02. Day one

637 202 63
                                    

Jungwon berasa jadi yang punya rental pees setelah ditinggal gitu aja sama Hanni, karna cewek itu mengeluh perutnya sakit.

"Mas, aku nambah waktu sejam maneh." Suara teriakan dari bocil tak jauh dari tempat duduk Jungwon membuat pemuda itu menarik napas panjang.

"Itu lo ruangan nomer berapa?" Tanya Jungwon, ya meskipun udah tinggal di Malang hampir 2 tahunan tapi logat dan cara bicara Jungwon tuh masih anak Jakarta abis.

"Guwa nomor lima Mas," jawab bocil-bocil yang mengikuti gaya bicara Jungwon.

Ketika Jungwon hendak menambahkan waktu di komputer ruangan nomer 5 seseorang masuk sembari memanggil nama Hanni.

"Hanni,kubawakan cilok untukmu seb– lah, kenapa Hanni berubah jadi begini bentukannya?" Ujar pemuda tinggi gondrong ini.

Jungwon tidak memperdulikan cowok tinggi tersebut yang kelihatan kebingungan dengan keberadaan Jungwon.

"Hanni kemana?" Tanya cowok itu.

"Kamar mandi."

"Oh." Cowok itu menaruh cilok di meja kemudian berjalan ke kursi di sebelah Jungwon dan duduk, "Haruto, temennya Hanni."

"Jungwon, pac–"

"Aku udah selesai buang air besarnya makasih ya udah gantiin jaga, Loh? Haruto kapan ke sini? Kata Bu Lisa kamu pulang sore." Ini Hanni yang baru aja beres buang air besar. Mata gadis itu langsung tertuju ke bungkusan berisi cilok di meja. "Ini buat aku kan?" Tanyanya kepada Haruto.

Haruto mengangguk.

"Terima suwun Mas Bro ku," ujar Hanni. Matanya kemudian melirik ke arah Jungwon, demi dewa neptunus dia lupa kalau ada Jungwon di sini. "Oh! Iya, kenalin ini Haruto, dia anak pemilik rental pees ini sekaligus anak dari ibu kosan aku."

Jungwon merespon dengan senyuman.

"Dan Haruto ini Jungwon, dia–" Hanni terhenti sejenak karna bingung ingin memperkenalkan Jungwon sebagai apa. Teman? Tidak, mereka bahkan tidak mengenal satu sama lain. Pacar? Ya, tapi hanya sewaan saja, jadi kata apa yang pas untuk mendeskripsikan hubungan antara dirinya dan Jungwon, itu yang jadi kebingungan Hanni.

"Cowoknya Hanni," ujar Jungwon melanjutkan perkataan cewek itu.

Mata Haruto membesar tak percaya, "pacar?"

Hanni tersenyum canggung, "hehehe.."

"Guendeng nak. Kok nggak ngomong-ngomong seh kamu Han? Minji wes tau? Rei? Liz???"

Hanni menggelengkan kepalanya kemudian menatap ke arah Jungwon, "kayaknya kita harus cepet-cepet ke kosan aku deh takutnya nanti kesorean, ayok."

"Ciyeee...ciyee...langsung bawa ke kosan rek, iyo aku paham kok Han nggak bakal aku kasih tau ke Ibu," ujar Haruto mencoba menggoda.

Hanni mengangguk dan menarik tangan Jungwon untuk keluar rental pees. Dia tidak pernah menduga kalau Haruto bakalan ada di sana.

"Hati-hati Han, jangan sampai ketahuan!!" Teriak Haruto.

"Duh berisik." Hanni masih terus menyeret tangan Jungwon sampai tiba di kosannya yang ternyata hanya berjarak beberapa rumah dari rental pees tersebut.

Tangan Hanni melepaskan cengkraman di pergelangan Jungwon, perlahan gadis itu membuka pagar dan mempersilahkan Jungwon untuk masuk.

"Aku tungguin di sini kamu bisa bawa tugas kamu keluar," ujar Jungwon.

"Di dalem aja ngapain ngerjain tugas di teras."

"Ha? Di dalem? Oh, maksud kamu di ruang tamu?"

Hanni menggelengkan kepalanya. "Di kamar aku, kosan ini mah nggak punya ruang tamu."

Boyfriend Rent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang