2

574 71 1
                                    

Saat ini Jisoo bersama dengan Jung Hyun, Ji Hye dan juga Yeri sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menikmati tayangan drama Korea kesukaan Yeri. Jung Hyun menyandarkan kepalanya di paha Ji Hye sambil menikmati usapan halus Ji Hye diatas kepalanya, Jisoo dan Yeri heboh dengan tontonan sambil berebut Snack yang tinggal sedikit, padahal bisa saja mereka membuka Snack baru tanpa berdebat, tapi itulah adik dan kakak tidak sah rasanya jika tidak menimbulkan keributan. Mereka berdua memang sering berdebat mengenai hal-hal sepele dan itulah yang membuat mereka berdua nyaman, berdebat dengan rasa sayang begitu kiranya yang dapat digambar pada keributan-keributan kecil yang terjadi antara adik dan kakak itu.

"yah Eonnie kok di habisin" rengek Yeri ketika Jisoo menghabiskan Snack yang tadi di rebutnya dari Yeri.

"Kan bisa buka yang baru Yer" sahut Jisoo sambil menunjuk Snack diatas meja dengan isyarat mata.

"Nggak mau, aku maunya yang itu" Yeri cemberut sambil mencebikkan ujung bibirnya tanda kesal.

"Nih.." Jisoo menjulurkan lidahnya sambil menunjukkan Snack yang sedang dikunyahnya.

"Ih jorok, Eomma" Yeri merengek sambil meminta pembelaan pada Ji Hye.

"Yaudah Eonnie bukain Snack yang ini" Jisoo meraih Snack dengan kemasan sama namun memiliki varian rasa yang berbeda, sepertinya itu yang membuat Yeri kesal.

"Nggak mau, itu rasanya beda"
"Orang sama aja kok "
"Itu beda Eonnie" Yeri sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Sama kok" bohong Jisoo sambil melahap satu potong snack yang baru saja dibukanya.

"Eonnie bodoh sudah jelas itu tulisan BBQ yang tadi itu rasa keju Eonnie" Yeri geram sambil memukul paha Jisoo.

"Yeri sayang, tidak baik bersikap seperti itu pada Eonnie mu" tegur Ji Hye

"Lagian Jisoo eonnie menyebalkan eomma" Yeri mengadu pada Ji Hye, ibu dengan dua anak itu menatap heran sekaligus senang sebab sudah lama tidak melihat langsung pertengkaran kecil diantara kedua anaknya itu.

Pertengkaran kecil yang mengakrabkan, Ji Hye sudah tidak asing dengan hal itu karena baik Jisoo maupun Yeri sama-sama tidak betah jika harus berjauhan, selama Jisoo di Canada Yeri yang paling rajin menghubungi Jisoo dan itu sudah dapat menjelaskan bahwa mereka berdua saling menyayangi, jika jauh saling merindukan maka dekat saling menyebalkan. Begitu kiranya definisi kedekatannya Jisoo dengan Yeri.

"Jisoo kamu juga jangan iseng terus sama adik mu" Ji Hye menengahi dengan menegur keduanya.
"Hehe Cuma gara-gara Snack kan bisa beli lagi Eomma"

"Itu Snack kesukaan Yeri Eomma malah Jisoo Eonnie habiskan"

"Sudah-sudah kalian berdua ribut terus, Jisoo, Yeri minta maaf!" Jung Hyun angkat suara lalu mengangkat kepalanya dari paha Ji Hye dan duduk menghadap kedua anaknya dengan tatapan berisyarat agar kedua anaknya bermaafan.

Mendapat tatapan berisyarat seperti itu, Jisoo dan Yeri akhirnya berbaikan malah mereka berdua berpelukan Sampai-sampai membuat Jung Hyun dan Ji Hye menggelengkan kepala tanda tidak paham dengan kelakuan kedua anak itu. Kadang bertengkar kadang juga akur tak bisa di pisahkan.

"Kalau kangen lebih baik saling berpelukan seperti itu bukan saling menyebalkan seperti tadi" sarkas Ji Hye yang sadar bahwa keduanya saling merindukan satu sama lain.

"Hehe" Jisoo dan Yeri tertawa kecil berbarengan.

"mulai besok Jisoo sudah harus mulai bekerja di rumah sakit ya nak, besok juga akan ada penyambutan untuk kamu" ungkap Jung Hyun mengubah topik pembicaraan kearah yang lumayan serius.

"Harus besok banget ya appa?" Yeri yang menjawab.

"kenapa nggak Minggu depan aja sayang, aku juga masih mau menghabiskan waktu dengan Jisoo" sambung Ji Hye. Jisoo benar-benar baru satu hari di Korea dan harus disibukkan dengan kegiatan rutin rumah sakit, Ji Hye tidak terima karena kalau Jisoo sudah aktif di rumah sakit maka Jisoo akan sibuk seperti Jung Hyun.

"Yeri juga mau berlibur dulu dengan Jisoo eonnie appa"
"Aku sama Yeri masih kangen Jisoo" ungkap Ji Hye, Jisoo hanya diam menyimak ketiga orang yang sedang membicarakannya itu.

"Aku terpaksa karena dokter Junho sudah pergi kemarin, Jisoo harus sudah masuk mulai besok menggantikan dokter itu karena pasiennya tidak ada yang mengurus, Jisoo tidak keberatankan kalau besok Sudah mulai bekerja?"

"Jisoo sih tidak apa-apa bagaimana baiknya menurut appa dan Eomma saja" Yeri nampak berpikir sejenak.

"kalau memang Jisoo Eonnie harus sudah sibuk dari besok, Appa harus janji pas Yeri libur sekolah harus ada liburan keluarga"

"Kalau begitu appa Janji"
"Bagaimana Eomma?" Tanya Yeri.
"Eomma ikut selama itu membuat kalian bahagia" Ji Hye mengalah walau dalam hatinya masih tidak rela membiarkan Jisoo langsung bekerja.

------------------------------------------------
Keesokannya Jisoo benar-benar langsung ikut Jung Hyun ke rumah sakit, dia di sambut baik oleh semua dokter, staf, perawat hingga petugas kebersihan, Jisoo benar-benar dikenalkan oleh Jung Hyun sebagai anak sulungnya yang akan menjadi penerus Hyesa.

Hari itu menjadi hari panjang yang membuatnya tiba-tiba terkenal, setelah kemarin viral karena menyelamatkan anak kecil kini malah di kenal sebagai penerus Rumah Sakit Hyesa. Sebuah fakta yang sebenarnya tak sampai terpikirkan oleh Jisoo bahwa Jung Hyun akan memperkenalkan Jisoo sebagai penerus Hyesa, Jisoo bingung karena merasa tidak memiliki hak sedikitpun atas rumah sakit Hyesa, di didik Jung Hyun menjadi seorang dokter saja itu sudah keberuntungan yang luar biasa, lalu bagaimana jika dengan menjadi penerus Hyesa yang notabenenya Rumah sakit itu milik Jung Hyun?

Keberuntungan apa lagi ini? Hanya karena pernah menyelamatkan Yeri yang berujung diangkat menjadi anak oleh Jung Hyun dan Ji Hye, Jisoo sampai menerima luapan kasih sayang yang teramat besar dari keluarga itu bahkan tak ada bedanya antara Jisoo dan Yeri, mereka berdua diperlakukan sama oleh Jung Hyun dan Ji Hye.

Ini fakta, Kim Jisoo bukan anak kandung Jung Hyun dan Ji Hye, mereka berdua hanya orang tua angkat yang sudah berperan melebihi orang tua kandung bagi Jisoo, di saat dirinya kehilangan keluarga, tuhan hadiahkan keluarga angkatnya saat ini sebagai hadiah yang sangat istimewa.

Jisoo melamun, memikirkan nasibnya saat ini, nasib yang dikenal oleh penghuni rumah sakit sebagai penerus Hyesa, ia bimbang antara ingin menolak dan menerima nasib itu, jika ia terima ia merasa tidak pantas, pun jika ia tolak ia takut mengecewakan keluarga angkat yang sudah mempercayainya itu.

Di tengah-tengah lamunannya, tiba-tiba ia dikagetkan oleh dua perawat yang kemarin sempat bertemu namun tak sempat bertegur sapa karena sibuk mengurus pasien.

Mereka berdua adalah Seulgi dan Wendy Teman kuliahnya di Canada, mereka berdua satu tahun lebih dulu pulang ke Korea dan bekerja di Hyesa, Jisoo habiskan satu tahun tanpa Seulgi dan Wendy untuk menjadi dokter di salah satu rumah sakit terbaik di Canada.

"Dokter Jisoo annyeong" Seulgi menepuk pundak Jisoo dan hal itu benar-benar membuat jantung Jisoo seakan loncat dari tempatnya.

"Haiiishh Jinja" Jisoo mendengus bukan kesal ia malah memeluk kedua orang itu penuh kerinduan.

"Bogoshippo Jisooya" ucap Wendy dan Seulgi bersamaan.

"Nado Bogoshippo neomu Bogoshippo" mereka bertiga berpelukan, tak peduli di lihat oleh beberapa perawat yang lewat dan melihatnya.

"Hebat ya, tiba-tiba langsung dikenalkan sebagai penerus Hyesa, mana selama ini tidak pernah cerita kalau dokter Jung Hyun appa mu, padahal kita sering cerita tentang Hyesa pada mu Ji"

"kamu bisa aja Seul, aku malah tidak berekspektasi akan dikenalkan seperti itu"

"Pantas saja tidak pernah bercerita apapun tentang keluargamu, ternyata ayahmu dokter hebat itu" sambung Wendy.

"Ngomong-ngomong setelah shift kalian selesai, kalian ada acara atau tidak?" Jisoo bertanya dan dijawab gelengan oleh Seulgi dan Wendy sebagai jawaban bahwa mereka tidak memiliki acara setelah itu.

"Kita dinner bareng ya? Anggap saja kita reuni haha"

"Ide yang bagus, aku yang reservasi tempatnya tapi kamu yang bayar" ucap Seulgi sambil mengedipkan matanya kode supaya Jisoo mau membayar tagihan dinnernya nanti.
.
.
.
---------------

The AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang