Bukan hanya untuk Juna. Tapi untuk keduanya.

Wanita yang tengah duduk dihadapan meja rias itu mulai menyisir rambutnya. Dia baru selesai mandi. Tadi dia menemani Ziel dan Haru untuk tidur. Jika kedua anak itu tidur lebih cepat, keadaan rumah terasa begitu sepi.

Terlebih sekarang tidak ada lagi suara tawa khas bapak-bapak dari lantai bawah. Mereka masih belum pulang dari mesjid. Sepertinya memilih ikut nongkrong di pos atau ngobrol bersama bapak-bapak yang lain di mesjid sambil menunggu waktu isya yang tinggal beberapa menit lagi.

Ayyara bergegas masuk kedalam ruangan sholat yang dibuat khusus oleh Nata di dalam kamar. Jadwal Ayyara setelah sholat nanti itu skincare. Tak menghiraukan larangan Nata perhial pipi pait nya. Ayyara setiap malam tetap memakai berbagai jenis perawatan wajah itu— ekhem! Ya kecuali kalo dia udah berencana mau ganggu Nata hehe

Lagipula, dia pakai itu semua agar terlihat cantik. Dan dia cantik juga untuk Nata. Jadi, laki-laki itu tidak perlu protes.

***

Ayyara mendengar pintu depan terbuka. Itu pasti Nata yang sudah pulang dari mesjid. Tak berniat untuk menyambut ke lantai bawah, Ayyara lebih memilih melanjutkan step skincare nya.

Kini yang terbuka bukan lagi pintu depan, tapi pintu kamar. Sudah dipastikan kalau itu adalah Nata. Siapa lagi emang? Selingkuhan Ayyara gitu? Ouch impossible!

"Aya, sudah makan?"

Jari-jari yang tengah menepuk-nepuk dan meratakan serum itu berhenti secara mendadak. Badannya secara otomatis menegak. Menoleh dengan gerakan slow motion.

Apa katanya?

Barusan Nata memanggil dirinya?

Memanggil namanya?

NAMANYA?!

Yang benar saja!

Ini kejadian langka.

Saking langkanya Ayyara bisa ingat. Ini adalah kedua kalinya Nata memanggil dirinya dengan nama. Baru dua kali setelah lima tahun menikah! DUA KALI! Ayyara ingat, yang pertama itu saat dirinya melahirkan Ziel. Itu artinya empat tahun lalu.

'Terimakasih Aya, terimakasih. Kamu hebat.'

Begitu. Itu yang Nata bilang saat dia berhasil melahirkan Ziel. Ayyara ingat jelas. Akan selalu ingat.

1000% GENGSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang