adakah yang masih nunggu cerita ini?
update pertama di bulan november yuhuuuuu🤫🎉
say sesuatu dulu sama Ziel yang kekeh minta ditemenin maen sekuter sama Ayah Nata

***
Nata melonggarkan dasi yang sedari tadi terasa mencekik. Tiga kancing teratas kemejanya sudah ia buka, jas pun sudah ditanggalkan dengan sangat hati-hati agar tidak mengusik Ayyara yang tengah tertidur pulas memiring ke kiri di pahanya dengan Ziel yang juga tertidur memeluk perut bulat Mama nya.
Selama dua jam dia berkutat dengan laptop dan meeting secara online bersama klien-kliennya. Meeting hari ini bersama orang-orang dari perusahaan yang dipimpin oleh Juna, yang tentu saja laki-laki itu juga salah satunya orang yang ikut meeting tadi. Bahkan sekarang laki-laki itu satu-satunya orang yang tersisa alias belum mematikan sambungan zoom meeting nya.
"Sumpah deh, muka lo kusut amat. Baru juga jam tiga."
Suara Juna terdengar dari seberang. Terdengar lebih santai cenderung menyebalkan, agak berbeda dengan sebelumnya. Nata mendengus mendengar tawa mengejek adik sepupu kurang ajarnya itu. Untungnya Nata memakai air pods jadi tawa jelek Juna tidak akan mengganggu tidur Ayyara ataupun Ziel.
"Your ass! Disini udah jam sembilan."
Perbedaan waktu antara Indonesia dan Swiss itu enam jam. Seperti yang dikatakan Juna, di Jakarta baru jam tiga, sedangkan di Swiss sudah jam sembilan malam. Wajar saja jika Ayyara dan Ziel sudah pulas. Usia kandungan Ayyara kini sudah memasuki usia tujuh bulan-- dua minggu lagi masuk bulan ke delapan, itu berarti sudah hampir dua bulan lamanya Nata dan keluarga di Swiss.
Keluarga kecil Nata memang sudah berada di Swiss, tepatnya di Basel-Stadt. Kanton Basel adalah salah satu dari ke-26 kanton di Swiss. Wilayahnya terbentuk dari kota Basel dan kotamadya Bettingen dan Riehen. Kota ini berbatasan dengan Jerman dan Prancis.
Awalnya Nata berniat akan membawa anak dan istrinya ke Zurich, tapi karena Ayyara yang ingin melihat sungai Rhine alih-alih sungai Aare, maka pilihannya jatuh ke kota Basel. Toh, sungai Rhine juga bagian dari sungai Aare karena faktanya sungai Rhine adalah muara dari sungai Aare.
"Udah kemana aja dua bulan di Basel?"
"Semuanya udah gue datengin." Jawab Nata apa adanya. Lagian dia tidak berbohong. Sudah banyak sekali tempat yang mereka kunjungi sedari awal sampai di Basel. Banyak tempat-tempat indah yang melambai ingin didatangi dan tak bisa di tolak.
Setelah dua hari menghabiskan waktu berdiam di kamar dan beristirahat, tujuan pertama yang mereka kunjungi tentu list Tuan Muda Ziel yang harus diutamakan.
Yang pertama mereka kunjungi tentu, Naturbad Riehen, sebuah kolam renang ramah lingkungan yang di rancang oleh H&deM. Kolam renang umum luar ruangan ini juga merupakan tempat ideal untuk beristirahat. Meskipun di luar ruangan, airnya terasa sejuk juga jernih. Cocok sekali untuk Ziel yang memang suka bermain air.
Setelah dari Naturbad Riehen, alih-alih mengunjungi Altstadt Grossbasel yang merupakan sebuah kota tua yang terletak di tepi sungai Rhine-- yang tentunya lebih dekat dengan tempat mereka tinggal, mereka malah mengunjungi Zoo Basel, satu-satunya bonbin di Swiss dengan hewan terbanyak dari gorila hingga macan tutul. Karena belum puas dengan hewan-hewan yang berada di Zoo Basel, Ziel ingin pergi ke tempat lain. Dan tentu dengan senang hati Nata menurutinya. Tierpark Lange Erlen adalah sebuah taman margasatwa. Kebun binatang gratis dengan sebagian besar hewan lokal. Ada juga taman bermain dan restoran. Di tempat itu pula Ziel mendapatkan teman baru-- seorang anak perempuan cantik yang ternyata juga memiliki darah Indonesia dari Ibunya. Menariknya lagi, ternyata mereka tinggal di hotel yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
1000% GENGSI
Literatura Feminina[TAMAT] Bersama Adinata, Ayyara menyadari satu hal. Bahwasannya, menjalani hubungan tanpa cinta bukanlah sebuah masalah besar. Saling percaya dan komunikasi menjadi pondasi utama meskipun dibumbui segudang gengsi. Karena itu pula, Ayyara tak pernah...