Sudah sejak lama aku menyukainya.
Pada awalnya, aku berteman dengannya karena aku ingin mencoba berteman dengan orang yang pemalu sepertinya.
Aku tidak tahu apakah ini aneh atau tidak, tapi... Bagiku orang yang pemalu itu lucu (terlebih kalau orang itu perempuan). Dan ternyata benar saja. Semakin banyak waktu yang ku habiskan dengan [Name]-chan, semakin banyak pula sisi imutnya yang dapat ku lihat yang membuatku gemas.
Ah, benar juga. Aku tidak menyangka, kalau anak pemalu sepertinya juga bisa bersifat seperti tsundere. Dan kau tahu? Sisinya yang itu juga membuatku ingin menjahili nya karena ingin lebih banyak melihat sifat tsundere yang menggemaskan itu lagi.
Semakin banyak hal yang ku ketahui tentangnya, aku jadi semakin ingin melindunginya. Karena aku tahu, dia memiliki hati yang begitu lembut sekaligus rapuh--bahkan lebih rapuh dari kaca manapun.
Kalau aku tidak melindunginya, dia pasti akan hancur. Dan akan sulit untuk mengembalikannya seperti semula.
Dari rasa ingin melindungi, muncul rasa sayang hingga rasa yang lebih dari itu.
Aku menyukainya.
Pada sore itu, tiba-tiba saja aku bertemu dengan seorang pria dewasa dengan wajah yang tertutupi masker juga kacamata hitam.
Penampilan yang cukup mencurigakan, kan? Waktu itu aku juga berpikir demikian dan waspada terhadapnya. Ditambah lagi, aku bisa merasakan aura busuk yang tak mengenakkan saat berada di dekatnya.
Aku tidak tahu dia siapa. Hanya saja, dapat ku simpulkan satu hal hanya dengan merasakan auranya,
"Dia pria yang berbahaya."
Terlintas dalam benakku untuk segera kabur dan menjauh darinya. Tapi begitu pria itu menyebutkan nama [Name]-chan, keinginanku untuk kabur langsung menguap entah kemana.
Aku tidak tahu darimana dia kenal dengan anak biru itu. Tapi yang ku tahu, aku harus melindungi [Name]-chan dari pria mencurigakan itu.
Diluar dugaanku, pria itu menceritakan banyak hal padaku tentang [Name]-chan. Dia juga memberitahukan padaku nama lengkapnya termasuk siapa Ibunya.
Hanya identitas tentang Ayahnya saja yang tidak diceritakannya.
Tanpa mengizinkanku untuk bertanya lebih banyak, dia memintaku melakukan satu hal.
Dia memintaku untuk 'menjaga' [Name]-chan. Sayangnya, dia tidak menerima penolakan. Jika aku menolak permintaannya, dia bilang kalau dia akan membuat [Name]-chan menderita.
Sempat terpikir olehku untuk melaporkannya ke pihak berwenang. Seolah bisa membaca pikiranku, dia juga bilang kalau dia akan terus meneror [Name]-chan sampai membuatnya kehilangan akal sehatnya jika dia sampai ditahan ataupun dijatuhi hukuman.
Dengan terpaksa, aku menuruti permintaannya.
Sejak pertemuanku dengan pria asing itu, aku jadi lebih sering memperhatikannya dan 'menjaganya'. Ku lakukan semua yang ku bisa hanya untuk 'menjaganya' agar dia tetap aman.
Seiring berjalannya waktu, 'menjaganya' bukan lagi paksaan untukku. Melainkan kebutuhanku.
Aku membutuhkannya. Aku membutuhkannya untuk tetap berada disisiku. Dia telah memenuhi hari-hariku dengan warna-warni manis bak gulali. Jika dia tidak ada... Ku rasa kehidupanku akan kembali terasa monoton. Dan aku sungguh membenci kehidupanku yang monoton itu.
Tapi aku tidak boleh menunjukkan sisiku yang itu padanya. Dia tidak boleh melihat sisiku yang hampa. Karena jika dia melihat sisiku yang seperti itu... Bisa jadi dia akan semakin menjauh dariku kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Blue Dandelions (Oshi no Ko x Reader)
FanficBunga dandelion adalah bunga yang rapuh sekaligus kuat. Ia rapuh karena mudah terbawa arus angin, namun juga kuat karena tak hancur dan tetap utuh saat terbawa angin. Menjadi seperti bunga dandelion adalah keinginan gadis bernama [Full Name]. Walau...