3

481 59 1
                                    

Jisoo menepati janjinya untuk mentraktir Seulgi dan Wendy, saat ini dia dan kedua perawat itu Sudah berada di sebuah Cafe yang tidak jauh dari rumah sakit. Cafe yang biasanya menjadi langganan para dokter dan juga perawat di Hyesa. Saat ini Jisoo sudah berpenampilan kasual, tidak seperti tadi yang rapi dengan snelli putih dan stetoskop yang menggantung di leher, penampilan khas para dokter yang bertugas di rumah sakit. Kali ini Jisoo menggunakan celana Bariel Cargo Jeans dengan atasan Hoodie oversize. Penampilannya simpel dan begitulah gaya Jisoo, ia akan memakai dress pada moment tertentu. Bertemu teman tidak sampai harus menggunakan dress, begitu pikirnya.

"kamu mau pesan apa Ji?" Tanya Wendy setelah Jisoo duduk di kursi sebelah Wendy.
"Iced Americano deh"
"Kalau makanannya pasti Chikkin kan?"
"Haha tentu saja"

"Dasar maniak Chikkin" Jisoo cemberut karena dikatai maniak Chikkin. Cemberut yang di buat-buat lebih tepatnya.

"Hahaha" ketiga orang itu tertawa dengan cukup keras sampai-sampai beberapa orang melihat kearah mereka. Seulgi dan Wendy merasa ada hal konyol namun entah apa yang pasti bagi mereka Jisoo si maniak Chikkin itu lucu dengan ekspresinya yang cemberut itu, anehnya Jisoo malah ikut tertawa padahal dia sedang jadi bahan tawaan Seulgi dan Wendy.

"Shuut..tidak enak di lihat orang" Jisoo menaruh jari telunjuknya di bibir sebagai isyarat agar kedua temannya itu tidak terlalu berisik.

"Kebiasaan kalau sudah ketawa tidak tahu kondisi" ucap Jisoo.

"Lagi pula kamu aneh Ji, kita berdua menertawakan mu eh kamu malah ikut tertawa"

"Hahaha" Seulgi dan Wendy kembali terbahak namun tidak sekeras tadi.

Tawa mereka berdua terhenti oleh kedatangan pelayan yang mengantarkan pesanan mereka, bersamaan dengan itu alunan musik akustik dari cafe mengalun indah, nampak diatas panggung ada seorang gadis berambut blonde sedang menyanyikan lagu dengan judul Eyes Closed, gadis itu tidak asing di mata Jisoo, tentu saja karena Jisoo mengenal dengan sangat baik adik keduanya itu.

Jisoo menikmati lagu itu sambil menatap sang penyanyi dengan tatapan penuh rindu, ada rasa ingin menghampiri namun ragu karena belum siap jika dipertemukan kembali dengan orang-orang di masa lalunya, terlebih lagi masa lalu yang merupakan bagian dari keluarga kandungnya. Jisoo belum siap walaupun mau tidak mau kelak ia akan bertemu dengan mereka.

Jisoo memperhatikan sang penyanyi sampai-sampai ia tidak sadar lagunya sudah selesai bahkan sang penyanyi yang kerap di panggil Rosé itu sudah turun dari panggungnya. Bodohnya Jisoo tidak sadar si gadis blonde itu sedang berjalan ke arahnya bahkan kini sudah berdiri di hadapan Jisoo seolah tidak masalah baginya menjadi pusat perhatian karena Rosé yang cukup terkenal di cafe tersebut.

"Eonnie" Rosé memanggil Jisoo dan tentu saja kedatangan Rosé ke meja mereka membuat Seulgi dan Wendy heran. Sebenarnya Seulgi dan Wendy cukup akrab dengan Rosé karena mereka sering bertemu di cafe, awalnya tidak sengaja bertemu karena terlalu sering akhirnya mereka berkenalan dan berteman baik. Seulgi dan Wendy heran karena Rosé memanggil Jisoo dengan sebutan Eonnie dan itu sangat jelas panggilan itu untuk Jisoo bukan untuk mereka yang notabenenya sama-sama dipanggil Eonnie oleh Rosé, di tambah lagi dengan Jisoo yang diam dan tatapan Rosé yang begitu dalam seolah kedua orang itu sedang bertelepati.

"ini benar Jisoo eonnie kan?" Tanya Rosé memastikan, karena Jisoo yang tidak merespon akhirnya Seulgi menepuk pundak Jisoo hingga Jisoo kembali sadar pada keadaan yang dihadapinya saat ini.

"Nu .. guseyo?" Kata itu keluar begitu saja, sungguh Jisoo tidak berencana untuk mengeluarkan kata itu, mungkin karena canggung dan ketidaksiapannya bertemu Rosé akhirnya kata itu yang keluar.

"Eonnie tidak mengenal aku? Aku Chaeyoung adik Eonnie" jawab Rosé.

"Mungkin Jisoo Eonnie tidak mengenalku karena wajahku sedikit berbeda dan lebih dewasa" gumam Rosé dalam hati.

The AFFECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang