Taeyong sudah bersiap untuk pergi ke rumah Yuta, menyusul anaknya yang semalam menginap di sana.
Rencananya sih sekalian ngantarin Mark Hyung sekolah. Hari masih pagi, tapi keinginan si pakmil yang satu ini harus di turuti.
Jaehyun cuma takut kalau jatah malamnya bakal amburadul,—jika keinginan si manis sampai di skip. Jaehyun sudah memakai kemeja putih beserta celana panjangnya, sekalian mau ngajak Taeyong makan siang kalau si bungsu bisa di luluhkan hatinya.
"Daddy, aku sudah siap"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mommy yakin mau pake rok??" —bukannya Jaehyun tidak suka. Tetapi bagaimana jika satu inchi saja aset Taeyong jadi bahan curi-curi pandang. Jaehyun langsung mengabsen tubuhnya dengan tatapan lekat.
"Kan pake dalaman juga dad, mommy mau pake ini dadd. Boleh ya??" Taeyong mempoutkan bibirnya.
Ya otomatis Jaehyun meleleh langsung. Perlahan kepalanya mengangguk walau dalam hati Jaehyun kerap mengumpat.
Mark sudah bersiap dengan kotak makan di tangannya. Bibi Tzuyu menyiapkan dua kotak makan, sesuai permintaan tuan kecilnya.
"Mark Hyung, tumben bawa dua kotak sayang?"
"Ini buat Echanie mommy, dia duduk sama Melk"
"Echan anak uncle John ya?? Astaga, kapan-kapan kita main ke rumah Echan sayang??"
"Mommy, Melk punya foto gemez echan hihi" Mark melarikan diri untuk mengambil ponsel di atas meja belajarnya.
Hanya beberapa detik saja bocah gembul lima tahun itu berhasil membuka galeri nya sambil jalan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( anggap saja itu foto balita ya nder, yang ngaku2 jadi istri echan sini sungkem dulu sama emaknya )
"Mommy inih, dia cantik tetapi hitam"
"Hush! Nggak boleh gitu Melk, nanti kau jatuh cinta" ketus Jaehyun, mau mengumpat tapi Taeyong sudah menatap horor duluan.
Jaehyun menggandeng tangan mungil Mark, agar si kecil yang mau bersekolah itu meletakkan kembali ponselnya.
