9

307 54 0
                                    

Rosé turun dari panggung Cafe tempat biasanya menyanyi, malam ini Cafe bernama Yogarino itu lumayan ramai, banyak pemuda pemudi yang menikmati secangkir kopi, coklat dan beberapa makanan lain yang tersedia disana, wajar saja jika malam ini Cafe tersebut lebih ramai dari hari-hari biasanya karena malam ini bertepatan dengan malam Minggu.

"Chaeyoung-ah" Seulgi berteriak memanggil Rosé, gadis berambut blonde itu melambaikan tangan sambil menghampirinya.

"Eonnie sendirian?"
"Ne, Wendy sedang jaga di UGD, kalau Jisoo sepertinya sedang mempelajari riwayat penyakit pasien, tiga hari lagi dia akan melakukan operasi berat"

"Oh pantas saja, Eonnie mau stay di sini atau mau take away?"
"Take away karena sebenarnya aku juga kebagian piket UGD bareng Wendy"

"Aku titip sesuatu untuk Jisoo Eonnie boleh?"
"Tentu boleh Chaeng, bagaimana hubungan mu dengan Jisoo?"

"Tidak terlalu baik Eonnie justru rasanya malah semakin buruk"
"Sabar ya, dia butuh waktu, sepertinya dalam hati Jisoo juga tidak ingin seperti itu"

"Bagaimana Eonnie tau?"
"Selama di Canada foto kalian yang Jisoo pajang di kamarnya"

"Majayo Eonnie pernah menyampaikan itu saat pertemuan pertama ku dengan Jisoo Eonnie"
"Ne, jadi apa yang ingin kamu titipkan Chaeng?"

"Sebentar ya Eonnie" Rosé menuju kasir untuk memesan satu cup capuccino serta 3 bungkus roti.

"Ini Eonnie, sampaikan pada Jisoo Eonnie untuk tidak terlalu capek" Rosé menyerahkan paper bag berisi pesanannya tadi

"Nanti aku sampaikan, aku pergi dulu ya Chaeng"
"Ne Eonnie, Gomawoyo" Seulgi mengangkat sebelah tangannya dan menunjukkan jari jempol sebagai jawaban dari ucapan terimakasih Rosé.
---------------------------------------------------
Jennie sedang berdiri mengetuk pintu ruangan pribadi Jisoo, dia memutuskan untuk mencoba mendekati Jisoo dengan cara memberinya Chikkin, gadis bermata kucing itu sudah menjinjing dua box Chikkin untuk Jisoo.

"Dokter Jisoo sedang istirahat" ucap perawat bermata sipit yang tak lain adalah perawat Seulgi.

"Lagi pula jam praktek dokter Jisoo sudah habis sejak tadi sore" Wendy menyambung perkataan Seulgi.

"Baiklah kalau begitu titip ini untuk dokter Jisoo, tolong sampaikan untuk di makan"

"Dokter biasanya tidak boleh menerima apapun dari pasien ataupun wali pasien"

"Bilang saja ini dari Jennie, Dokter Jisoo pasti tau"
"Baiklah kalau begitu akan saya berikan pada dokter Jisoo"
"Terimakasih" Jennie membungkukkan setengah badannya dengan sopan.

"Tadi Chaeyoung, sekarang entah siapa, malam ini Jisoo di suruh makan banyak" Seulgi terkekeh sambil membuka pintu ruangan Jisoo.

"Ji ayo makan ini ada makanan dari Chaeyoung, barusan juga ada yang titip ini di depan" Seulgi meletakkan paper bag titipan Rosé dan 2 box Chikkin titipan Jennie.

"Kalian makan lebih dulu, aku sedang tanggung sedikit lagi selesai" saat ini Jisoo sedang mempelajari ilustrasi jantung dari pasien yang akan di operasinya nanti.

"Tunda dululah sebentar, Chaeyoung titip pesan supaya kamu tidak terlalu capek"

"Iya sebentar lagi Seul, kamu makan lebih dulu dengan Wendy"
"Ada Chikkin lho Ji" Wendy menunjukkan paha ayam dari box Chikkin yang sudah dia buka tanpa persetujuan Jisoo.

"Kalian membeli Chikkin? Tumben sekali"
"Ani, tadi seseorang menitipkan Chikkin ini untuk mu kalau tidak salah namanya Jennie"

"Ohh makanlah aku sudah kenyang"
"Ayolah tunda dulu Ji, biasanya kamu tidak akan menolak kalau ada Chikkin"
"Iya sebentar Wen" Jisoo meletakkan pensil yang dia pakai untuk menulis catatan di gambar ilustrasi jantung pasiennya, Kemudian dia mendekati meja dan mulai ikut menyantap makanan yang di bawa Seulgi, tidak masalah baginya jika itu dari Rosé dan Jennie toh mereka memberi memang untuk dirinya, Jisoo masa bodo dengan gengsinya, benar kata Wendy selama itu Chikkin dia tidak akan bisa menolak.

The AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang