Tekan bintang sudut kiri bawah dulu baru baca
Kan Mark jadi seneng ontyyy!
Ini chapter panjang banget oiii 😭Lets read!
Mereka terdiam..
Jaehyun salah ngucap atau emang sange beneran, yang jelas Taeyong kini malah pergi menghindar. Nyebat di belakang kontrakan.
Jaehyun asik makan, bimbimbab buatan Taeyong lumayan enak. Jaehyun sudah lama tidak makan, kangen Rose kan jadinya?
Kebiasaan Rose yang masakin, kini giliran seorang pria yang menyajikan makanan untuknya.
Hufftt, apa iya Jaehyun harus ganti kodrat jadi pecandu lubang donat?
Tapi kalo bikin, —errrr ya nggak papa sih? Kan namanya hidup, apa-apa harus di coba. Sebelum di cobain sama yang lain. Catet nder!
"Lee!!"
"Tak usah berteriak Hyung, aku tidak tuli!" Taeyong ngebuang puntung rokoknya kemudian berjalan masuk ke dapur.
"Kau tak makan?"
"Melihatmu makan saja aku sangat kenyang Hyung. Kau ini seperti barongsai"
Jaehyun menggoyangkan toothpick pada deretan giginya. Kemudian punggungnya menyender pada bahu sofa dengan satu kaki nya menekuk ke atas.
"Lee, kenapa kau tidak menikah saja waktu itu. Bukankah itu nikmat? Kau bisa mendesah dan menebar benih cinta pada istrimu"
"Hyung, jangan bahas pernikahan itu. Aku tidak menyukai pria yang menjadi dominanku"
Jaehyun langsung meloncat, tak sadar bahwa kedua kakinya kini menopang sempurna di atas sofa. "Kau akan dinikahi laki-laki? Yang benar saja?!"
"Eummbb, iya Hyung" pipi Taeyong mengembung lucu, bibirnya mengerucu ke arah Jaehyun yang masih mematung.
Jaehyun setengah tidak percaya, tetapi kalo mode ngembungin pipi seperti ini aura Taeyong berubah drastis.
Ah manis dan tampan. Jaehyun kembali duduk, nggak enak di depan CEO masa jongkok setengah ngangkang.
"Euhm, Hyung. Aku minta bantuanmu sekali lagi boleh"
"Kerjaan mu selalu menyusahkan Lee, katakan padaku apa maumu? Mungkin setelah ini, kau bisa angkat kaki dari rumah ini" jaehyun naik turunin alis, entah apa maksudnya.
Taeyong duduk mendekat pada Jaehyun, dagu runcingnya menyender di pundak Jaehyun.
"Hyung, aku sepertinya sudah nyaman dengan Mark"
Jaehyun mau modar saja saat ini. Jangan-jangan taeyong adalah seorang penculik hati seorang duda yang memiliki balita. Ngeliat Jaehyun yang lebih bening dari calon suami nya membuat Taeyong berusaha lari, mungkin.
"Tidak akan kuserahkan Mark pada siapapun. Kau harus tau itu. Bahkan jika kau menjual sebuah Pulau demi anakku, itu tidak akan cukup Lee!"
"Bukan itu Hyung"
Jaehyun memberanikan diri merundukkan kepalanya. Dimana wajah taeyong terpahat manis sedang menatap puja ke rahangnya yang keras.
"Hyung, apakah aku harus memiliki hati ayah Mark terlebih dahulu agar aku bisa menjadikan Mark seorang anak? Anakku?"
Cuppppp
Taeyong mengecup kilat bibir Jaehyun yang masih mencerna perkataan dari bibir ranum nan tipis, Lee Taeyong.
"Manis sekali, pasti ini alasan ibu Mark menyukai mu dan menikah denganmu Hyung"
"Lee, lepaskan!!" Jaehyun menepis pelan kepala Taeyong, ibu jarinya mengusap bekas kecupan yang menurutnya,—kurangajar
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Your Mommy || Jaeyong END
Romance"Kata siapa kebahagiaan tidak berpihak pada seorang duda melarat seperti mu, Jung Jaehyun?" Abigail_Chen