5

393 53 0
                                    

"Maafkan Chaeyoung, aku sudah berusaha membujuk Jisoo Eonnie untuk pulang kesini tapi selalu di tolak bahkan Jisoo Eonnie mengancam tidak akan mau lagi bertemu denganku jika aku memberitahukan keberadaanya pada kalian"

"Sekarang kamu tau Jisoo tinggal dimana?"
"Kalau rumahnya aku tidak tau, tapi Jisoo Eonnie memang bekerja di rumah sakit Hyesa sebagai dokter"

"Lalu apalagi yang kamu tau?" Selidik Irene.

"Aku tidak tau terlalu banyak karena Jisoo Eonnie tidak banyak bercerita tentang kehidupannya, selama ini Jisoo Eonnie di Canada, Jisoo Eonnie tidak akan mau mengakui aku sebagai adiknya kalau bukan karena kehadiran Seulgi dan Wendy Eonnie di cafe, Jisoo Eonnie berteman baik dengan Seulgi dan Wendy Eonnie karena mereka sama-sama pernah kuliah di Canada, pertemuan pertama ku dengan Jisoo Eonnie benar-benar membuatku menangis karena Jisoo Eonnie pura-pura tidak mengenaliku" Rosé menarik nafasnya sejenak kemudian kembali melanjutkan kata-katanya, sisa Isak tangisnya terdengar masih belum hilang.

"Maafkan aku karena sudah membuat kalian kecewa" Rosé menundukkan kepalanya sedih sekaligus takut, Siwon yang melihat Rosé seperti itu buru-buru memeluknya.

"Tidak apa-apa Chaeng papi mengerti" Siwon mengelus pucuk kepala Rosé.

"Mi maafkan aku, Irene Eonnie, Jennie Eonnie, Lisa mianhaeyo"

"Tidak apa-apa Chaeng mami juga mengerti" Rosé memeluk Tiffany, kemudian Irene, Jennie dan Lisa juga ikut memeluk Rosé sebagai tanda mereka juga memaafkan Rosé.
-----------------------------------------------

Jisoo memasuki mansion keluarga Jung Hyun disambut langsung oleh Ji Hye dan Yeri, dua perempuan yang sangat Jisoo sayangi. Walaupun tidak memiliki ikatan darah, perasaan sayang itu hadir begitu melekat diantara mereka.
"Kamu capek sayang?" Tanya Ji Hye sambil memeluk Jisoo dengan sayang.

"Melihat Eomma dan Yeri senyum padaku rasa lelahku langsung hilang" jawab Jisoo tulus namun terdengar seperti candaan bagi Yeri.

"Huh lebay amat " Yeri mengerlingkan matanya malas.
"Ye orang serius kok, malah dianggap bercanda Yer"

"Kalau capek itu bilang capek Eonnie jangan sok-sokan bilang, lihit immi din yiri sinyim lilihki lingsing hiling" Yeri menirukan kata-kata Jisoo dengan mengubah huruf vokal menjadi huruf i. Hal itu benar-benar terlihat gemas bagi Jisoo.

"Hahahaha" gelak tawa Jisoo diikuti oleh Ji Hye yang ikut merasa lucu mendengar perkataan Yeri.

"Dih malah ketawa, mandi gih Eonnie bau" ledek Yeri sambil menutup hidungnya.

"Yeri sudah jangan iseng dulu, kasihan Eonnie mu baru pulang biarkan dia bersih-bersih dulu"

"ne Eomma, Eonnie aku tunggu di ruang TV ya pokoknya Eonnie harus menemaniku main game"

"Eonnie lapar jadi mau makan dulu ya"
"Lho kamu belum makan sayang? Bukannya tadi bilang mau mampir buat makan bareng teman kamu?"

"Tidak jadi Eomma, tadi Rowoon kejang-kejang aku jadi balik lagi ke rumah sakit"

"Rowoon? Anak kecil yang kamu tolong di bandara itu?"
"Ne Eomma, dia sakit imunnya lemah, sejak bayi dia sering kejang-kejang dan mimisan, dia tidak mendapatkan pengobatan yang layak karena Rowoon tinggal di panti asuhan, aku kasihan jadi untuk sementara Jisoo menjadi wali bagi Rowoon, Eomma tidak keberatankan?"

"Tentu tidak sayang, selama itu kebaikan Eomma akan mendukung, yasudah kamu bersih-bersih biar Eomma siapkan makannya nanti Eomma temani"

"Ne Eomma gomawo, emmuach" Jisoo pergi ke kamarnya setelah mencium pipi Ji hye dan juga pipi Yeri si bungsu kesayangan.

The AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang