*R/N : Ceritanya disini [Name] jadi akris papan atas dengan identitas aslinya. Disini juga [Name] jadi penulis novel tapi dengan nama palsunya. (di chapter ini mengandung sedikit spoiler dalam fanfic ini).
.
.
."Onii-chan, sudah lihat beritanya belum?" tanya Ruby secara tiba-tiba.
"Berita yang mana? Ada banyak berita yang bertebaran." tanyaku balik.
"Itu lohh, berita tentang drama romantis yang diangkat dari novel terbaru ituu!" jawabnya dengan mata berbinar.
"Ohh... Lalu?" aku kembali bertanya sambil membuat teh hangat untuk diriku sendiri.
Dengan kedua netra ruby nya yang masih berbinar cerah, Ruby kembali berseru, "Pemeran utama wanitanya itu [Name]-chan lohh! Dan untungnya, masih belum ada pemeran utama yang prianya!"
Oh, sepertinya dia sedang berbicara soal 'One Day With You'. Novel romantis yang sedang digandrungi banyak remaja masa kini hingga akhirnya digarap untuk menjadi sebuah drama.
Ceritanya tentang seorang gadis yang merasa depresi karena tuntutan kedua orang tuanya dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Tapi sebelum itu, dia ingin menghabiskan satu hari terakhirnya dengan teman masa kecilnya sekaligus orang yang dia sukai.
Dia ingin aku bermain dalam drama itu kah?
"Lalu, apa hubungannya denganku?" tanyaku berpura-pura tidak mengerti.
"Seharusnya di adegan terakhirnya ada adegan ciuman lohh! Coba bayangkan, kalau Onii-chan jadi pasangan [Name]-chan dalam drama itu, maka kalian akan--"
'Prrrfft'
Sebelum Ruby sempat menyelesaikan kalimatnya, aku yang sudah sepenuhnya mengerti akan maksudnya langsung menyemburkan teh hangat yang tengah ku minum.
"Bukan hanya itu saja! Tapi juga ada adegan lainnya yang seharusnya bisa membuat kalian menjadi semakin dekat! Ah, bahkan dalam drama itu, kalian akan berperan sebagai diri kalian sendiri! Kalian akan saling memanggil dengan nama asli, lalu beradegan manis, setelah itu ci--"
Aku memotong ucapannya, "Cukup. Kau tidak perlu menjelaskannya lebih jauh lagi."
Ruby menatapku dengan senyuman jahilnya, "Kau mengerti apa yang harus kau lakukan kan, Onii-chan?"
"Kenapa harus aku?" tanyaku mencoba acuh tak acuh.
"Memangnya kau rela kalau [Name]-chan kita beradegan manis dengan orang lain? Kalau aku sih, tentu tidak rela." tuturnya sambil memakan camilan yang tersedia di meja.
Aku menatapnya datar,
"Kenapa kau mengatakan '[Name]-chan kita'? Harusnya '[Name]-chan mu' kan? Dia kan milikku.'
... Hah? Apa-apaan itu? Kenapa tiba-tiba aku malah menyebutnya sebagai milikku? Astaga... Sepertinya ada yang salah denganku.
Aku menggelengkan kepalaku untuk mengusir pikiranku yang mulai ngawur.
Begitu aku menyadarinya, tahu-tahu Ruby sudah berada tepat di hadapanku dan memegang kedua bahuku dengan senyuman percaya dirinya,
"Kau tenang saja, Onii-chan! Aku sudah memberi kalian restu kok!"
Dasar. Lagi-lagi dia berbicara ngawur seenaknya.
--Tapi kenapa aku malah merasa lega?
Tanpa ku sengaja, senyuman tipis ku mengembang dengan sendirinya.
Ku rasa gadis biru langit itu berhasil menaklukkan hatiku untuk yang kedua kalinya.
"Wahh, Onii-chan malah jadi senyum-senyum sendiri! Pasti sedang memikirkan [Name]-chan! Iya kan?! Kyaaaa akhirnya kapal ku mulai berlayar!!" seru Ruby dengan hebohnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Blue Dandelions (Oshi no Ko x Reader)
Fiksi PenggemarBunga dandelion adalah bunga yang rapuh sekaligus kuat. Ia rapuh karena mudah terbawa arus angin, namun juga kuat karena tak hancur dan tetap utuh saat terbawa angin. Menjadi seperti bunga dandelion adalah keinginan gadis bernama [Full Name]. Walau...